Jika Ukraina kalah, AS dan sekutunya di NATO harus menghadapi Rusia secara langsung. Tidak semua alokasi anggaran bantuan ke Kyiv mengalir ke Ukraina.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
WASHINGTON DC, SENIN — Anggaran bantuan Amerika Serikat untuk Ukraina hanya tersisa paling lama empat pekan lagi. Tidak hanya bagi Ukraina, anggaran itu juga menguntungkan perekonomian di mayoritas negara bagian Amerika Serikat.
Peringatan kehabisan dana itu diungkapkan Direktur Kantor Pengelolaan dan Penganggaran Gedung Putih Shalanda D Young. Ia mengirimkan surat ke Ketua DPR AS Mike Johnson pada Minggu (3/12/2023).
Surat itu dipublikasikan pada Senin (4/12/2023) pagi waktu Washington DC atau Senin sore WIB. Media AS, NBC, menggungah surat itu ke internet.
”Saya ingin menegaskan: tanpa tindakan Kongres, pada akhir tahun ini kita akan kehabisan sumber daya untuk pengadaan tambahan senjata dan perlengkapan bagi Ukraina dan menyediakan perlengkapan untuk cadangan militer AS,” demikian tulis Young.
Washington, menurut Young, sejauh ini mengalokasikan 111 miliar dollar AS untuk Kyiv. Walakin, hingga 67 miliar dollar AS dari dana itu dipakai untuk menggerakkan industri pertahanan AS serta mendukung operasi intelijen dan Departemen Pertahanan AS.
Pada akhir November 2023, pemerintah dan parlemen AS menyepakati anggaran sementara. Dengan anggaran itu, operasionalisasi pemerintahan AS bisa tetap berjalan.
DPR AS yang dikuasai Republikan menyetujui anggaran itu dengan sejumlah syarat dan pembatasan. Salah satunya, tidak ada pembahasan alokasi dana bantuan luar negeri. Hal itu berlaku pada bantuan untuk Ukraina. Alokasi anggaran untuk bantuan luar negeri, termasuk ke Ukraina, akan dibahas pada Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara 2023/2024.
Jika alokasi bantuan untuk Ukraina baru disetujui tahun depan, menurut Young, Washington tidak akan mempunyai lagi dana setelah 31 Desember 2023. Akibatnya, bantuan persenjataan dan aneka hal lain dari Washington ke Kyiv harus berhenti.
Karena itu, Young mendesak DPR AS segera menyetujui alokasi anggaran untuk membantu Ukraina. ”Kita kehabisan uang untuk mendukung Ukraina dalam pertempuran ini. Hal ini bukan masalah tahun depan,” tulis Young.
Penggerak ekonomi
Mengacu pada keterangan Young, tidak semua alokasi anggaran bantuan ke Kyiv mengalir ke Ukraina. Dengan dana itu, industri pertahanan AS di 35 negara bagian bisa beroperasi.
Pabrik-pabrik itu terutama memproduksi amunisi, persenjataan, dan perlengkapan pengganti untuk cadangan AS. Cadangan itu terkuras karena dikirimkan ke Ukraina.
Lini produksi suku cadang artileri pertahanan udara (arhanud) buatan AS yang dikirimkan ke Ukraina diproduksi di hampir di seluruh negara bagian AS. Alabama juga menjadi tempat produksi utama rudal panggul antitank, Javelin.
Sementara Arkansas, Iowa, dan Pennsylvania menjadi lokasi utama produksi peluru artileri medan kaliber 155 milimeter. Pennsylvania, bersama Wisconsin, Indiana, dan Michigan, juga menjadi tempat produksi utama kendaraan tempur taktis.
Young menyiratkan, produksi aneka persenjataan itu menyediakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian di banyak negara. Jika produksi itu terhenti karena AS tidak mempunyai dana lagi untuk Ukraina, perekonomian di puluhan negara bagian AS bisa terimbas.
Young juga mengingatkan, AS berkepentingan agar Ukraina bisa terus berperang dengan Rusia. Jika Ukraina kalah, AS dan sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus menghadapi Rusia secara langsung. Hal itu bisa membahayakan pasukan AS dan sekutunya.
Peringatan Gedung Putih disampaikan nyaris bersamaan dengan pengungkapan kesulitan Uni Eropa (UE) mendanai bantuan ke Ukraina. Brussels belum kunjung sepakat soal paket bantuan 50 miliar euro bagi Kyiv.
Salah satu perintangnya adalah penolakan Hongaria untuk mengesahkan paket itu. Tanpa persetujuan salah satu anggotanya, UE tidak bisa memutuskan apa pun. (AFP/REUTERS)