Indonesia Menyerukan agar Bantuan Bisa Masuk ke Jalur Gaza
Wapres Ma’ruf Amin menuturkan, Indonesia sepakat bahwa tindakan penyerangan yang dilakukan Israel sudah melebihi tindakan membela diri dan harus segera dihentikan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
PANGKALAN BUN, KOMPAS — Indonesia bersama sejumlah negara lain terus berupaya memperjuangkan agar bantuan bagi Palestina dapat segera disalurkan. Hingga kini, bantuan yang telah dihimpun Perserikatan Bangsa-Bangsa dan masyarakat dunia masih tertahan di Rafah, Mesir, yang menjadi satu-satunya jalur distribusi masuk ke jalur Gaza di Palestina.
”Secara umum kita juga menyerukan supaya kiriman itu, yang datang banyak, terutama melalui Kairo, Mesir, supaya tidak ada hambatan,” ujar Wapres Ma’ruf Amin saat memberikan keterangan pers seusai menghadiri peresmian proyek milik Citra Borneo Indah (CBI) Group di Mercure Hotel Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (25/10/2023).
Menurut Wapres Amin, bantuan sudah banyak ditujukan bagi Palestina. Namun, bantuan tersebut tidak leluasa masuk ke Gaza. Kalaupun diperbolehkan, bantuan yang masuk hanya dalam jumlah sedikit.
Wapres menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia pasti akan membantu warga Palestina. Hal ini merupakan wujud dari rasa kemanusiaan yang sudah menjadi komitmen seluruh bangsa. Bantuan serupa disalurkan oleh Indonesia ke negara-negara lain.
”Karena itu, ketika terjadi di Palestina itu, Indonesia akan menyampaikan bantuan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat yang mulai bergerak mengumpulkan bantuan yang sesuai dengan yang dibutuhkan di sana,” ucap Wapres.
Wujud bantuan yang akan disalurkan pun cukup beragam. Wapres bahkan menyebut adanya kiriman bantuan berupa kain kafan bagi warga yang meninggal. Selain itu, bantuan juga berupa kebutuhan pangan. ”Saya lihat yang paling dibutuhkan makanan, ya, karena mereka tidak bisa bekerja,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, akibat serangan balasan Israel selama dua minggu terakhir, lebih dari 5.000 orang terbunuh di Gaza, Palestina. Kebutuhan logistik bagi lebih dari satu juta penduduk yang terimpit di tengah serangan di wilayah tersebut semakin meningkat.
Dalam kesempatan itu, Wapres menuturkan, Indonesia sepakat bahwa tindakan penyerangan yang dilakukan Israel sudah melebihi tindakan membela diri dan harus segera dihentikan. ”Sudah melakukan pembantaian. Genosida itu. Itu disuarakan oleh Indonesia bersama negara-negara lain. Dan, lebih jauh supaya penyerangan Israel dihentikan,” ujar Wapres.
Indonesia bersama negara lain telah mendorong agar penyelesaian sengketa antara Palestina dan Israel dapat mengikuti putusan PBB, melalui two-state-solution.
”Tetapi, apa yang dimaui oleh PBB ini, Israel tidak mau dan ada veto yang juga tidak bisa berjalan dengan baik. Kalau kita bisa mengembalikan kepada two-state-solution dan semua bisa sepakat, mungkin bisa selesai,” kata Wapres.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan, Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa segera bertindak untuk menghentikan konflik Israel-Palestina dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Indonesia juga mengecam keras berlanjutnya agresi militer Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Hal tersebut disampaikan Menlu Retno saat berpidato dalam Debat Terbuka Level Tinggi di DK PBB mengenai situasi di Timur Tengah, Selasa (24/10/2023) waktu New York atau Rabu (25/10/2023) waktu Indonesia. Ada tiga hal yang diserukan Indonesia dalam forum tersebut, yakni seruan bersama untuk gencatan senjata segera, prioritas akses kemanusiaan, dan mengembalikan kemanusiaan di DK PBB.
”Saya ingin mengingatkan bahwa DK PBB memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tidak membiarkan perang berkepanjangan, atau membantu salah satu pihak melanjutkan perang,” kata Retno, dikutip dari siaran pers, Rabu, di Jakarta.