Zelenskyy ke AS Memohon Dana Perang
Ukraina memperkirakan defisit anggaran sekitar 43 miliar dollar AS pada 2024. Defisit akan ditutup dengan pinjaman dalam negeri dan bantuan keuangan dari Barat.
WASHINGTON, SELASA — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertandang ke Amerika Serikat dalam perjalanan memohon bantuan dana perang baru. Saat ini, bantuan dana perang dari AS terancam dihentikan.
Dengan kaus lapangan hijau tua yang selalu ia kenakan sejak perang dengan Rusia, Zelenskyy menyampaikan pendapatnya guna meyakinkan Kongres AS agar mengucurkan bantuan untuk perang melawan Rusia. Pertemuan itu digelar di Washington, Selasa (12/12/2023).
Baca juga : Ukraina Minta Bantuan Senjata ke Jerman, Termasuk Tambahkan Howitzer
Pengucuran tambahan bantuan ke Ukraina terhambat oleh debat di Kongres AS mengenai fungsi bantuan perang ke Ukraina bagi AS. Banyak anggota Partai Republik mempertanyakan kelanjutan bantuan ke Ukraina tersebut.
Zelenskyy berada di Washington untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan para pejabat tinggi Kongres. Ini merupakan rangkaian upaya menggalang dana untuk melawan serangan Rusia. Sejauh ini, Ukraina telah menerima lebih dari 68,5 miliar dollar AS dari Washington.
Direktur Anggaran AS Shalanda Young mengatakan, dana AS yang dialokasikan khusus untuk perang di Ukraina, berjumlah 67 miliar dollar AS, sudah hampir habis. Pemerintah Zelenskyy memperkirakan defisit anggaran sekitar 43 miliar dollar AS pada 2024 .
Untuk itu, mereka berencana menutup defisit dengan pinjaman dalam negeri dan bantuan keuangan dari mitranya di Barat. Namun, para pejabat Ukraina semakin khawatir mengenai kepastian pendanaan. Apalagi, beberapa analis memperkirakan bantuan Barat akan mulai berkurang pada tahun depan.
Baca juga : AS Kehabisan Uang untuk Ukraina
Sebelumnya, pada Senin, Zelenskyy berpidato di hadapan militer AS. ”Izinkan saya berterus terang kepada Anda, teman-teman. Jika ada orang yang terinspirasi oleh masalah yang belum terselesaikan di Capitol Hill, itu hanyalah Putin dan kelompoknya,” katanya.
Kami tidak memiliki rencana yang tepat dari lembaga eksekutif mengenai strategi perang Ukraina sehingga kami dapat mendanai rencana tersebut.
Penolakan paling keras untuk pengucuran dana ke Ukraina datang dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Mike Johnson dan anggota Partai Republik lainnya. Mereka meminta tidak ada lagi dana yang disalurkan ke Ukraina kecuali ada langkah untuk memperketat kontrol perbatasan AS dengan Meksiko.
Johnson bersikeras bahwa bantuan ke Ukraina harus bergantung pada kesepakatan untuk memperketat perbatasan AS. Ia juga mendesak rincian dari pemerintahan Biden tentang bagaimana bantuan militer ke Ukraina tersebut digunakan.
Perselisihan di Kongres yang mengancam terhentinya bantuan ke Ukraina ini mendorong lebih dari 100 anggota parlemen senior Eropa untuk menulis surat kepada rekan-rekan mereka di Washington. Isinya mengatakan bantuan militer AS untuk Ukraina penting dan mendesak.
Dalam lawatannya itu, Zelenskyy akan mendengarkan secara langsung keberatan Partai Republik atas kelanjutan bantuan militer AS. ”Kami tidak memiliki rencana yang tepat dari lembaga eksekutif mengenai strategi perang Ukraina sehingga kami dapat mendanai rencana tersebut,” kata anggota DPR dari Partai Republik, Derrick van Orden, dalam sebuah wawancara.
Biden telah mendesak Kongres untuk bertindak soal pendanaan itu pada akhir tahun ini. Saat ini telah diusulkan bantuan keamanan baru bagi Ukraina sekitar 50 miliar dollar AS. Jumlah ini termasuk bantuan kemanusiaan dan ekonomi untuk pemerintah di Kyiv. Selain itu, Partai Demokrat juga tengah melobi bantuan untuk Israel sebesar 14 miliar dollar AS untuk perang melawan Hamas di Gaza.
Kongres telah diperingatkan bahwa kegagalan untuk memperbarui bantuan militer AS ke Ukraina dapat menguntungkan Rusia. Hal ini akan menciptakan ancaman keamanan nasional bagi negara-negara Barat.
Berkebalikan dengan Ukraina yang harus berjuang mencari dana, tahun ini Rusia justru menambah anggaran perangnya untuk tahun 2024. Dibandingkan dengan anggaran nasional tahun lalu, anggaran baru ini meningkat sekitar 25 persen. Anggaran pertahanan dan penegakan hukum untuk 2024 itu meningkat hampir 70 persen dibandingkan dengan anggaran untuk 2023.
Baca juga : Rusia Alokasikan 40 Persen Anggaran Nasional untuk Perang
Kucuran IMF
Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pencairan 900 juta dollar AS untuk Ukraina dari program pinjamannya sebesar 15,6 miliar dollar AS. Persetujuan ini dicapai beberapa jam sebelum Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva bertemu dengan Zelenskyy.
Zelenskyy mengucapkan terima kasih atas dukungan IMF itu. Saat ini Kyiv sedang berupaya menerapkan reformasi yang direkomendasikan IMF. ”Terima kasih telah mendukung Ukraina serta merayakan keberhasilan negara dan rakyat kami,” kata Zelenskyy di saluran Telegram setelah pertemuan dengan IMF.
Georgieva bertemu Zelenskyy selama hampir satu jam di kantor pusat IMF di Washington. Ia menyatakan, semua negara dalam Dewan Eksekutif IMF sepakat mendukung Ukraina, kecuali satu negara. Meski tak terbuka, satu negara yang dimaksud adalah Rusia.
Persetujuan kucuran utang ini didasarkan peninjauan kedua terhadap kemajuan Kyiv dalam menggunakan pinjaman yang disetujui awal tahun ini. Kemampuan ekonomi Kyiv bertahan di bawah serangan Rusia dinilai sebagai hal positif. Hal ini membuka jalan bagi pencairan dana tersebut sehingga total pendanaan IMF untuk Ukraina tahun ini menjadi 4,5 miliar dollar AS.
”Fasilitas bantuan ini terus memberikan landasan yang kuat bagi program ekonomi pemerintah dan, secara umum, implementasinya telah berjalan sesuai rencana meskipun tantangan yang dihadapi sangat berat,” kata IMF dalam sebuah pernyataan.
Ke depan, meski pemulihan diperkirakan akan terus berlanjut, prospek ini memiliki risiko signifikan.
Georgieva mengatakan, perekonomian Ukraina telah terbukti tangguh. Meskipun ada invasi Rusia pada Februari 2022 dengan biaya sosial dan ekonomi yang sangat besar yang ditimbulkannya, pertumbuhan ekonomi Ukraina melebihi ekspektasi sebelumnya. ”Ke depan, meski pemulihan diperkirakan terus berlanjut, prospek ini memiliki risiko signifikan, terutama berasal dari tingginya ketidakpastian terkait perang,” kata Georgieva dalam sebuah pernyataan.
Kepala Misi IMF untuk Ukraina Gavin Gray meminta Ukraina untuk merestrukturisasi utang komersial luar negeri 2024. Tujuannya agar pemberian utang ke Ukraina tetap bisa berkelanjutan.
Gray mengatakan, IMF telah meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Ukraina pada 2023 menjadi 4,5 persen, naik pesat dari kisaran sebelumnya sebesar 1-3 persen. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Ukraina sebesar 3-4 persen pada 2024.
Baca juga : IMF dan Bank Dunia Ingatkan Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Ekonomi Global
Ketika ditanya tentang kemungkinan kelelahan donor internasional, Gray mengatakan, Ukraina memang akan terus menghadapi risiko dalam mendapatkan pendanaan eksternal. Dia mengatakan, IMF akan melaksanakan tinjauan ketiga terhadap pinjaman Ukraina pada musim semi tahun depan dan akan mencari langkah bagi Ukraina untuk meningkatkan pendapatan pajaknya. (REUTERS)