Ukraina Tolak Proposal Perdamaian dari Prabowo
Ukraina yakin usulan perdamaian dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak akan berhasil. Konflik yang terjadi di Ukraina berbeda dengan yang pernah terjadi di Indonesia.

Warga yang dievakuasi dari wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk yang berasal dari kota Shebekino, terpaksa tinggal di tempat penampungan sementara yang didirikan di Belgorod Arena di ibu kota Belgorod, Jumat (2/6/2023).
KYIV, SABTU — Ukraina menolak proposal perdamaian yang disampaikan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto. Salah satu isi proposal tersebut adalah referendum di daerah pendudukan Rusia di wilayah Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, memberikan pernyataan terkait usulan perdamaian Ukraina-Rusia yang disampaikan Indonesia melalui Facebook dan situs Kementerian Luar Negeri Ukraina, Sabtu (3/6/2023). Ia menganggap proposal Prabowo dibangun atas dasar sejarah Indonesia.
”Tidak ada wilayah yang disengketakan antara Ukraina dan Federasi Rusia yang menjadi alasan untuk mengadakan referendum di sana. Setelah melakukan agresi, Rusia menganeksasi Crimea, sebagian wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson, yang tercatat dalam dokumen resmi PBB,” katanya.
Namun, Nikolenko mengatakan, Ukraina menghargai perhatian Indonesia untuk mendorong perdamaian di Ukraina. Ukraina mengakui Indonesia adalah aktor penting di kawasan Asia Tenggara yang saat ini memimpin ASEAN. Ukraina juga menghargai Presiden RI Joko Widodo yang menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi kota Kyiv untuk melihat secara langsung dampak agresi Rusia.

Pengungsi menerima bantuan kemanusiaan di Belgorod, Ukraina, Sabtu (3/6/2023).
Di wilayah pendudukan, Nikolenko menambahkan, Rusia melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan tindakan genosida. Rusia harus menarik diri dari wilayah Ukraina dan Ukraina harus mengembalikan integritas teritorialnya dalam batas-batas yang diakui secara internasional. ”Tidak ada skenario alternatif,” tegas Nikolenko.
Nikolenko juga menegaskan kesepakatan gencatan senjata, pelepasan pasukan hingga jarak 15 kilometer, dan pembentukan zona demiliterisasi tidak akan berhasil. Sampai hari ini Rusia masih berusaha dengan segala cara untuk menghambat serangan balik Ukraina.
Baca juga: Prabowo Dorong Gencatan Senjata di Ukraina dan Rusia
Gencatan senjata tanpa penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina akan memungkinkan Rusia mengulur waktu, mengumpulkan kekuatan kembali, mendapatkan pijakan di wilayah yang diduduki, dan memulihkan kemampuan untuk melancarkan serangan lagi.
”Perdamaian jangka panjang di Ukraina berarti pembebasan wilayah Ukraina dari pendudukan Rusia. Ini yang dimaksud dengan formula perdamaian oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina. Kami mengajak Indonesia untuk bergabung dalam implementasinya,” kata Nikolenko.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023).
Seperti diberitakan Kompas, Sabtu (3/6/2023), Prabowo mengusulkan ”rencana perdamaian” untuk Ukraina. Ia berharap Ukraina dan Rusia mundur sejauh 15 kilometer ke belakang dari posisi terdepan setiap negara di medan perang.
Ia juga menyarankan agar pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara itu. Langkah-langkah itu, menurut Prabowo, terbukti efektif. Salah satu contoh kasusnya adalah dalam penanganan konflik di Korea meski sampai saat ini secara teknis Korea Utara dan Korea Selatan masih berstatus perang.
Baca juga: Jajak Pendapat Litbang ”Kompas”: Misi Perdamaian Presiden Jokowi Diapresiasi Publik
Prabowo menekankan, penghentian permusuhan antara Ukraina dan Rusia perlu segera dilakukan untuk melindungi penduduk sipil di wilayah konflik. ”Pasukan pemantau dan ahli dari PBB terdiri dari kontingen dari negara-negara yang disepakati oleh Ukraina dan Rusia. PBB harus mengorganisasi dan melaksanakan referendum di wilayah sengketa untuk memastikan secara obyektif keinginan mayoritas penduduk dari berbagai wilayah sengketa,” kata Prabowo.
Usulan ini disampaikan Prabowo dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura yang disiarkan secara daring, Sabtu. Hadir juga dalam forum dialog tersebut Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup dan Kepala Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell Fontelles.

Pemakaman tentara Ukraina yang tewas dalam perang dengan Rusia yang berada di pemakaman militer Lychakiv, Lviv, Ukraina, Kamis (1/6/2023).
Utusan Khusus China untuk urusan Eurasia, Li Hui, Jumat lalu, mengaku yakin baik Ukraina maupun Rusia masih mau membicarakan perdamaian dan belum menutup pintu dialog. Kesulitan untuk memulai proses perundingan pada saat ini memang masih ada.
Li mengatakan, Rusia menghargai keinginan dan upaya China untuk mendorong penyelesaian damai atas krisis Ukraina. Pada Mei lalu, Li melakukan tur 12 hari ke Kyiv, Warsawa, Paris, Berlin, Brussels, dan Moskwa untuk mencapai titik temu dalam penyelesaian perang Rusia-Ukraina.
”Risiko eskalasi perang Rusia-Ukraina masih tinggi. Semua pihak harus mengambil langkah konkret untuk mendinginkan situasi dan memastikan keamanan fasilitas nuklir. Selama kondusif untuk meredakan situasi, China bersedia melakukan apa saja,” kata Li yang pernah menjadi duta besar untuk Rusia pada 2009-2019 itu. Li adalah pejabat China paling senior yang mengunjungi Ukraina sejak Rusia menginvasi.
Risiko eskalasi perang Rusia-Ukraina masih tinggi. Semua pihak harus mengambil langkah konkret untuk mendinginkan situasi dan memastikan keamanan fasilitas nuklir.
Pada kesempatan terpisah, ketika berbicara di Helsinki-Finlandia, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan, perang yang dikobarkan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah studi kasus kegagalan. Ia berpandangan, kondisi Rusia saat ini jauh lebih buruk ketimbang sebelum invasi awal.
Ia berharap Ukraina menjadi lebih kuat dan mampu menghalangi dan bertahan melawan agresi Rusia. Berbeda dengan Prabowo, Blinken justru menilai gencatan senjata hanya akan menguntungkan Rusia.
Meski demikian, AS menyambut baik inisiatif apa pun yang membantu membawa Putin ke meja perundingan untuk terlibat dalam diplomasi yang berarti. Namun, perundingan itu hanya jika orientasinya untuk memastikan integritas teritorial Ukraina.
”Kami akan mendukung upaya apa pun—baik oleh Brasil, China maupun negara lain—jika mereka membantu menemukan jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB,” ujarnya. (REUTERS/AFP)