Tokyo
Jika biasanya Piala Dunia identik dengan sepak bola, kini Jepang memperkenalkan anugerah supremasi dalam cabang memungut sampah. Sebanyak 21 tim dari sejumlah negara berkumpul di Tokyo, ibu kota Jepang, pekan ini, untuk berlomba mengumpulkan sampah dalam ajang SpoGomi World Cup.
Setiap tim terdiri atas tiga orang. Mereka menjelajahi jalanan di Shibuya dan Omotesando selama 90 menit dalam dua sesi mencari sampah dan menyortirnya sesuai kategori. Tim Inggris yang dinamai The North Will Rise Again keluar sebagai juara mengalahkan tuan rumah Jepang dengan 9.046,1 poin atas pengumpulan sampah seberat 57,27 kilogram.
”Banyak tim lain yang mungkin lebih ekologis, dan kami barangkali tidak seperti itu, tetapi kami mengambil sebanyak-banyaknya yang diperlukan untuk membersihkan lautan dan mengurangi sampah,” ujar kapten tim Inggris, Sarah Parry, Rabu (22/11/2023).
Jepang termasyhur dengan standar tinggi kebersihan sehingga menemukan sampah menjadi tantangan tersendiri. ”Kadang-kadang sangat sulit karena benar-benar tidak banyak sampah. Namun, kami mencari lebih dalam, seperti di semak-semak, atau fokus pada puntung rokok di lantai,” kata anggota tim Amerika Serikat, Beatrice Hernandez.
Nama SpoGomi berasal dari gabungan kata ”sport” atau olahraga dan ”gomi”, bahasa Jepang untuk sampah. Diperkenalkan pada 2008, SpoGomi menggerakkan warga untuk memungut sampah di tempat umum. Gerakan itu semakin populer sampai-sampai digelar 230 acara sejenis di Jepang tahun ini.
”Hal yang paling penting adalah menyadarkan orang yang tidak paham atas masalah sampah lautan. Yang kedua, acara ini memberi kesempatan bagi orang-orang yang telah sadar untuk berbuat sesuatu,” kata Direktur Eksekutif SpoGomi Mitsuyuki Unno. Piala Dunia SpoGomi kedua direncanakan pada 2025. (AFP)
Baca juga : Hati-hati Menaruh Maneken, Jangan Sampai Bikin Orang Senewen
Baca juga : Tak Mau Rugi, Maskapai Turunkan Penumpang di Tengah Rute
Baca juga : Koleksi Koin Spesial untuk 60 Tahun James Bond