Lebih dari 100 pesawat nirawak diluncurkan Rusia-Ukraina pada Sabtu-Minggu. Mayoritas pesawat itu dijatuhkan sebelum mencapai sasaran.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
KYIV, MINGGU — Angkatan Udara Ukraina mengumumkan telah menjatuhkan puluhan pesawat nirawak Rusia yang diarahkan ke Kyiv dan sejumlah kota lain. Sebaliknya,dua bandara Rusia ditutup karena serangan pesawat nirawak Ukraina.
Dilaporkan media Ukraina, Pravda dan The Kyiv Independent, hampir seluruh pesawat nirawak yang diluncurkan Rusia bisa dijatuhkan. Serangan itu dilancarkan pada Sabtu (25/11/2023) dini hari dan Minggu (26/11/2023) dini hari. Pesawat-pesawat buatan Iran itu diarahkan ke Kyiv, Zaporizhia, Poltava, dan Dnipropetrovsk. Mayoritas pesawat mengarah ke Kyiv.
Gelombang pertama pada Sabtu dini hari fokus ke Kyiv dengan 75 pesawat. AU Ukraina mengumumkan, 74 pesawat itu dijatuhkan sebelum menjangkau Kyiv. Satu pesawat lagi merusak bangunan di salah satu bagian Kyiv. Sebagian puing dari pesawat yang dihancurkan di langit juga merusak sejumlah lahan.
Adapun pada Minggu hari, giliran Zaporizhia, Poltava, dan Dnipropetrovsk jadi sasaran serangan Rusia. Selain itu, ada pula satu rudal jarak menengah yang diluncurkan Rusia dan dicegat di atas Dnipropetrovsk.
Peringatan serangan udara disiarkan menjelang Sabtu tengah malam di Kyiv dan sejumlah provinsi lain. AU Ukraina menyebut, serangan kali ini merupakan serbuan pesawat nirawak terbesar ke Kyiv sejak perang meletus pada Februari 2022.
Serangan balasan
Ukraina segera membalas serangan Rusia itu. Dilaporkan media Rusia, TASS, Rusia menangkal 20 pesawat nirawak Ukraina di Moskwa, Bryansk, Kaluga, dan Tula. Seluruh pesawat itu dijatuhkan pada Minggu dini hari.
Akibat serangan itu, Bandara Domodedovo dan Vnukovo ditutup. Bandara itu merupakan gerbang udara utama Moskwa. Seluruh penerbangan dari dan ke kedua bandara internasional Moskwa itu dihentikan sampai Minggu pagi waktu setempat.
Pemerintah Tula menyebut, pesawat Ukraina menghantam salah satu rumah susun. Adapun pemerintah provinsi lain yang menjadi sasaran serangan belum mengungkap dampak serbuan itu.
Gubernur Tula Alexey Dyumin menyebut, pesawat Ukraina jatuh karena sinyalnya diacak pasukan Rusia. Beberapa bulan setelah perang meletus, Moskwa meningkatkan kemampuan perang elektronika.
Militer Rusia, terutama di daerah perbatasan dengan Ukraina, kini dilengkapi dengan pengacak sinyal. Pengacakan itu mengganggu panduan pesawat dan rudal yang diarahkan ke berbagai lokasi di Rusia.
Rudal dan aneka pesawat nirawak mengandalkan pemandu untuk menjangkau sasaran. Gangguan sinyal mengakibatkan pemandu tidak berfungsi sehingga rudal dan pesawat nirawak sulit mencapai sasaran. Sebagian malah bisa diledakkan dengan meretas sistem elektronika di pesawat dan rudal.
Pasokan pangan
Serangan Rusia ke Ukraina pekan ini berlangsung enam jam. Serangan dilancarkan kala Ukraina menggelar Peringatan Hari Holodomor. Peringatan itu mengenang jutaan orang Ukraina yang tewas kelaparan selama pendudukan Uni Soviet di masa kekuasaan Joseph Stalin.
Sebelumnya, pada Selasa (21/11/2023) malam, Rusia menyerang Pelabuhan Odessa dengan rudal X-31. Pelabuhan itu merupakan pintu keluar utama aneka ekspor hasil pertanian Ukraina. Sebelum perang meletus, Ukraina salah satu pemasok utama pangan global.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Ukraina membutuhkan lebih banyak pertahanan udara guna melindungi rute ekspor gandumnya. Peningkatan perlindungan udara juga dibutuhkan untuk wilayah yang berbatasan dengan Rusia.
Kyiv berharap dapat mengatasi kekurangan pertahanan udara melalui pasokan baru dari mitranya. Ia juga berharap Ukraina dapat meningkatkan kapasitasnya sendiri.
Untuk jalur laut, sejumlah mitra Ukraina menyediakan pengawal bagi pengangkut ekspor hasil pertanian Ukraina melalui Laut Hitam. Pengawalan itu untuk menangkal potensi serangan Rusia pada kapal-kapal pengangkut ekspor tersebut.
Jalur laut menjadi andalan setelah blokade oleh pengemudi Polandia dan Slovakia di perbatasan Ukraina. Blokade sejak 6 November 2023 untuk memprotes kerugian para pengemudi Polandia dan Slovakia.
Mereka mengaku kalah saing dengan pengemudi Ukraina. Uni Eropa membebaskan biaya perizinan untuk truk dan pengemudi Ukraina yang mengantarkan produk Ukraina ke UE. Pembebasan itu tidak diberikan untuk pengemudi Polandia dan Slovakia.
Wakil Menteri Perekonomian Ukraina Taras Kachka mengatakan, blokade menyulitkan pengemudi Ukraina. Banyak pengemudi terjebak di perbatasan dan terpaksa diam di truk saat suhu mendekati nol derajat celsius. Karena itu, ia berkonsentrasi mengakhiri blokade. (AFP/REUTERS)