Presiden Joko Widodo bertolak ke India untuk menghadiri KTT G20. Selain menyuarakan kepentingan negara berkembang, Indonesia juga mendorong stabilitas dan perdamaian untuk menuju kemakmuran.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo bersama Nyonya Iriana, Jumat (8/9/2023), melakukan kunjungan kerja ke New Delhi, India. Lawatan ini untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di New Delhi, India.
Presiden Jokowi, Nyonya Iriana, dan rombongan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 14.45. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan Pj Gubernur Banten Al Muktabar tampak melepas keberangkatan Presiden dan Nyonya Iriana.
Dalam penerbangan itu, ikut serta, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Menurut rencana, KTT G20 berlangsung 9-10 September. Beberapa pemimpin negara yang direncanakan hadir, antara lain, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, PM Kanada Justin Trudeau, PM China Li Qiang, PM Bangladesh Sheikh Hasina, Presiden Uni Emirat Arab Sheik Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan PM Australia Anthony Albanese.
Di New Delhi, Presiden Jokowi akan menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Di sela-sela rangkaian KTT G20, Presiden juga diagendakan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara.
Sejumlah komitmen yang dibawa
Dalam keterangan pers seusai rangkaian KTT Ke-43 ASEAN, Kamis (7/9/2023), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah komitmen yang dibawa dari KTT ASEAN ke KTT G20. ”Menurut saya, stabilitas dan perdamaian adalah kunci kemakmuran. Bahwa dunia membutuhkan safe house, bahwa kolaborasi dan kerja sama itu harus diutamakan,” kata Presiden Jokowi.
Indonesia akan terus menyuarakan kepentingan negara berkembang.
Selain itu, Presiden menegaskan, Indonesia akan terus menyuarakan kepentingan negara berkembang. Hal-hal ini mencakup inklusivitas dan hak-hak untuk menyejahterakan masyarakatnya, termasuk hilirisasi industri.
PM India Narendra Modi dalam tulisannya di harian Kompas menyampaikan kepresidenan G20 India berupaya menjembatani perpecahan, menghilangkan hambatan, dan menabur benih kolaborasi. Dengan demikian, persatuan diharapkan bisa mengalahkan perselisihan.
Selain itu, India juga menunjukkan keinginan menyuarakan negara-negara selatan global. Untuk itu, India menyelenggarakan KTT Suara Selatan Global pada 12-13 Januari.