Indonesia-Inggris Memperkuat Kerja Sama Sektor Kesehatan dan Ekonomi
Indonesia memperkuat kerja sama dengan Inggris, salah satu negara produsen vaksin Covid-19. Inggris menyerukan perlunya kolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19, termasuk memastikan akses vaksin bagi semua orang.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia dan Inggris memperkuat kerja sama di sektor kesehatan untuk membangun ketahanan industri layanan kesehatan. Inggris merupakan mitra yang tepat bagi Indonesia untuk mengembangkan kerja sama kesehatan, mengingat negara itu termasuk salah satu sumber pasokan vaksin Covid-19 bagi Indonesia.
Hal itu dikemukakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi seusai pertemuan Forum Kerja Sama Inggris dan Indonesia ke-3 bersama Menlu Inggris Dominic Raab, Rabu (7/4/2021), di Jakarta. Pada kesempatan ini, Raab juga akan menghadiri dialog tingkat menteri Inggris-ASEAN untuk membahas beragam isu, termasuk pengajuan Inggris untuk status Rekan Dialog ASEAN.
Retno berharap Inggris terus mendukung multilateralisme vaksin untuk berbagi vaksin dengan negara-negara lain. ”Solidaritas dan kerja sama kunci penting untuk keluar dari pandemi Covid-19 bersama-sama,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Retno juga menghargai dan berharap Inggris bersedia untuk terus mendukung mekanisme berbagi vaksin melalui Covax Facility. Sebagai salah satu pemimpin di Kelompok Keterlibatan AMC COVAX, Retno berkewajiban mendorong kerja sama vaksin untuk memastikan akses vaksin untuk semua. ”Tidak ada seorang pun yang akan aman sampai semua orang aman,” ujarnya.
Raab membenarkan perlunya kolaborasi dan kerja sama untuk bisa menangani pandemi Covid-19 bersama-sama, termasuk memastikan akses vaksin yang adil dan setara bagi semua orang. Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca sudah sampai di Indonesia melalui mekanisme Covax. Indonesia merupakan gelombang pertama penerima vaksin dari mekanisme Covax. ”Kami sudah menyumbangkan miliaran dosis vaksin melalui Covax dan membantu menggalang 1 miliar dollar AS dengan donatur-donatur lain,” ujarnya.
Inggris juga menyumbang 5 miliar pound untuk alokasi bantuan kesehatan dan ekonomi Covid-19 di ASEAN. Selain itu juga 1 miliar pound untuk dana bantuan Covid ASEAN.
Karena isu kesehatan ini semakin penting, Retno juga mengusulkan memasukkan sektor kesehatan sebagai salah satu komponen penting dalam Forum Kerja Sama. Ada beberapa hal yang bisa dikerjakan bersama, seperti penelitian dan pengembangan kesehatan dan industri farmasi serta kolaborasi produksi vaksin.
Ekonomi
Selain kerja sama kesehatan, Retno juga menekankan upaya percepatan pemulihan ekonomi. Inggris merupakan mitra strategis Indonesia karena Inggris merupakan investor terbesar kedua Indonesia dan mitra dagang terbesar kelima dari Eropa. Kedua negara membahas cara-cara untuk meningkatkan angka perdagangan bilateral yang mencapai 2,24 miliar dollar AS pada 2020.
”Kami sepakat kerja sama mendorong 10 sektor prioritas, termasuk komoditas kayu dan pertanian. Nota kesepahaman Komite Bersama Ekonomi dan Perdagangan yang akan ditandatangani 19 April diharapkan akan mempercepat realisasinya,” kata Retno.
Untuk investasi, meski dalam kondisi pandemi, investasi Inggris di Indonesia meningkat 35 persen pada 2020. Raab menegaskan, Inggris akan tetap bekerja sama dengan Indonesia karena memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, seperti memperkuat jalinan perdagangan dan meningkatkan investasi. Kerja sama berbagai bidang juga ditingkatkan, seperti pertahanan, pendidikan, sumber energi terbarukan, kayu, dan pertanian.