logo Kompas.id
InternasionalHancurkan Hutan Lebih Luas...
Iklan

Hancurkan Hutan Lebih Luas Dari Kebun Sawit Indonesia, Uni Eropa Usulkan Pemulihan

UE menggunduli hutan untuk kayu bayar, industri, dan pertanian. Sebagian hutan konservasi pun dibabat untuk dijadikan kayu bakar. Kini, UE berusaha memulihkan lingkungan

Oleh
KRIS MADA
· 5 menit baca
Warga Finlandia, Anna Nakkalajarvi-Lansman, berkendara di hutan yang rontok selama musim salju pada November 2021.  Pada 2001-2021, Finlandia membabat 4,1 juta hektar hutannya. Bersama Swedia, Finlandia menjadi negara Eropa dengan jumlah penggundulan hutan terluas
AFP/JONATHAN NACKSTRAND

Warga Finlandia, Anna Nakkalajarvi-Lansman, berkendara di hutan yang rontok selama musim salju pada November 2021. Pada 2001-2021, Finlandia membabat 4,1 juta hektar hutannya. Bersama Swedia, Finlandia menjadi negara Eropa dengan jumlah penggundulan hutan terluas

BRUSSELS, RABU-Para Menteri Lingkungan Hidup Uni Eropa menyepakati rancangan undang-undang pemulihan alam. Brussels berharap memulihkan kondisi pada setidaknya 20 persen lahan Uni Eropa dalam tujuh tahun ke depan. Petani dan sejumlah politisi Uni Eropa menentang rancangan undang-undang itu. Mengacu pada data Global Forest Watch, 68 juta hektar hutan dunia hilang pada 2001-2021. UE berkontribusi hingga 21 juta hektar atas kehilangan itu.

Kesepakatan dicapai dalam rapat pada Selasa (20/6/2023) di Brussels. Kesepakatan itu dicapai di masa kepemimpinan Swedia, anggota UE yang paling banyak membabat hutan. “Kami telah mendengar secara saksama semua perhatian anggota,” kata Menteri Lingkungan Hidup Swedia, Romina Pourmokhtari.

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000