Ukraina menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang Moskwa. Salah satu pesawat tak berawak itu mengenai sebuah gedung tak jauh dari kantor Kementerian Pertahanan Rusia.
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·3 menit baca
MOSKWA, SENIN - Ukraina mengeklaim berada di balik serangan pesawat tak berawak (drone) yang menyebabkan dua bangunan di Moskwa rusak. Mengutip pihak militer Ukraina, kantor berita AFP mengatakan, serangan yang terjadi pada Senin (24/7/2023) pagi itu merupakan operasi khusus yang dilakukan unit intelijen militer Ukraina.
Salah satu bangunan yang terkena serangan adalah Komsomolsky Prospekt yang berada tak jauh dari kantor Kementerian Pertahanan Rusia. Belum jelas apakah pesawat tak berawak itu memang menargetkan kantor Kementerian Pertahanan, yang terletak 2,7 kilometer dari Kremlin, atau sedang menuju ke target lain di pusat Moskwa.
Sementara itu, Al Jazeera, mengutip kantor berita Rusia, TASS, menyebutkan, pesawat tak berawak lainnya menghantam sebuah pusat perkantoran di Jalan Likhacheva yang berada tak jauh dari salah satu jalan utama kota Moskwa. Pada Senin (24/7) pagi, selain di Moskwa, serangan pesawat tak berawak juga terjadi di Crimea. Gubernur Crimea Sergei Aksyonov mengatakan, serangan itu mengenai depot amunisi Rusia dan sebuah rumah warga. Otoritas setempat lantas menghentikan sementara lalu lintas dan perjalanan kereta api.
Serangan atas Moskwa dan Crimea terjadi setelah Kyiv bersumpah membalas serangan rudal Rusia di kota Odesa. Serangan di Odesa menewaskan dua orang dan merusak Katedral Transfigurasi.
Serangan itu, menurut Ukraina, mengungkap kerentanan pertahanan Rusia di ibu kota mereka. Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov dalam unggahannya menulis, serangan pesawat tak berawak di Moskwa dan Crimea menandakan bahwa alat perang elektronik dan pertahanan udara Rusia ”semakin tidak mampu melindungi udara wilayah itu dari serangan”. Ia lantas menambahkan, ”akan ada lebih banyak lagi” serangan serupa.
Dari pihak Rusia, Wali Kota Moskwa Sergei Sobyanin mengatakan, tidak ada kerusakan serius yang ditimbulkan akibat serangan tersebut. Dalam serangan Senin (24/7/2023) pagi, sistem pertahanan udara Rusia berhasil merontokkan 14 pesawat tak berawak Ukraina yang mengarah ke Crimea.
Terkait dengan serangan di Moskwa, dalam serangan pada 4 Juli lalu, militer Rusia menyebutkan, empat dari lima pesawat tak berawak ditembak jatuh oleh pertahanan udara di pinggiran Moskwa. Serangan tersebut membuat pihak berwenang Rusia untuk sementara waktu membatasi penerbangan di Bandara Vnukovo, Moskwa, dan mengalihkan penerbangan ke dua bandara Moskwa lainnya.
”Namun, sungguh memalukan bahwa pesawat tak berawak Ukraina hampir menghantam Kementerian Pertahanan,” kata pria berusia 70 tahun yang menolak menyebutkan nama belakangnya, mengomentari serangan terbaru atas Moskwa.
Aksi teror
Serangan atas pusat pemerintahan Rusia bukan kali ini terjadi. Kota yang terletak lebih kurang 500 kilometer dari Ukraina itu telah beberapa kali diserang. Pada Mei lalu, Kremlin juga menjadi sasaran pesawat tak berawak Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut serangan itu sebagai aksi terorisme. ”Kami menganggap apa yang terjadi sebagai cara lain dari metode terorisme dan intimidasi terhadap penduduk sipil oleh kepemimpinan militer dan politik Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia. ”Federasi Rusia berhak mengambil tindakan pembalasan yang keras.”
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Barat berada di belakang serangan Ukraina atas Moskwa. Menanggapi serangan pesawat tak berawak pada Senin (24/7) pagi itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, intensitas serangan ke wilayah Rusia dengan pesawat tak berawak telah meningkat.