Pujian Presiden China untuk Pilot Amerika yang Membantu China Melawan Jepang
Dulu, Amerika Serikat mengirim ribuan orang untuk membantu China melawan Jepang. Meski kini hubungan AS-China terus menegang, kedua negara selalu menyatakan harapan dapat bekerja sama demi kepentingan warga dunia.
Oleh
IWAN SANTOSA
·4 menit baca
Amerika Serikat dan China tidak selamanya bermusuhan. Pujian Presiden China Xi Jinping kepada ribuan mantan mekanik dan pilot AS adalah bukti ada hubungan erat kedua bangsa yang kini bersaing sengit di berbagai bidang itu. Para pilot dan mekanik itu membantu China menghadapi Jepang pada awal Perang Dunia II.
Pujian itu disampaikan Xi lewat surat pada 19 September 2023. Surat itu dikirimkan ke Harry Moyer dan Mel McMullen. Moyer dan McMullen pernah bergabung dengan Fei Hu Dui, istilah Mandarin untuk orang-orang AS yang tergabung dalam American Volunteer Group (AVG). Moyer jadi pilot, sementara McMullen juru senjata.
Para pilot, juru senjata, hingga mekanik itu lebih dikenal di China sebagai ”Macan Terbang”. Pada 1941-1942, para Macan Terbang itu menghadapi pasukan Jepang yang lebih lengkap persenjataannya dan lebih banyak orangnya.
Salah satu pilot unggulan The Flying Tigers adalah George ”Pappy” Boyington yang kemudian berperang sebagai pilot pesawat F-4U Corsair. Di Indonesia, sosok Pappy Boyington dikenal dalam film perang TheBaa Baa Black Sheep yang ditayangkan TVRI tahun 1970-an dan awal 1980-an.
Pahlawan berani
Dalam surat kepada Moyer dan McMullen, Xi memuji keberanian dan kepahlawanan Fei Hu Dui. Xi juga menekankan pentingnya AS-China bekerja sama menjaga perdamaian.
”China dan AS sebagai dua negara besar memikul tanggung jawab menjaga perdamaian. China dan AS harus saling menghormati, menghargai keberadaan masing-masing secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” tulis Xi dalam surat itu.
Dalam artikel di Time Life World War II yang berjudul ”China Burma India” karya Don Moser disebutkan Macan Terbang dipimpin Kolonel Claire Lee Chennault. Semula Chennault tiba pada 1937 sebagai penasihat pembentukan Angkatan Udara Republik China (Zhong Hua Min Guo). Ia bekerja di bawah pengawasan Song Mei Ling yang merupakan istri pemimpin Republik China Generalissimo Chiang Kai Shek.
Pesawat tempur Fei Du Hui dikenal karena lukisan moncong hiu dengan gigi geligi tajam, kombinasi warna merah dan mata. Di Indonesia, penanda pesawat tempur seperti itu dikenal sebagai cocor merah.
Awalnya, para Macan Terbang menerbangkan pesawat Curtiss P-40 Warhawk. Selanjutnya, mereka mengoperasikan P-40 C Tomahawk. Mereka beroperasi di Kunming, Yunnan, ketika Shanghai dan Nanjing dikuasai tentara fasis Jepang.
Menurut Reuters, pesawat-pesawat itu dioperasikan di pangkalan-pangkalan yang hanya punya landasan berlapis tanah. Lapangan itu dibangun hanya dengan cangkul dan aneka alat lain yang bisa dipegang dengan tangan oleh sukarelawan China. Tidak ada mesin dipakai dalam pembuatan pangkalan dan landas pacu itu.
Pelancong dari India
Karena pada 1941 AS belum terlibat secara resmi dalam PD II, para sukarelawan Macan Terbang masuk ke China lewat India. Mereka datang ke India sebagai pelancong. Dari India, mereka masuk ke China.
Untuk memasok kebutuhan operasional Macan Terbang, Sekutu mengirim berbagai barang dari utara Burma (sekarang Myanmar). Jalur tersebut dikenal sebagai Ledo Road atau Jalan Burma. Jala itu membentang dari Ledo–Mytkyina–Bhamo–Lashio di Myanmar menuju Wanting-Kunming di China.
Seperti lapangan terbang, sebagian jalan 1.726 kilometer itu dibangun tanpa menggunakan mesin dan aneka alat berat. Padahal, jalan itu antara lain membelah bukit batu di kaki Himalaya.
Dalam buku Tionghoa dalam Sejarah Militer, Nusantara hingga Republik Indonesia disebut, ada pengemudi dan teknisi truk asal Sumatera jadi sukarelawan di jalur pasokan itu. Mereka mengoperasikan truk pengangkut pasokan sekutu dari Myanmar ke China.
Pasokan itu membantu Macan Terbang menyerang Jepang di pesisir China. Warga China, pendukung kelompok Kuo Min Tang pimpinan Chiang Kai Sek dan komunis pimpinan Mao Zedong, selalu membantu Macan Terbang.
Mereka terutama membantu awak pesawat Macan Terbang yang ditembak jatuh Jepang. Oleh warga, para awak itu dievakuasi secara estafet dari lokasi jatuh sampai ke pangkalan yang menjadi markas Fei Hu Dui.
Jepang memang marah besar karena ulah Macan Terbang. Selain menjatuhkan pesawat-pesawat Macan Terbang, Jepang juga menyerang berbagai wilayah China.
Tewas dalam perang
Selain bertempur, The Flying Tigers juga mengangkut 650.000 ton pasokan dengan pesawat dari India ke China. Operasi itu menewaskan 1.314 orang dan membuat 468 pesawat jatuh. Mayoritas pesawat itu berupa C-46 dan jatuh di kawasan pegunungan yang dikenal sebagai kawasan Punuk.
Untuk mengenang mereka, China membuat kompleks makam pahlawan dan monumen khusus pada 2004. Kompleks dan monumen itu dibuat di Teng Chong, Yunnan.
Sebagian kerabat dan anggota Fei Hu Dui juga pernah bertandang ke China. Di antara mereka, seperti dilaporkan New China, antara lain Anna Chan Chennault yang merupakan janda dari Kolonel Chennault.
Ia hadir di Zhi Jiang, Hunan, dalam peringatan 70 tahun akhir PD II. Di distrik itu ada patung untuk mengenang Chennault. Patung serupa dibuat di Taipei, Taiwan.
Ada juga museum untuk mengenang Jenderal Joseph Warren Stilwell. Selama PD II, ia memimpin pasukan sekutu di China. Jasa Stilwell tetap dikenang meski ia dan pasukannya kerap berselisih dengan pasukan Chiang Kai Sek. (REUTERS)