Sepuluh tim sepak bola dari liga amatir bermain di kawah itu setiap akhir pekan. Semula di lokasi itu berdiri pusat upacara, tetapi tak lagi digunakan.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·2 menit baca
Mexico City
Kawah gunung berapi sepertinya bukan tempat untuk menggelar pertandingan sepak bola. Namun, di tempat itulah wasit akan meniup peluit tanda dimulainya pertandingan sepak bola akhir pekan di pinggiran Mexico City, Meksiko. ”Ini lapangan yang unik,” kata Adrian Garcia (32), salah seorang pemain yang akan bertanding, dikutip AFP, Selasa (11/7/2023).
Gunung Teoca memang sudah tidak aktif lagi. Gunung ini menjulang 2.700 meter di atas permukaan laut di Distrik Xochimilco, bentangan paru-paru hijau di sebelah tenggara ibu kota Meksiko. Sepuluh tim sepak bola dari liga amatir bermain di kawah itu setiap akhir pekan. Semula di lokasi tersebut berdiri sebuah pusat upacara, tetapi tak lagi digunakan. Akhirnya, tempat itu disulap menjadi lapangan sepak bola. ”Lapangan ini mungkin usianya sudah 70 tahun. Saya sering ke sini saat anak-anak,” ujar Joel Becerril, perwakilan liga amatir.
Saat subuh, kabut tebal menyelimuti lapangan, tetapi berangsur menghilang saat matahari terbit. Hanya ada satu jalan untuk mencapai lokasi itu. Ada pula jalan setapak sepanjang 18 kilometer untuk mendaki ke puncak gunung melalui lereng yang berhutan lebat. ”Sungguh fantastik. Sangat mengesankan naik ke atas menuju lapangan dan bermain sepak bola,” kata Daniel Mancilla Pena (47), yang bermain sebagai kiper.
Menurut ahli dari Otonomi Nasional Universitas Meksiko, ada lebih dari 200 gunung berapi, sebagian besar di antaranya tidak aktif, di sebelah selatan Mexico City dan di sepanjang perbatasan dengan Negara Bagian Morelos. Meksiko terletak di jalur cincin api, zona seismik dan volkanik paling aktif di dunia. Salah satu gunung berapi paling aktif, Popocatepetl, terletak hanya 70 kilometer dari ibu kota. Pada Mei lalu, gunung ini menyemburkan abu, gas, dan bebatuan. (AFP)