Belajar Mengurangi Dampak Buruk Narkoba dari Australia
Para pengguna narkoba rentan mengalami kelebihan dosis yang membahayakan keselamatan jiwa. Hal itu membuat Melbourne menyediakan fasilitas ruang penyuntikan obat di bawah pemantauan tenaga medis.
Penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain belum mampu menghentikan konsumsi obat-obatan terlarang itu. Di Melbourne, Australia, langkah yang dilakukan tak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga menyediakan layanan pengurangan dampak buruk narkoba.
Di Pusat Kesehatan Komunitas North Richmond, Melbourne, Australia, pengunjung dapat menyuntikkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza) di bawah pemantauan staf yang terlatih. Dengan demikian, jika pencandu narkoba mengalami overdosis, staf segera menanganinya.
Saat memasuki ruang penyuntikan yang disupervisi secara medis (medically supervised injecting room/MSIR), Senin (17/4/2023) pagi, pengunjung disambut petugas dengan ramah. Bangunan itu memiliki, antara lain, ruang penyuntikan, layanan tes hepatitis dan konseling, serta didukung tenaga kesehatan.
Serasa tidak sedang berada di klinik. Staf melayani dengan baik dan saling mengenal satu sama lain.
Fiona, anggota staf di Pusat Kesehatan Komunitas North Richmond, menyapa Pudgey (57) dan menanyakan apa jenis narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya) yang akan dikonsumsi dan kapan terakhir dipakainya. Pria tersebut lalu menjawab akan memakai heroin dan terakhir kali mengonsumsinya 24 jam lalu.
”Serasa tidak sedang berada di klinik. Staf melayani dengan baik dan saling mengenal satu sama lain. Kami merasa diterima, dihormati, dan didengar. Petugas keamanan pun memperlakukan kami seperti teman,” tutur Pudgey saat ditemui dalam kunjungan media di sela-sela Harm Reduction International Conference.
Manfaat layanan itu juga dirasakan Saade Melki (49) yang mulai menggunakan heroin sejak usia 24 tahun dan kecanduan narkoba selama lebih dari 20 tahun. Akibatnya, ia sulit bekerja dan menjauh dari keluarga dan teman-temannya. Beberapa kali ia berusaha lepas dari ketergantungan narkoba, tapi selalu saja kambuh.
Awal 2020 menjadi titik balik kehidupan Melki ketika ia memutuskan datang ke MSIR di Pusat Kesehatan Komunitas North Richmond. Di ruang itu, warga bisa memakai narkoba dengan aman di bawah pantauan staf yang terlatih untuk mencegah kelebihan dosis atau hal lain yang membahayakan kesehatan pengguna.
Baca juga : Solidaritas Global untuk Mengatasi Dampak Buruk Candu Narkoba
Di MSIR, Melki pernah mengalami overdosis narkoba dan segera mendapat pertolongan medis sehingga tak berakibat fatal. Hal itu memperkuat tekadnya untuk lepas dari ketergantungan narkoba dan menjalani terapi dengan buprenorphine yang diperolehnya secara gratis setiap bulan di tempat itu. Pada saat yang sama, ia berjuang melawan kanker.
Kini, Melki telah lepas dari ketergantungan narkoba dan menjadi penyintas kanker, bahkan bekerja di bidang konstruksi. Situasi itu merekatkan kembali hubungannya dengan keluarga dan teman-temannya. ”Semuanya telah kembali, saya ingin menjaganya,” tuturnya yang kini aktif membantu kegiatan di fasilitas tersebut.
Suasana di depan bangunan Pusat Kesehatan Komunitas North Richmond, Melbourne, Australia, Senin (17/4/2023).
Supervisi
Di ruang penyuntikan di Pusat Kesehatan Komunitas North Richmond terdapat belasan bilik bersekat dengan meja baja dan kursi plastik warna biru. Ruangan itu dilengkapi peralatan medis seperti jarum suntik, penyeka alkohol, dan alat pencari pembuluh vena. Di ujung ruangan, beberapa anggota staf sigap melayani dua pengunjung yang hendak memakai fasilitas itu.
MSIR di Pusat Kesehatan Komunitas North Richmon didirikan di Melbourne, Australia, pada 2018 atas dana Pemerintah Negara Bagian Victoria. Setelah memakai fasilitas MSIR, pengunjung bisa menjalani pemeriksaan dan perawatan hepatitis C serta virus lain, konseling, dan layanan kesehatan lainnya.
Baca juga : Layanan Pengurangan Dampak Buruk Narkoba Masih Terbatas
”Layanan ini untuk mengurangi layanan gawat darurat di rumah sakit dan kematian akibat overdosis,” kata Direktur Medis MSIR Pusat Kesehatan Komunitas North Richmond Nico Clark. Layanan ini juga untuk mengurangi penularan virus, seperti hepatitis C dan HIV, akibat penggunaan jarum suntik bergantian atau tidak steril.
Sebelum ada layanan terpadu tersebut, lebih dari 20 orang meninggal akibat overdosis di kawasan itu pada 2015. Sejak beroperasi, MSIR berhasil menangani lebih dari 6.500 kasus overdosis dan menyelamatkan nyawa 63 orang. Setiap hari fasilitas itu rata-rata dikunjungi 250-300 orang.
Pemerintah Victoria telah menerbitkan kebijakan agar MSIR di North Richmon jadi permanen setelah masa uji coba selama lima tahun. Meski kepemilikan obat ilegal di Victoria, ada regulasi khusus melegalkan kepemilikan napza berjumlah kecil sebagai layanan harm reduction di Pusat Kesehatan Komunitas North Richmond.
”Fasilitas ini (MSIR) mengubah hidup dan menyelamatkan nyawa. Kisah mereka yang sekarat, menderita, dan meninggal (akibat narkoba) menunjukkan kita butuh melakukan sesuatu yang berbeda dan menantang,” kata Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews, beberapa waktu lalu, seperti dikutip Al Jazeera.
Baca juga : Penanganan Hepatitis Belum Terintegrasi
"Meski ada lebih sedikit kasus overdosis yang butuh layanan gawat darurat di daerah itu, pembuangan jarum suntik yang tidak tepat menjadi tantangan," kata sebuah laporan independen yang dilansir The Age.
Pada 2020, dikutip The Guardian, 18 April 2023, panel ahli independen merekomendasikan fasilitas kedua penyuntikan napza yang aman di Melbourne demi mengurangi kepadatan pengunjung di North Richmond. Pemerintah setempat merespons hal itu dengan berencana membuka satu fasilitas lagi di kota itu.
Mitigasi risiko napza pun diterapkan di Canberra melalui pengujian kandungan obat terlarang di CanTEST. Pengguna napza bisa mengecek kandungan obat secara gratis dengan memberikan sampel pil atau obat lain tanpa menunjukkan data identitas. Sampai 20 Maret 2023, CanTEST telah menguji 789 sampel obat.
Komposisi obat terlarang bervariasi dan amat sulit diprediksi. Pembuat obat-obatan terlarang kerap menggabungkannya dengan zat lain atau mengganti dengan obat-obatan yang lebih berbahaya.
Layanan pengurangan dampak buruk narkoba, termasuk ruang penyuntikan yang aman, seharusnya mudah diakses mereka yang membutuhkan.
Dengan analisis kimia pil atau obat, CanTEST membantu seseorang membuat keputusan lebih tepat bagaimana mengelola risikonya. Namun, pengujian tidak bisa memastikan seseorang tak akan mengalami reaksi merugikan dengan mengonsumsinya.
”Setelah pengujian selesai, staf layanan akan menyampaikan risiko jika mengonsumsi zat yang ditemukan pada penggunanya. CanTEST juga menyediakan layanan kesehatan lain dan edukasi sebaya,” kata Manajer Layanan CanTEST Stephanie Stephens saat ditemui di Canberra.
”Layanan pengurangan dampak buruk narkoba, termasuk ruang penyuntikan yang aman, seharusnya mudah diakses mereka yang membutuhkan,” kata Direktur Eksekutif Harm Reduction International Naomi Burke-Shyne. Kunci keberhasilan program ini yakni mengintegrasikan dengan layanan kesehatan penting lain.
Selain ruang konsumsi narkoba yang aman, pendekatan holistik amat penting untuk mendukung kelompok rentan. ”Orang dapat menjalani tes hepatitis dan mulai mendapat terapi, ada layanan kesehatan reproduksi untuk kaum perempuan, bantuan hukum, dan petugas perumahan,” tuturnya.
Berdasarkan studi baru di Perancis yang disampaikan tim periset, Selasa (18/4/2023), orang yang menyuntikkan narkoba di MSIR jauh lebih kecil kemungkinan overdosis, berbagi jarum suntik, menyuntik di ruang publik, atau melakukan kejahatan dibandingkan mereka yang tak memanfaatkan layanan ini.
Studi kohort prospektif selama 12 bulan terhadap 665 pengguna narkoba suntik untuk memelajari efektivitas pengoperasian MSIR pada kesehatan pengguna dan ketertiban umum. Pengguna narkoba suntik direkrut di dua kota dengan MSIR (Paris dan Strasbourg) dan dua lainnya tanpa MSIR (Bordeaux dan Marseille).
Riset ini yang pertama di dunia mengevaluasi efektivitas MSIR dengan kelompok kontrol. Menurut Marie Jauffret-Roustide dari INSERM, lembaga nasional riset kesehatan dan medis Prancis, peserta yang terpajan MSIR lebih kecil kemungkinan melaporkan overdosis.
Sejauh ini 16 negara menyediakan fasilitas penyuntikan yang aman, termasuk Australia. Namun layanan itu terkendala stigma di masyarakat terhadap pengguna napza. Kegagalan perang melawan narkoba meningkatkan produksi ilegal zat beracun. ”Tak seorang pun boleh kehilangan nyawa karena overdosis,” kata Naomi.