Indonesia Terus Suarakan Penghentian Perang Israel-Hamas
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengikuti pertemuan darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam di Arab Saudi untuk membahas krisis Gaza.
Oleh
NINA SUSILO, NIKSON SINAGA
·2 menit baca
DELI SERDANG,KOMPAS — Pemerintah Indonesia akan terus menyerukan supaya perang dihentikan. Jangan sampai korban terus bertambah banyak.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kamis (19/10/2023), di Deli Serdang, Sumatera Utara, mengatakan, Indonesia akan terus menyuarakan, antara lain, melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan semua forum yang memungkinkan untuk menghentikan perang.
Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang sedang mendampingi Presiden Joko Widodo di Beijing, Republik Rakyat China, untuk Inisiatif Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiativememperpendek kunjungannya dan segera terbang ke Jeddah, Arab Saudi. Retno mengikuti pertemuan darurat para menteri luar negeri OKI dengan agenda membahas krisis Gaza.
Dalam media sosialnya, Retno menuliskan, Indonesia tidak akan tinggal diam melihat semakin memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza. Indonesia juga mengecam keras agresi pada warga sipil di Jalur Gaza dan wilayah Palestina. Indonesia juga menyerukan kekerasan dihentikan.
”Indonesia menyuarakan melalui OKI dan melalui PBB dan melalui semua forum untuk menghentikan (perang). Ini korban terlalu banyak, beribu-ribu korban, ini apa namanya, itu pembunuhan massal,” kata Wapres Amin kepada wartawan seusai menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara, Kamis (19/10/2023).
Wapres Amin juga meminta penghentian perang supaya bantuan kemanusiaan bisa masuk. Jika perang terus terjadi, pengiriman bantuan untuk para korban perang tak bisa terjadi. Karena itu, desakan penghentian perang menjadi sangat penting.
”Kita minta Menteri Luar Negeri melakukan pertemuan-pertemuan terus dalam berbagai forum untuk menghentikan dan menuntaskan masalah Palestina ini supaya tidak terus terjadi konflik-konflik berkepanjangan,” tambah Wapres Amin.
Kecaman keras dilayangkan karena serangan ke sebuah rumah sakit di Gaza menewaskan lebih dari 500 orang, Selasa (17/10/2023).
Serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Baptis Al-Ahli al-Arabi. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan, saat terjadi serangan udara Israel, rumah sakit tersebut sedang dipenuhi pasien. Rumah sakit ini juga menjadi pengungsian warga Palestina di Gaza. Bahkan, ada pula dokter dan paramedis yang sedang melakukan tindakan operasi saat serangan terjadi.
Tidak hanya Indonesia, dunia pun mengecam serangan pada instalasi kemanusiaan tersebut. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut terbunuhnya ratusan warga Palestina sebagai kejadian mengerikan. Dia juga mengecam keras. ”Rumah sakit dan tenaga medis dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional,” katanya.
Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi menyebut tindakan itu sebagai pengeboman yang disengaja dan pelanggaran nyata hukum internasional. Pemerintah Jordania juga menyebut pemerintah dan militer Israel harus memikul tanggung jawab atas insiden serius ini.