China Tawarkan Tiga Poin Proposal Perdamaian Palestina-Israel
China mengupayakan mediasi dalam konflik Palestina-Israel. Presiden China Xi Jinping menyampaikan proposal berisi tiga poin saat menjamu Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA, DARI NINGBO, CHINA
·3 menit baca
NINGBO, KOMPAS — China mengupayakan solusi perdamaian dalam konflik Palestina-Israel. Pada pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di gedung Balai Agung Rakyat, Beijing, China, Rabu (14/6/2023), Presiden China Xi Jinping mengusulkan sebuah proposal berisi tiga poin.
Tiba di Beijing pada Selasa (13/6/2023), Abbas mengadakan kunjungan kenegaraan ke China selama tiga hari. Abbas menjadi kepala negara Arab pertama yang dijamu China tahun ini. Sambutan hangat Xi atas kunjungan Abbas menunjukkan kekuatan hubungan kedua negara.
”China dan Palestina adalah sahabat baik dan mitra baik yang saling percaya dan mendukung,” kata Xi dalam siaran pers.
China menyoroti masalah Palestina yang tidak kunjung selesai selama setengah abad lebih. Akibatnya, rakyat Palestina harus menanggung penderitaan besar. Xi lantas mengajukan proposal terdiri atas tiga poin.
Pertama, solusi mendasar terletak pada pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Jerusalem Timur menjadi ibu kota. Poin ini merujuk pada sebuah resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tahun 1967 yang selama ini selalu ditolak Israel.
Kedua, kebutuhan ekonomi dan penghidupan Palestina harus dipenuhi. Masyarakat internasional perlu meningkatkan bantuan pembangunan dan bantuan kemanusiaan bagi Palestina.
Ketiga, penting untuk menjaga perundingan damai ke arah yang benar. Status quo sejarah tempat-tempat suci di Jerusalem harus dihormati, sementara kata-kata serta tindakan yang berlebihan dan provokatif harus dihindari.
Xi melanjutkan, konferensi perdamaian internasional yang berskala besar dan lebih berpengaruh perlu diselenggarakan. Hal ini perlu untuk menciptakan kondisi yang membuka kembali perundingan damai dan memberi upaya nyata agar Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan secara damai.
China juga menekankan kesiapannya untuk memainkan peran positif membantu Palestina mencapai rekonsiliasi internal di kalangan faksi-faksinya, mendorong perundingan damai, dan mendukung Palestina dalam forum-forum multilateral.
Selain itu, Xi juga menegaskan kembali dukungan agar Palestina menjadi anggota penuh PBB. Upaya tersebut selama ini ditentang Amerika Serikat. Saat ini Palestina di PBB berstatus ”negara pemantau bukan anggota”.
Kemitraan strategis
Xi mengatakan, dunia menghadapi perubahan dan perkembangan baru di Timur Tengah. China siap untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama serta mengupayakan solusi yang komprehensif, adil, dan tahan lama untuk masalah Palestina.
”Hari ini, kami akan bersama-sama mengumumkan pembentukan kemitraan strategis China-Palestina, yang akan menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan bilateral,” tambah Xi.
Xi dan Abbas menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama bilateral. Beberapa di antaranya adalah pakta kerja sama ekonomi dan teknologi, kesepakatan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik, serta persahabatan antara kota Wuhan di China dan Ramallah di Tepi Barat.
Dalam pertemuan itu, Abbas memuji peran mediasi China yang berhasil mendamaikan Arab Saudi dan Iran. Selain itu, dia juga mengapresiasi China atas pengajuan sejumlah proposal penyelesaian awal masalah Palestina.
Secara historis, China dan Palestina memiliki hubungan baik. Kedua negara menunjukkan peningkatan hubungan dalam beberapa kesempatan, termasuk saat keduanya menghadiri KTT China-Arab pertama di Riyadh, Arab Saudi, Desember 2022. Pada forum KTT itu, Xi dan Abbas pertemuan bilateral. Abbas juga mengirim surat ucapan selamat ketika Xi kembali terpilih sebagai presiden, Maret 2023.
Dalam pertemuan terpisah pada Selasa (13/6/2023), Menteri Luar Negeri China Qin Gang menawarkan untuk menyumbangkan ”kebijaksanaan China” untuk ”masalah Palestina” kepada Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki. Perundingan damai antara Palestina dan Israel, yang dimediasi AS, mandek sejak 2014. (REUTERS/AFP)