Dari 650 juta warga ASEAN, 143 juta menjadi pekerja UKM. Ada ratusan juta lain bekerja sebagai mitra dan pemasok UKM.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
ASEAN dan Amerika Serikat mencatatkan neraca perdagangan 508 miliar dollar AS per tahun. ASEAN juga menjadi tujuan investasi utama Amerika Serikat di Indo-Pasifik. Agar manfaatnya dirasakan lebih luas, perlu akses bagi UKM ASEAN dalam hubungan ekonomi itu.
Mengacu pada edisi VI ASEAN Matters for America, America Matters for ASEAN, ada 71 juta UKM di seluruh ASEAN. Dari 650 juta warga ASEAN, 143 juta menjadi pegawai UKM. Ada ratusan juta lain yang mendapatkan pekerjaan dengan menjadi mitra dan pemasok UKM.
”Angka ini menunjukkan makna penting UKM bagi ASEAN,” kata Direktur Pengelola Regional Dewan Bisnis ASEAN-AS (US-ABC) Brian McFeeters di sela peluncuran ASEAN Matters for America, America Matters for ASEAN, Senin (27/11/2023), di Jakarta.
US-ABC menggandeng East-Weast Center di Hawaii dan ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura untuk menyusun laporan itu. Seri pertama laporan itu diluncurkan di Washington DC, AS, beberapa bulan lalu. Laporan itu memaparkan interaksi dan dampak ekonomi, politik, dan budaya dari hubungan AS-ASEAN. Analisis dilakukan di tingkat nasional dan lokal di AS serta anggota ASEAN masing-masing.
Ekonomi digital
Dalam kajian US-ABC, UKM ASEAN bisa berperan secara lokal pada sejumlah anggota ASEAN. Sayangnya, jika akan masuk ke pasar ekspor, UKM menghadapi aneka kendala.
McFeeters mengatakan, salah satu solusi untuk membantu UKM ASEAN adalah mengintegrasikan dalam ekonomi digital. Kini, hanya 17 juta dari 64 juta UKM Indonesia yang terlibat dalam ekonomi digital. Padahal, Indonesia punya potensi ekonomi digital bernilai hingga puluhan miliar dollar AS per tahun.
Dalam jajak pendapat terhadap 1.500 pelaku UKM ASEAN, hanya 33 persen yang memanfaatkan lokapasar. Padahal, 80 persen responden mengaku sudah berusaha masuk ke ekonomi digital. Mereka, antara lain, memacu integrasi selama pandemi Covid-19 berlangsung. Kendala utama masuk ekonomi digital adalah akses internet. Sebab, internet belum menjangkau sebagian wilayah ASEAN.
Angka ini menunjukkan makna penting UKM bagi ASEAN.
Oleh karena itu, bersama sejumlah pihak lain, US-ABC berusaha membantu UKM ASEAN beradaptasi dengan lokapasar dan ekonomi digital. Dukungan itu salah satu tujuan utama dalam Rencana Konektivitas ASEAN 2025. Wujudnya berupa Akademi UKM ASEAN dan US-ABC ikut mengelolanya. Sejauh ini, 4.200 pelaku UKM ASEAN memanfaatkan fasilitas itu.
Integrasi ke ekonomi digital penting karena pasarnya terus bertumbuh. Pada 2025, nilai pasar ekonomi digital Asia Tenggara ditaksir mencapai 330 miliar dollar AS. Nilai itu bisa melonjak menjadi 1 triliun dollar AS pada 2030. Hingga 11 persen penjualan eceran di enam perekonomian terbesar ASEAN ditaksir akan dilakukan lewat daring. Pada 2019, porsinya hanya 5 persen.
Perkembangan internet
Hal itu didukung, antara lain, oleh 460 juta pengguna internet di kawasan. Pengelola lokapasar dan aneka pelaku pemasaran digital juga terus meningkat. Setidaknya, kini tercatat 20 juta pedagang di berbagai pelantar lokapasar Asia Tenggara.
Selain itu, ada kemudahan pembayaran digital. Peningkatan transaksi pembayaran digital mencerminkan kemudahan itu. Dari 100 miliar dollar AS sebelum pandemi, nilai transaksi pembayaran digital Asia Tenggara kini setidaknya 800 miliar dollar AS.
ASEAN, menurut McFeeters, salah satu pusat inovasi ekonomi digital. Regulator terus menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar. Adaptasi itu untuk semakin mendorong pertumbuhan pasar. ASEAN membuat kerangka kerja kebijakan karena menyadari pentingnya saling keterhubungan dalam ekonomi digital. Berbagai kebijakan dibuat untuk memacu pertumbuhan itu.
AS tentu saja berperan dalam pasar itu. Kini, 97 persen pencarian di internet dilakukan lewat Google yang merupakan raksasa teknologi AS. Perusahaan teknologi AS lainnya, Apple, menguasai 25 persen pasar ponsel dan gawai Asia Tenggara.
Sementara Meta menguasai 52 persen pangsa pasar media sosial kawasan. Selain untuk interaksi dan komunikasi, media sosial kini juga dipakai untuk memasarkan aneka hal. Facebook juga menyediakan lokapasar.
McFeeters menyebutkan, 120.000 wirausaha ASEAN didukung AS dalam 12 tahun terakhir. Bentuk dukungannya amat beragam, mulai dari peningkatan kapasitas hingga pelatihan untuk bisa mengakses pasar.
McFeeters menuturkan, ada banyak peluang yang ditawarkan Indonesia dan negara lain di ASEAN. Karena itu, AS berkomitmen akan terus hadir di ASEAN.