Situasi berubah di East Gippsland, Australia. Setelah kebakaran melanda 17.000 hektar hutan dan semak, kini banjir menerjang.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
SYDNEY, KAMIS — Setelah kebakaran semak dan hutan melanda wilayah timur Negara Bagian Victoria, Australia, kini wilayah itu menghadapi ancaman banjir. Badan tanggap darurat pemerintah meminta masyarakat mengungsi demi menghindari banjir akibat luapan Sungai McAllister.
Pada Selasa (3/10/2023), wilayah Gippsland di sebelah timur Melbourne dilanda kebakaran hutan dan semak. Petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api yang membakar 17.000 hektar lahan di East Gippsland. Kebakaran itu membuat warga yang tinggal di perdesaan untuk dievakuasi.
Biro Meterologi Australia memperkirakan potensi hujan deras pada Selasa sore. Di satu sisi hujan akan memadamkan kebakaran hutan dan semak, di sisi lain hujan deras memunculkan ancaman banjir.
Dalam laporan AFP, Kamis (5/10/2023), hujan deras membuat Sungai McAllister yang terletak di sebelah timur Victoria meluap. Limpasan air mengancam permukiman di perdesaan.
Menyusul hujan deras, pada Rabu (4/10/2023), pemerintah meminta warga yang tinggal di sepanjang Sungai McAllister untuk mengungsi setelah air naik ke level sangat berbahaya. Pihak berwenang memperingatkan, banjir akan berdampak pada pemadaman listrik, air, saluran air limbah, dan jaringan telepon.
Pada Kamis, hujan mereda. Namun, pejabat penanggulangan bencana mengatakan, sejumlah besar air masih perlu dialirkan melalui sistem sungai. Wakil Kepala Badan Tanggap Darurat Negara Bagian Victoria David Baker menyatakan, ”Kami memperkirakan sekitar 130 rumah terkena dampak banjir yang terjadi beberapa hari setelah suhu tinggi yang tidak sesuai musimnya menyebabkan kebakaran hutan di wilayah yang sama. Karena itu, kami mengeluarkan peringatan darurat.”
Badan tanggap darurat memperingatkan agar masyarakat pindah ke tempat yang lebih tinggi. Mereka juga diminta menjauh dari daerah berisiko tinggi di dekat sungai McAllister dan sungai lainnya yang meluap di wilayah Gippsland.
”Kabar baiknya adalah hujan lebat diperkirakan tidak akan terjadi lagi,” kata Baker kepada stasiun televisi pemerintah, ABC. ”Yang harus kita pastikan sekarang, sistem sungai berfungsi mengalirkan air,” imbuhnya.
Meski hujan mereda, peringatan darurat agar warga yang dievakuasi tidak kembali masih berlaku di beberapa wilayah tersebut.
Saat penduduk Victoria menghadapi banjir, di perbatasan Negara Bagian New South Wales terjadi kebakaran hutan seluas 5.200 hektar yang tidak terkendali di dekat kota Bermagui, sekitar 300 kilometer barat daya Sydney. ”Saya merasa cemas dan gelisah karena kami belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata Sheena Boughen, warga kota terdekat, kepada stasiun televisi ABC.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat mengunjungi daerah bencana mengatakan, parahnya kebakaran mengingatkan kembali pada musim kebakaran saat musim panas 2019-2020. ”Pengalaman ini pasti sangat traumatis,” katanya. ”Kita berdiri di sini, kita bisa mencium baunya, kita bisa melihat dampak yang ditimbulkan kebakaran ini.”
Otoritas pemadam kebakaran negara bagian mengatakan, kondisi mulai membaik meskipun beberapa rumah habis terbakar saat petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api.
Banjir di India
Dari India dilaporkan, pejabat setempat menyatakan sedikitnya lima orang tewas dan puluhan orang, termasuk 23 tentara, hilang setelah hujan lebat dan air dari danau glasial Lhonak meluap.
Banjir besar yang berasal dari danau-danau gletser yang dibendung batuan lepas menjadi lebih sering terjadi seiring kenaikan suhu global dan es yang mencair. Para ilmuwan, Rabu, memperingatkan, banjir mematikan ini dampak cuaca ekstrem.
Banjir besar yang berasal dari danau-danau gletser yang dibendung oleh batuan lepas menjadi lebih sering terjadi seiring kenaikan suhu global dan es yang mencair.
Sebuah video yang dirilis juru bicara militer India menunjukkan aliran deras air berwarna coklat yang mengamuk, menyapu lembah berhutan lebat di Negara Bagian Sikkim yang bergunung-gunung di timur laut India. Aliran air yang deras menyebabkan jalan-jalan tergenang dan kabel listrik putus.
”Hujan lebat yang tiba-tiba terjadi di atas Danau Lhonak di Sikkim Utara, banjir bandang terjadi di Sungai Teesta. Sebanyak 23 personel dilaporkan hilang dan beberapa kendaraan dilaporkan terendam lumpur,” sebut pernyataan militer India. ”Operasi pencarian sedang berlangsung.”
Danau Lhonak terletak di dasar gletser di pegunungan bersalju yang mengelilingi Kangchenjunga, gunung tertinggi ketiga di dunia. Negara Bagian Sikkim merupakan wilayah India yang dekat perbatasan India dengan Nepal dan China. Militer India menempatkan sejumlah besar tentara di wilayah itu seiring ketegangan China-India.
Pemimpin Negara Bagian Sikkim Prem Singh Tamang meminta masyarakat tetap waspada. Ia juga mengatakan, badan tanggap darurat berupaya membantu mereka yang terdampak banjir dahsyat. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, ia ”menjamin semua dukungan yang mungkin” bagi mereka yang terkena dampak bencana. (AFP/REUTERS)