Bangkok
Banyak cara ditempuh guna meningkatkan kesadaran publik pada warisan budaya. Upaya di Thailand ini terbilang unik. Tidak melalui pelajaran di kelas, ceramah, penerbitan selebaran atau buku kecil, tetapi lewat es krim.
Guna menarik minat warga untuk memperhatikan detail-detail peninggalan budaya pada pagoda Kuil Fajar (Wat Arun) di ibu kota Bangkok, pengelola membuat es krim yang dibentuk dengan pola-pola ukiran di keramik pagoda tersebut.
”Ini beda dan cakep,” ujar Doungkamon Koedthong (29), warga setempat, sambil menggenggam es krim untuk difoto dengan latar Wat Arun dan akan diunggah di akun Instagram-nya.
Pop Icon, pembuat es krim unik itu, menyebut es krim buatannya dibentuk mirip corak dalam piring-piring keramik biru dan detail-detail bunga di pagoda tersebut. ”Thailand kaya dengan warisan budaya, tetapi tidak ditampilkan dalam perspektif baru,” kata Sirinya Hanpachearnchoak (34), pemilik dan desainer es krim Pop Icon.
”Saya pikir, dengan menempatkan identitas pagoda dan es krim, orang akan lebih lama memperhatikan detail-detail (pagoda),” ujarnya.
Tak hanya digemar warga setempat, es krim Wat Arun juga populer di kalangan turis asing. Apalagi, di tengah cuaca panas yang kini menyengat kota Bangkok. Es krim Wat Arun bak oase yang meredakan sengatan panas di tubuh.
”Benar-benar menyegarkan. Saya merasa (dengan cuaca panas ini) seperti mendidih. Jadi, rasanya benar-benar enak dan benar-benar mendinginkan (tubuh) Anda,” tutur Sherin Babu (22), mahasiswa kedokteran asal Manchester, Inggris.
Satu es krim Wat Arun dijual seharga 89 baht atau sekitar Rp 38.500. Uang hasil penjualan disalurkan untuk pendidikan Buddha dan layanan kesehatan. (REUTERS)
-----------
Serial lain Kilasan Kawat Sedunia:
Anak Panda Kembar Pertama Lahir di Korsel
Bermain Sepak Bola di Kawah Gunung Berapi
Emoji yang Tak Sesuai Maksud Hati
Robot Perawat Lansia dari Swiss
Deg-degan karena Pecah Ketuban Saat Nonton Konser