Sebagian pertemuan itu membahas tema bilateral yang sangat spesifik untuk negara tertentu. Sebagian lagi membahas isu yang mengaitkan banyak negara, seperti Laut China Selatan dan Indo-Pasifik.
Oleh
KRIS MADA, LUKI AULIA, LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
Para menteri luar negeri dari puluhan negara berkumpul di Jakarta sejak Selasa (11/7/2023). Selama beberapa hari, Jakarta menjadi tempat pertemuan diplomatik di antara mitra ataupun para seteru.
Jakarta tengah menjadi tuan rumah rangkaian Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) dan mitranya sampai Sabtu (15/7/2023). ”Saya ke sini untuk menghadiri beberapa agenda, juga menemui sejumlah orang yang hadir di sini,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrel, Kamis, di Jakarta.
Selain bertemu Menlu RI Retno Marsudi, ia antara lain bertemu Menlu Filipina Enrique Manalo. Alih-alih jas, mereka sama-sama memakai batik lengan pendek. Borrel memakai batik abu-abu, Manalo berbatik coklat.
Selama dua hari di Jakarta, Borrel berencana bertemu dengan sejumlah kolega lain. Ia sudah bertemu Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn. Dengan Kao, Borrel mengenakan jas seperti yang dipakainya kala bertemu Retno dan menghadiri forum ASEAN-Uni Eropa.
Sikap santai juga ditunjukkan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Di sela pertemuan, ia berswafoto dengan jurnalis dari sejumlah negara. ”Saya cuma mau berfoto bersama Anda, bukan yang lain,” ujarnya.
Selesai mengatakan itu, ia meminta salah satu jurnalis memakai ponselnya untuk berswafoto. Rupanya, tindakan itu mengejutkan sejumlah jurnalis Rusia. Menurut mereka, Lavrov hampir tidak pernah sesantai itu.
Lebih serius
Beberapa jam sebelum mereka bertemu, Korea Utara kembali berulah. Pyongyang menembakkan rudal balistik. Seperti setiap kali penembakan terjadi, Seoul dan Tokyo menanggapi dengan serius. Rudal Korut adalah sebagian dari hal yang bisa menyatukan Korsel-Jepang. Dalam masalah lain, mereka kerap berseteru. Masalah yang membuat mereka bersitegang sekarang adalah soal limbah nuklir.
Jepang sudah mendapat izin Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk mulai membuang air tercemar radioaktif. Selama 12 tahun terakhir, 1,3 juta ton air tercemar radiokatif dari PLTN Fukushima yang rusak akibat gempa dan tsunami di Jepang tahun 2011.
Hayashi dan Park membahas masalah itu dalam pertemuan mereka di Jakarta. Seorang diplomat Korsel yang menolak diungkap identitasnya mengatakan, Park meminta Jepang sangat transparan soal rencana pembuangan limbah. Menurut diplomat itu, Hayashi tidak meminta Seoul mencabut larangan impor boga bahari dari Jepang. Sejak PLTN Fukushima bocor, Korsel melarang impor hampir semua boga bahari dari Jepang.
Bukan hanya dengan Park, media-media Jepang menyebut Hayashi juga dijadwalkan bertemu Menlu AS Antony Blinken. Hingga Rabu, beredar pula informasi Hayashi akan bertemu Direktur Komisi Pusat Kebijakan Luar Negeri (CFAC) Partai Komunis China Wang Yi. Blinken dan Wang tentu saja dijadwalkan bertemu. Seperti semua pertemuan bilateral lain, pertemuan Wang-Blinken berlangsung tertutup.
Sebagian pertemuan itu membahas tema bilateral yang sangat spesifik untuk negara tertentu. Sebagian lagi membahas isu yang mengaitkan banyak negara, seperti Laut China Selatan dan Indo-Pasifik. Retno, Borrell, dan Menlu Malaysia Zambry Abdul Kadir adalah sejumlah diplomat yang menyinggung soal Laut China Selatan.
Menlu Kanada Melanie Joly menyinggung soal Indo-Pasifik. Ia menyebut, keamanan dan kestabilan Indo-Pasifik menjadi tanggung jawab bersama. Sebab, gangguan pada kawasan ini bisa berimbas ke kawasan lain. Upaya menjaga keamanan dan kestabilan Indo-Pasifik, antara lain, dilakukan lewat serangkaian pertemuan di Jakarta pada pekan ini. Untuk beberapa hari, Jakarta menjadi ibu kota diplomatik Indo-Pasifik.