logo Kompas.id
InternasionalRakyat Enggan Berbelanja,...
Iklan

Rakyat Enggan Berbelanja, China Deflasi

Masyarakat masih berhemat secara besar-besaran. Perputaran uang di pasar menjadi minim. Biro Statistik Nasional China mengeluarkan data bahwa Indeks Harga Konsumen turun 0,3 persen dibandingkan dengan Juli 2022.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
· 3 menit baca
Warga berbelanja di salah satu pasar di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Senin (23/1/2023). Kota metropolitan yang berada di tepi Sungai Yangtze itu mencuat namanya saat Covid-19 untuk pertama kalinya mulai mewabah pada akhir 2019 lalu.
AFP/HECTOR RETAMAL

Warga berbelanja di salah satu pasar di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Senin (23/1/2023). Kota metropolitan yang berada di tepi Sungai Yangtze itu mencuat namanya saat Covid-19 untuk pertama kalinya mulai mewabah pada akhir 2019 lalu.

BEIJING, RABU – China mengalami deflasi atau penurunan nilai barang dan jasa akibat minimnya perputaran uang di pasaran. Sikap masyarakat yang masih menghemat dan tidak mau berbelanja ini memang baik secara individual, tetapi berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berusaha memberi paket stimulus moneter guna menggenjot belanja masyarakat.

“Mental pandemi Covid-19 masih sangat kental di China sehingga masyarakat tidak mau berbelanja di luar kebutuhan pokok. Ini bisa mematikan perekonomian,” kata Richard Koo, ekonom utama firma Nomura di Jepang kepada Bloomberg edisi Rabu (9/8/2023).

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000