Ketika Alicia Griggs keluar rumah, puluhan kelinci spesies kepala singa melompat-lompat cepat mendatangi Griggs yang membawa makanan. Griggs memelihara kelinci-kelinci itu di rumahnya di Fort Lauderdale, Kota Wilton Manors, Florida, Amerika Serikat. Bagi kelinci-kelinci itu, Griggs menjadi dewi penyelamat mereka karena kini mereka bisa tinggal di dalam rumah, jauh dari kemungkinan tertabrak atau tergilas kendaraan, ancaman hewan predator lain seperti kucing, elang, cuaca panas menyengat, atau juga petugas pembasmi binatang yang disewa pemerintah.
Griggs memelopori upaya untuk mengumpulkan dana 20.000-40.000 dollar AS yang dibutuhkan bagi kelompok penyelamat untuk menangkap, mengebiri, memvaksinasi, memberikan perlindungan, dan membagikan sekitar 60-100 kelinci kepala singa yang sekarang banyak berkeliaran di Pulau Jenada.
Baca juga : Emoji yang Tak Sesuai Maksud Hati
Kelinci-kelinci itu tidak terurus karena dibiarkan lepas berkeliaran oleh peternak kelinci ilegal yang mendadak pergi, dua tahun lalu. Karena ditinggal pergi, mereka tidak terurus. Griggs menilai mereka perlu diselamatkan dan dilindungi dari berbagai hewan predator seperti iguana. Tetapi, kata Monica Mitchell dari Penyelamat Kelinci Pantai Timur, menangkap, merawat, dan mencarikan rumah baru untuk kelinci-kelinci itu tidak mudah. Banyak orang tak mau direpotkan dengan mengurus kelinci.
“Orang-orang tidak tahu mereka itu hewan peliharaan yang eksotis dan juga rumit memang. Mereka punya sistem pencernaan yang sensitif sehingga harus makan makanan khusus. Kita tidak bisa asal kasih makanan sisa ke mereka,” kata Griggs, agen real estate.
Baca juga : Deg-degan karena Pecah Ketuban Saat Nonton Konser
Semula, kelinci-kelinci itu hendak dibasmi karena banyak warga yang mengeluhkan mereka menggali lubang dimana-mana, mengunyah kabel-kabel luar ruangan, dan meninggalkan kotoran di trotoar dan jalan setapak menuju rumah warga. Tetapi komisi kota memilih untuk melindungi mereka karena mereka khawatir kelinci itu bisa menyebar ke daerah lain dan membahayakan lalu lintas jika mereka berkeliaran di jalanan.
Kelinci spesies kepala singa ini bukan satu-satunya spesies invasif yang membuat warga Florida pusing. Ada juga piton Burma dan ikan singa (lionfish) yang membunuh spesies asli. Siput raksasa Afrika juga memakan plesteran rumah dan membawa penyakit yang bisa menular ke manusia. Iguana juga merusak kebun-kebun warga. Seperti kelinci kepala singa di Wilton Manors, semua hewan-hewan invasif itu berkeliaran gara-gara pemiliknya melepaskan mereka secara ilegal.
Baca juga : Robot Perawat Lansia dari Swiss
Lingkungan sekitar Florida tidak ramah bagi kelinci kepala singa. Alih-alih bisa hidup 7-9 tahun jika mereka tinggal di lingkungan yang aman, kehidupan mereka di luar rumah jauh lebih buruk dan sangat singkat. Bulu di bagian kepala mereka yang bentuknya seperti kepala singa saja itu sudah membuat mereka kepanasan selama musim panas Florida.
Mereka juga tidak memiliki rasa takut sehingga membuat mereka rentan dimangsa predator. Ketika mengunyah rumput, mereka bisa sakit perut dan mati jika tak diobati. Oleh karena itu, mereka membutuhkan pemilik yang mengurus mereka. “Kelinci atau hewan peliharaan apa pun yang dilepaskan ke alam bebas tidak punya kemampuan untuk beradaptasi sendiri. Peternak yang melepaskan peliharaannya harus dituntut,” kata Direktur Eksekutif Asosiasi Peternak Kelinci Amerika, Eric Stewart.
Populasi spesies kelinci kepala singa ini berkembang pesat karena betinanya bisa melahirkan 2-6 keturunan setiap bulan dan mereka sudah bisa beranak pada usia sekitar 3 bulan. Saking banyaknya, kelinci-kelinci itu mulai tak terkendali seperti mulai berani melompat ke orang hanya untuk mencari makanan. Karena kelinci suka menggali lubang dimana-mana dan mengunyah kabel yang ditanam di dalam tanah, banyak warga harus menghabiskan uang 200 dollar AS hanya untuk memperbaiki lampu luar ruang yang kabelnya putus. Banyak warga yang sudah membeli alat pengusir kelinci tetapi tidak berhasil. Anjing-anjing penjaga rumah pun tak bisa diandalkan karena malah berteman dengan kelinci-kelinci itu. (AP)