ASEAN Mengajak AS Menciptakan Indo-Pasifik Damai, Stabil, dan Sejahtera
Kerja sama ASEAN-AS diharap mampu menciptakan kawasan Indo Pasifik yang damai, stabil, dan makmur.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kolaborasi negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat dinilai akan menguntungkan kedua belah pihak. Di sisi lain, kerja sama dan komitmen bersama juga bisa menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera.
Presiden Joko Widodo mengajak Amerika Serikat untuk bersama-sama ASEAN menjadi kekuatan positif dalam mewujudkan Indo Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera. Hal ini bisa dituangkan dalam kerja sama yang konkret dan inklusif.
Hal ini, menurut Presiden Jokowi dalam sambutannya saat membuka KTT ke-11 ASEAN-Amerika Serikat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9/2023), akan menguntungkan kedua belah pihak. Sebab, Asia Tenggara adalah kawasan yang menjanjikan dan diprediksi menjadi urat nadi perdagangan internasional pada 2045. Kawasan ini diperkirakan akan berkontribusi 5,4 persen terhadap GDP dunia.
“Kemitraan yang kokoh dan berkelanjutan antara ASEAN dan Amerika Serikat tentu tidak hanya menguntungkan ASEAN tapi juga akan menguntungkan Amerika Serikat. Namun kemitraan tersebut hanya akan terwujud bila ada komitmen kuat dari kedua belah pihak dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” tutur Presiden.
Negara-negara ASEAN sendiri telah sepakat akan terus menjalankan fungsinya sebagai lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan. Indo Pasifik harus menjadi platform bagi kolaborasi ini. Oleh sebab itu, ASEAN mengajak Amerika Serikat bersama-sama mengawal Indo Pasifik.
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menyampaikan kegembiraan bertemu kembali dengan para pemimpin negara ASEAN setelah ikut mendampingi Presiden Joe Biden dalam KTT Khusus ASEAN-AS Mei lalu.
AS pun disebutnya memiliki ikatan sejarah dan nilai bersama dengan warga dan bangsa-bangsa ASEAN. Karenanya, aliansi dan kemitraan yang ada akan mendukung keamanan dan kemakmuran ASEAN dan AS.
Kerja sama perdagangan ASEAN-AS sudah menyediakan 600.000 lapangan kerja. Kerja sama ekonomi ASEAN-AS memberi peluang pertumbuhan sangat besar.
Komitmen kerja sama di sektor keamanan juga menjaga keamanan tanah air kita serta memastikan stabilitas kawasan. AS pun menyampaikan komitmen untuk sentralitas ASEAN. “Saya gembira bahwa visi bersama Indo-Pasifik ini menjadi aliansi yang kuat. Kita sama-sama berkomitmen pada aturan dan norma internasional dan kemitraan kita untuk mendorong isu nasional dan kawasan seperti krisis di Myanmar,” tambah Kamala.
Amerika Serikat, lanjutnya, akan terus mendorong rezim di Myanmar untuk menghentikan kekerasan dan kembali ke jalan demokrasi. Amerika Serikat juga akan mendukung lima poin konsensus ASEAN.
AS juga berkomitmen untuk terus mengembangkan kerja sama dengan Asia Tenggara. Selain telah berinvestasi di pembangunan infrastruktur dan ekonomi digital, telah diluncurkan pula inisiatif utama untuk mengatasi krisis iklim, keamanan, kesehatan, serta budaya dan program pertukaran pelajar.
“Hari ini dengan gembira saya mengumumkan bahwa kami akan membangun, melalui KPBU, Pusat AS-ASEAN yang pertama di Washington DC. Pusat ini akan memfasilitasi interaksi pejabat-pejabat ASEAN dan mendukung kerja sama antarwarga, antarpebisnis, dan antarinstitusi akademik,” tutur Kamala.
Untuk memperkuat hubungan ASEAN-AS, Kamala juga menyampaikan Duta Besar AS untuk ASEAN Yohannes Abraham juga berada di Jakarta. Yohanes ini adalah penasihat Presiden Biden dan Harris sejak lama. Diharapkan ada kemajuan dalam berbagai isu yang dibahas.
Kamala juga menyambut Timor Leste yang hadir dalam KTT. “AS akan terus mendukung Timor Leste dan upayanya menjadi anggota ASEAN,” tambahnya.