Thaksin yang sakit menulis surat agar raja bersedia mengampuninya dari vonis penjara. Surat itu diserahkan kepada Kementerian Kehakiman Thailand.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
BANGKOK, KAMIS – Perdana Menteri Thailand 2001-2006 Thaksin Shinawatra (74) mengirim surat permohonan ampun kepada Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. Thaksin kini berstatus narapidana karena tengah menghadapi hukuman kurungan selama delapan tahun yang dijalaninya sejak tanggal 22 Agustus 2023.
Surat itu diserahkan kepada Kementerian Kehakiman Thailand pada hari Kamis (31/8/2023). Setelah itu, surat diteruskan ke Dewan Penasihat Kerajaan untuk diulas, baru diberikan kepada Raja Maha Vajiralongkorn. Menurut hukum Thailand, prosesnya memakan waktu satu hingga dua bulan.
“Itu proses surat menuju Raja. Kalau keputusan Raja memberi pengampunan tidak ada yang bisa menduga karena terserah Yang Mulia hendak berpikir berapa lama,” kata Pejabat Wakil Perdana Menteri Thailand sekaligus Pejabat Menteri Kehakiman Wissanu Krea-ngam.
Putri Thaksin sekaligus politikus Partai Pheu Thai, Paetongtarn Shinawatra mengatakan kepada Bloomberg bahwa surat itu murni buah pikiran ayahnya. Thaksin sendiri yang menulis surat tersebut. Keluarga maupun partai tidak memberi masukan apapun.
Thaksin kini dirawat di rumah sakit kepolisian di Bangkok sejak tanggal 23 Agustus. Ia tiba di Thailand pada tanggal 21 Agustus dan keesokan harinya langsung dimasukkan ke Lembaga Pemasyarakatan Remand. Setelah itu, ia mengeluh mengalami nyeri di dada. Menurut Wissanu, masalah itu karena Thaksin pernah terinfeksi Covid-19 pada tahun 2020 sehingga jantung dan paru-parunya tidak berfungsi sempurna.
“Tekanan darahnya mencapai 200. Dia (Thaksin) harus meminum obat pengencer darah dan ada gejala alergi pula.Ditambah kondisinya juga stres dan sedih,” tuturnya.
Dilansir dari surat kabar Bangkok Post, dokter kepolisian Letnan Jenderal Sophonrat Singhajaru mengatakan agar Thaksin dipindah ke rumah sakit kepolisian di Bangkok. Hal ini karena LP Remand tidak memiliki sarana yang memadai untuk merawatnya. Ketika masuk penjara, publik mengkritik bahwa Thaksin mendapat perlakuan istimewa. Salah satu contohnya ialah rambutnya tidak diplontos seperti warga binaan lain.
Sophonrat menampik tuduhan warganet bahwa Thaksin diistimewakan. Beredar di media sosial foto-foto kamar rumah sakit yang mewah. Menurut Sophonrat, itu bukan kamar Thaksin. “Satu-satunya keistimewaan dia adalah tidak diborgol karena menurut hukum, narapidana berumur di bawah 16 tahun dan di atas 70 tahun tidak perlu diikat ke tempat tidur,” tuturnya.
Tiga kasus
Pemerintah Thailand tidak memberi keterangan Thaksin meminta pengampunan untuk kasus spesifik karena ia didakwa atas tiga kasus. Total masa hukuman untuk ketiganya adalah delapan tahun. Pertama, penyalahgunaan kekuasaan memerintahkan Bank Ekspor-Impor Thailand untuk meminjamkan dana sebesar 4 miliar baht kepada Myanmar pada tahun 2004. Myanmar setelah itu diminta memakai dana tersebut membeli produk-produk Shin Satellite, perusahaan keluarga Thaksin.
Kasus kedua ialah penyelewengan kekuasaan pada kurun 2003-2006 ketika Thaksin meluncurkan lotre dua digit dan tiga digit. Skema itu tidak disetujui oleh parlemen, tetapi ia jalan terus. Ketiga, kasus korupsi pengadaan jaringan telepon yang banyak menggunakan anak perusahaan Shin Satellite. Ketika ketiga vonis ini dijatuhkan pada tahun 2008, Thaksin kabur ke luar negeri dan baru kembali pekan lalu.
Ia pulang karena politikus dari partai politiknya, Srettha Thavisin terpilih menjadi perdana menteri yang baru. Srettha berjanji, pada Jumat (1/9/2023) akan menyerahkan daftar anggota kabinetnya kepada Raja Maha Vajiralongkorn untuk direstui. Publik menduga kepulangan Thaksin ini guna memanfaatkan pemerintahan Srettha untuk meringankan vonisnya. Baik Srettha maupun Partai Phei Thai menyangkalnya.
Thaksin memulai kariernya sebagai anggota kepolisian, setelah itu ia beralih menjadi pengusaha dan terjun ke dunia politik. Ia terpilih menjadi perdana menteri pada tahun 2001. Kebijakan-kebijakannya sangat populis, antara lain menangguhkan bunga utang petani dan menyediakan akses kesehatan bagi rakyat kecil. Ini membuat masyarakat ekonomi bawah, terutama di perdesaan sangat menyukai Thaksin.
Ia dikudeta oleh militer pada tahun 2006, ketika ia memenangi pemilihan umum untuk kedua kalinya. Adik perempuan Thaksin, Yingluck Shinawatra memenangi pemilu dan menjadi perdana menteri di tahun 2011. Akan tetapi, pada 2014 ia bernasib sama dengan kakaknya dan dikudeta oleh militer. (AP)