logo Kompas.id
InternasionalJalan Tengah ”Duel” Nikel
Iklan

Jalan Tengah ”Duel” Nikel

Sengketa sawit dan nikel menghambat perundingan CEPA Indonesia-Uni Eropa. Padahal, pengesahan CEPA bisa menambah 4,8 miliar dollar AS pada PDB RI-UE.

Oleh
KRIS MADA
· 5 menit baca
Suasana pabrik HPAL milik grup Harita Nickel, di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (9/4/2023). Fasilitas itu mengolah bijih nikel menjadi produk bernama MHP yang menjadi bahan intermediari pembuatan baterai kendaraan listrik.
KOMPAS/MOHAMAD FINAL DAENG

Suasana pabrik HPAL milik grup Harita Nickel, di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (9/4/2023). Fasilitas itu mengolah bijih nikel menjadi produk bernama MHP yang menjadi bahan intermediari pembuatan baterai kendaraan listrik.

Sama-sama menghancurkan ribuan hektar hutan, hasil penambangan nikel dan perkebunan sawit Indonesia diperlakukan berbeda oleh Uni Eropa. Brussels dan Jakarta menghabiskan bertahun-tahun berduel sekaligus mencari penyelesaian atas masalah nikel dan sawit. Jalan tengah perlu ditemukan untuk kemajuan bersama.

Dalam pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 27-29 Juni 2023, Uni Eropa (UE) dan delegasi Indonesia-Malaysia setuju membentuk satuan tugas untuk mencari jalan tengah soal sengketa sawit. Satgas itu akan mulai bekerja pada Agustus 2023.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000