Tentara Israel menggeledah rumah sakit di Jenin, Tepi Barat. Pengepungan membuat arus bantuan tersendat. Sejumlah negara menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel.
DEIR AL-BALAH, JUMAT - Pertempuran antara pasukan Israel dan sayap bersenjata Hamas terus berkecamuk di Gaza dan sekitarnya. Bahkan, pertempuran juga terjadi di Jenin, Tepi Barat, yang letaknya cukup jauh dari Gaza. Pertempuran itu terjadi sejak Kamis (16/11/2023) malam hingga Jumat (17/11) pagi.
Seperti di Gaza, tentara Israel juga menggeledah rumah sakit di Jenin. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, tentara Israel menahan sejumlah anggota paramedis. Sementara itu, di Gaza, tentara Israel meneruskan operasi darat mereka. Mereka memeriksa satu per satu gedung di kompleks Rumah Sakit Al-Shifa. Mereka meyakini Hamas membuat terowongan di bawah rumah sakit itu dan menggunakannya sebagai pusat komando.
Militer Israel mengatakan, mereka menemukan senapan, amunisi, bahan peledak, dan pintu masuk ke terowongan di Al-Shifa. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menduga para sandera ditahan di fasilitas medis tersebut.
”Kami mendapat indikasi kuat mereka ditahan di Al-Shifa, itulah salah satu alasan kami masuk ke rumah sakit tersebut,” katanya kepada CBS Evening News. ”Kalau ada (di sana), dibawa keluar,” ujarnya.
Sejak Tel Aviv menggelar serangan balasan ke Gaza, lebih dari 11.500 warga Palestina tewas, dua pertiga dari korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan, setidaknya masih ada 2.700 orang dilaporkan hilang. Kemungkinan mereka masih terjebak atau tertimbun reruntuhan gedung dan permukiman yang hancur dibom Israel.
Sejumlah lembaga bantuan internasional mengatakan, mereka terpaksa harus menghentikan pengiriman kebutuhan dasar karena kekurangan bahan bakar dan terputusnya jaringan komunikasi. Pengepungan ketat tentara Israel dan pembatasan akses berdampak serius terhadap operasi kemanusiaan. Efek lebih lanjut dari situasi itu adalah akan semakin banyak warga Gaza kelaparan. Saat ini, menurut lembaga-lembaga bantuan itu, sebagian besar warga Palestina di Jalur Gaza tidak memiliki cukup stok makanan dan air bersih.
Gusar
Sikap Israel yang agaknya mengabaikan desakan gencatan senjata atau jeda kemanusiaan itu membuat komunitas internasional gusar. Partai Kongres Nasional Afrika (ANC), yang berkuasa di Afrika Selatan, Kamis (16/11/2023), mendukung upaya parlemen menutup Kedutaan Besar Israel di Afrika Selatan dan penangguhan hubungan diplomatik dengan negara itu.
Sejak perang Hamas-Israel meletus pada 7 Oktober, Belize dan Bolivia telah menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel. Selain itu, delapan negara lain telah menarik duta besar mereka dari Israel sebagai protes atas serangan Israel ke Jalur Gaza. Kedelapan negara itu adalah Bahrain, Chad, Chile, Kolombia, Honduras, Jordania, Turki, dan Afrika Selatan.