Kemitraan Indonesia-Inggris diharapkan membantu Indonesia mempercepat transisi energi. Indonesia punya potensi besar untuk energi terbarukan yang andal.
Oleh
LUKI AULIA
·5 menit baca
Inggris merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di Benua Eropa. Di tengah pandemi Covid-19, nilai perdagangan bilateral antara Inggris dan Indonesia meningkat 18 persen pada 2021, dari 2,2 miliar dollar AS menjadi 2,6 miliar dollar AS. Investasi langsung Inggris di Indonesia juga meningkat dari 192,8 juta dollar AS menjadi 322,9 juta dollar AS atau sebesar 67 persen pada 2021. Kemudian pada 2022 investasi Inggris naik hampir dua kali lipat menjadi 628,3 juta dollar AS.
Untuk mempererat hubungan bilateral, Indonesia dan Inggris sudah memiliki dokumen Peta Jalan Kemitraan 2022-2024 yang disepakati di tingkat menteri luar negeri pada April 2022. Peta jalan itu memuat program kerja sama bidang ekonomi, politik, keamanan, kesehatan, transisi energi, dan lingkungan hidup. Diharapkan, peta jalan ini akan mendorong kemitraan ke tingkatan yang lebih tinggi di tengah dinamika dan tantangan geopolitik global.
Dari berbagai bidang kerja sama yang ada, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyatakan, Inggris melihat banyak potensi investasi di antara kedua negara, terutama pada industri masa depan, seperti penggunaan mineral untuk teknologi baru dan kendaraan listrik. Apalagi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk energi terbarukan yang murah, bersih, dan andal.
Inggris mendukung Kemitraan Transisi Energi Indonesia yang Adil (JETP) yang diluncurkan saat Konferensi Tingkat Tinggi G20. Kemitraan ini akan membantu Indonesia mempercepat transisi energi, beralih dari bahan bakar fosil menuju energi terbarukan. ”Indonesia sangat kaya akan energi alternatif itu,” kata Jenkins seusai acara Peringatan Ulang Tahun Raja Inggris Raya, Rabu (7/6/2023), di Jakarta.
Kerja sama di bidang keberlanjutan dan perubahan iklim dengan Indonesia, lanjut Jenkins, sesuai dengan empat tema yang selalu menjadi perhatian Raja Inggris Raya Charles III, yakni generasi muda, keragaman, komunitas, dan keberlanjutan. Namun, hubungan bilateral kedua negara tidak terbatas pada empat tema itu. Kedua belah pihak ingin meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Apalagi karena nilai perdagangan Inggris dan Indonesia meningkat 33 persen pada tahun lalu.
”Saya yakin Yang Mulia Raja Charles sangat bangga dengan kemitraan yang kami miliki dengan Indonesia untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ambisius, termasuk untuk melindungi dan memulihkan hutan, lahan gambut, serta keanekaragaman hayati sambil mengejar pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Jenkins.
Ketika bertemu Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Hiroshima, Jepang, pada April 2023, Presiden Joko Widodo mengapresiasi realisasi proyek energi surya di Sumba dan energi hidro di Lombok, Bali, dan Sumatera Barat. Di samping itu juga hibah Inggris sekitar 11 juta dollar AS untuk transportasi berkelanjutan di beberapa kota di Indonesia. Presiden Jokowi berharap bantuan itu bisa diperluas ke daerah-daerah lain, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi berharap berbagai komitmen Inggris dalam JETP, pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang mencakup pasokan sel baterai dan pembangunan pabrik mikro kendaraan listrik, investasi pembangunan IKN, transportasi, energi hijau, dan pendidikan terealisasi. Untuk membicarakan kerja sama ekonomi dan perdagangan, khususnya isu energi terbarukan, pertanian, dan ekonomi digital, kedua negara sudah memiliki forum Komite Bersama Ekonomi dan Perdagangan (JETCO) sejak tahun lalu.
Dalam pertemuan awal JETCO, Indonesia-Inggris sudah sepakat untuk fokus berunding mengenai energi terbarukan, pertumbuhan hijau, makanan, minuman, dan pertanian. Melalui optimalisasi JETCO, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap perdagangan bilateral kedua negara meningkat. Ini mengingat adanya peningkatan perdagangan pada 2022 hingga mencapai 5,30 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ke depan, Airlangga juga berharap kemitraan kedua belah pihak dapat diperdalam melalui kerja sama Kesepakatan Perdagangan Bebas (FTA). Kemitraan Indonesia-Inggris menerapkan konsep lead by example dalam mengatasi perubahan iklim, salah satunya terkait kerja sama transisi energi dan pengurangan deforestasi.
Sebagai bagian dari JETP, Indonesia akan meluncurkan Rencana Investasi Komprehensif sebesar 20 miliar dollar AS untuk mendorong transisi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. ”Saya percaya kemitraan Indonesia dan Inggris akan mampu mencapai tingkatan baru dan dapat membawa manfaat bagi kedua negara karena selama ini menunjukkan hasil yang konkret,” kata Airlangga dalam acara Peringatan Ulang Tahun Raja Inggris Raya.
Tidak hanya dengan Indonesia, Inggris pun terus memperkuat hubungannya dengan ASEAN. Jenkins menekankan pentingnya posisi ASEAN sebagai mitra dialog dalam bidang ekonomi dan keamanan. Rencana aksi yang dilakukan Inggris bersama ASEAN berfokus pada prioritas utama kedua belah pihak agar tercapai hasil konkret yang dapat mendukung ambisi ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang berkembang pesat, inklusif, dan berkelanjutan.
”Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini menjadi momen kunci untuk pekerjaan tersebut. Kami berharap dapat mengembangkan kemitraan baru ini untuk mendukung sentralitas ASEAN, termasuk sebagai pusat pertumbuhan,” ujarnya.
Akhir tugas
Terkait dengan generasi muda, Inggris sudah mengirimkan hampir 2.000 pelajar Indonesia ke Inggris melalui program beasiswa Chevening. Melalui skema ini, selama tiga tahun berturut-turut, Inggris menjadi tujuan studi paling populer bagi siswa yang didanai Indonesian International Student Mobility Award (IISMA). Ini merupakan skema beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia untuk mendanai program mobilitas pelajar Indonesia ke universitas di luar negeri.
Jenkins juga mengatakan, British Council bekerja secara luar biasa di bidang bahasa Inggris, pendidikan, dan kebudayaan. Indonesia menjadi tempat yang luar biasa dalam hal keberagaman mengingat jumlah suku, agama, dan bahasa yang luar biasa, serta bagaimana masyarakatnya hidup rukun di seluruh Nusantara. ”Dukungan untuk keberagaman, inklusivitas, dan keseimbangan jender yang positif menjadi kunci upaya pembangunan dan diplomasi kami di Indonesia,” ujarnya.
Tahun ini menjadi akhir masa bakti Jenkins yang sudah bertugas di Indonesia selama empat tahun. Terlepas dari berbagai tantangan selama ini, seperti pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina, Jenkins merasa terhormat berada di negara yang luar biasa pada saat hubungan Inggris dan Indonesia menjadi lebih dekat. Banyak hal yang sudah dilakukan bersama dengan perusahaan-perusahaan Inggris di Indonesia, mempresentasikan keterampilan, teknologi, dan layanan terbaik Inggris.
”Empat tahun terakhir ini sangat luar biasa bagi saya. Saya sangat bersyukur bisa bekerja dengan rekan-rekan Indonesia. Terima kasih. Saya yakin persahabatan Inggris dan Indonesia akan semakin kuat di bawah kepemimpinan duta besar Inggris selanjutnya,” kata Jenkins.