AS Gelar Dua Latihan Perang di Sekitar China, Beijing Kerahkan Kapal Induk
AS berlatih perang di Korsel dan Filipina dalam waktu hampir bersamaan. Beragam jenis kapal perang hingga jet tempur dilibatkan dalam latihan itu. China dilaporkan mengerahkan kapal induknya ke Laut China Selatan.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
SEOUL, SENIN – Amerika Serikat serentak menggelar dua latihan perang gabungan di sekitar China. Beijing dilaporkan mengerahkan kapal induk mendekati salah satu lokasi latihan. Skenario latihan Washington dan mitranya ini dirancang termasuk untuk menghadapi serangan nuklir dan serbuan China.
Latihan serangan nuklir digelar di Korea Selatan mulai Senin (21/8/2023). Latihan yang berlangsung sampai 31 Agustus ini menggunakan skenario perang total. Kantor berita Yonhap melaporkan, setidaknya ada 30 jenis latihan dalam latihan berkode sandi ”Perisai Kebebasan Ulchi” itu.
”Latihan ini dirancang dengan skenario sedekat mungkin dengan potensi kejadian faktual,” sebut Kantor Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Korsel.
Dari AS-Korsel, tentara yang terlibat mewakili empat matra, yakni darat, laut, udara, dan antariksa. Untuk matra udara, latihan digelar di 12 lokasi.
Seoul mengerahkan 20 jet tempur buatan AS dan Korsel dalam latihan itu. Tugas jet-jet ini mengejar dan menjatuhkan pesawat serta rudal lawan. Tugas sejenis diberikan kepada pasukan di darat. Korsel akan kembali menembakkan rudal domestiknya, Cheongung, dalam latihan tersebut.
Selain AS-Korsel, latihan akan melibatkan tentara dari Australia, Italia, Inggris, Perancis, Kanada, Selandia Baru, dan Yunani. Tentara dari dua negara anggota ASEAN, yakni Filipina dan Thailand, juga hadir. Memang, hanya AS-Korsel yang terlibat penuh dalam rangkaian latihan. Sementara tentara negara lain hadir di sebagian latihan.
Tidak hanya di Korsel, AS juga menggelar latihan besar-besaran di dekat Filipina. Media Filipina, Manila Times, melaporkan bahwa Filipina justru tidak ikut dalam latihan pada 25-31 Agustus 2023 itu. Padahal, Manila telah mengirimkan perwakilan untuk ikut pembukaan latihan di Darwin, Australia, pekan lalu.
Tidak hanya di Korsel, AS juga menggelar latihan besar-besaran di dekat Filipina.
Filipina gagal ikut karena tidak memiliki kapal perang besar. Skenario latihan di barat Palawan, Filipina, itu termasuk pendaratan pesawat dan helikopter di kapal. AS mengerahkan kapal amfibi USS America, Jepang mengirimkan JSS Izumo, sedangkan Australia menggerakkan HMAS Canberra. Keseluruhan tiga kapal itu bisa didarati pesawat dan helikopter.
Menurut Manila Times, latihan itu seharusnya dimulai pada Rabu (23/8/2023). Walakin, permulaan latihan terpaksa ditunda karena kapal-kapal yang terlibat baru tiba di lokasi paling cepat Jumat mendatang.
Selepas latihan, para komandan kapal akan bertandang ke Manila. Mereka akan menemui para komandan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dan menunjukkan dukungan kepada Manila.
Pekan lalu, juru bicara AFP, Letnan Kolonel Enrico Ileto, mengumumkan, 111 tentara Filipina sudah berada di geladak HMAS Canberra. Mereka bergabung dengan 1.200 tentara dan 700 polisi Australia dalam latihan yang berlangsung di perairan Filipina dan Australia itu. Seluruh rangkaian latihan dipusatkan di dek HMAS Canberra, kapal terbesar Australia. Selain itu, Canberra juga mengirimkan sejumlah kapal lain dalam latihan tersebut.
Kerahkan marinir
AS akan mengirimkan 150 marinirnya untuk bergabung dalam latihan tersebut. Marinir AS terutama akan hadir sebagai pendukung dalam latihan itu. Mereka akan bergabung belakangan kala armada latihan telah tiba di lokasi.
Pasukan gabungan negara peserta latihan akan terlibat dalam operasi udara, darat, dan laut. Akan ada skenario operasi pendaratan di Palawan dan Zambales. Australia, antara lain, mengirimkan pesawat MV-22B Osprey untuk pendaratan di Palawan. Sementara di Zambales, mereka akan fokus pada latihan pendaratan dari laut. Peserta latihan juga akan menembakkan meriam dan roket ke sasaran di sekitar lokasi latihan.
Sejawat Ileto, Letkol Medel Aguilar, mengatakan bahwa AFP memantau pergerakan kapal-kapal penjaga pantai China. Kapal-kapal itu mendekati lokasi latihan gabungan Australia-Jepang-AS.
Menurut sejumlah pihak yang memantau, kapal induk China, Shandong, juga bergerak menuju Laut China Selatan. Belum diketahui ke mana kapal itu akan mengarah.
Aguilar mengatakan, Manila bermaksud menjadikan periode latihan untuk mencoba lagi mengirimkan pasokan ke karang Ayungin. Karang itu adalah salah satu lokasi yang disengketakan Beijing-Manila di Laut China Selatan. China menyebutnya sebagai karang Ren’ai.
Pada 5 Agustus 2023, kapal-kapal China merintangi kapal Filipina ke yang mendekati karang itu. Perintangan serupa dilakukan oleh enam kapal China pada akhir pekan lalu. ”Mereka (kapal China) membahayakan nyawa pelaut,” kata Aquilar. (AP/REUTERS)