Presiden Jokowi: Indonesia Desak Penghentian Perang Hamas-Israel
Terkait konflik Hamas-Israel, Indonesia mendesak segera perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari bertambahnya korban. Presiden Jokowi pun minta agar WNI di wilayah konflik segera dilindungi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Eskalasi konflik Israel dan Hamas dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar. Presiden Joko Widodo menyampaikan desakan Indonesia agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan.
”Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar,” kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pernyataan terkait konflik Hamas-Israel, Selasa (10/10/2023).
Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar.
Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga meminta Menteri Luar Negeri dan jajaran kementerian terkait segera mengambil tindakan cepat untuk melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik. ”Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, harus segera diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati PBB,” ujar Presiden Jokowi.
Secara terpisah, saat memberikan keterangan pers di Kota Jayapura, Papua, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan pemerintah Indonesia berusaha agar kedua belah pihak segera menghentikan pertempuran dan kembali kepada penyelesaian damai.
”Dan, kembali kepada two states solution. Kita sedang melakukan untuk ikut mendamaikan dan menghentikan pertempuran di samping mengevakuasi warga kita di sana,” ujar Wapres Amin.
Terkait adanya beberapa warga negara Indonesia yang sedang berada di Gaza, Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan upaya untuk melindungi maupun mengevakuasi WNI tersebut. ”Ya, saya kira pemerintah sudah menyiapkan dan dari pihak KBRI kita sudah siap. Kemenlu sudah menyiapkan bahwa kita akan melindungi dan mengevakuasi masyarakat yang ada di sana,” kata Wapres Amin.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan saat ini PMI bersama Palang Merah Internasional serta Bulan Sabit Internasional sedang berusaha mengeluarkan WNI bersama warga negara asing lainnya dari jalur Gaza. Sedikitnya 15 orang WNI saat ini terjebak di tengah memanasnya pertempuran antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza Palestina.
Jusuf Kalla mengakui sangat tidak mudah untuk mengevakuasi WNI dari jalur Gaza. Hal ini mengingat sekarang akses Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional sangat terbatas.
Hal ini disampaikan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla kepada wartawan seusai menerima Head Delegation IFRC ASEAN Elkan Rahimov dan Head Of Regional Delegation ICRC for Indonesia and Timor Leste Vincent Ochilet di Markas Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
”Tadi kita sudah bicara dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) (mengenai) apa upaya yang dilakukan, bagaimana membantu 15 orang Indonesia yang ada di sana, bagaimana cara mengeluarkannya. Masalahnya banyak sekali orang asing, bukan hanya orang Indonesia. Dan, akses Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sangat terbatas,” kata Kalla.
Jusuf Kalla menuturkan, situasi di Gaza, Palestina akan menjadi masalah kemanusiaan besar pada hari-hari mendatang. ”Karena Israel akan memblokade listrik, air, makanan, logistik, dan gas. Berarti kehidupan 2,5 juta orang di Gaza akan kesulitan luar biasa. Untuk itu Indonesia harus bersama-sama, apa yang bisa dibantu. Memang sulit sekali membantunya, setidaknya doa bersama,” ujarnya.
Jusuf Kalla yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengimbau umat Islam melaksanakan qunut nazilah di seluruh masjid-masjid di Indonesia. ”Kita imbau agar seluruh masjid di Indonesia melakukan qunut nazilah untuk mendoakan perdamaian dan keselamatan rakyat Palestina,” katanya.
Kita imbau agar seluruh masjid di Indonesia melakukan qunut nazilahuntuk mendoakan perdamaian dan keselamatan rakyat Palestina.
Jusuf Kalla menuturkan, doa qunut nazilah dimaksudkan untuk meminta pertolongan dari Allah agar konflik di Jalur Gaza segera berakhir. Apalagi, dalam beberapa hari terakhir, konflik tersebut memanas pascaserangan Hamas ke Israel. Ada harapan seluruh doa dan juga ikhtiar umat Islam dikabulkan agar konflik di jalur Gaza tersebut tidak berbuntut panjang. ”Ini doa demi perdamaian,” ujarnya.