Melawan Tua, Mahal Harganya
Menjadi awet muda butuh kerja keras dan biaya yang relatif mahal. Bisa sampai hampir Rp 30 miliar setiap tahun. Atau, pilih jalan yang lebih mudah dengan bergaya hidup sehat dan menua lebih sehat.
”Hidup akan jauh lebih bahagia jika kita bisa lahir pada usia 80 tahun dan perlahan mendekati usia 18 tahun,” begitu kata penulis Amerika Serikat, Mark Twain. Pernyataan Twain ini mengingatkan pada cerita pendek karya F Scott Fitzgerald tahun 1922 berjudul The Curious Case of Benjamin Button, yang kemudian difilmkan dengan judul sama pada 2008. Apa jadinya jika kisah fantasi itu bisa menjadi kenyataan?
Selama ribuan tahun orang tekun mencari cara dan mau mengorbankan apa saja hanya agar bisa terlihat awet muda selamanya. Banyak orang dibuai harapan akan adanya fountain of youth atau mata air awet muda.
Miliarder pengusaha teknologi dari Venice, California, AS, Bryan Johnson (45), juga terpikat dengan gagasan untuk bisa menjadi muda kembali secara biologis. Dan, ia berhasil memutar kembali waktu, membuat tubuhnya menjadi remaja usia 18 tahun kembali. Caranya?
Cukup dengan merogoh kocek sekitar 2 juta dollar AS setiap tahun. Jika dirupiahkan, uang itu setara dengan sekitar Rp 29,5 miliar! Uang itu digunakan Johnson untuk mempekerjakan sedikitnya 30 dokter dan ahli lain demi menjadikan 78 organnya, termasuk otak, jantung, paru-paru, dan ginjal, secara medis berusia 18 tahun melalui beragam tes dan intervensi medis.
Baca juga: Ingin Panjang Umur dan Awet Muda
Rekaman video perkembangan proses yang dijalani Johnson dalam ”Project Blueprint” ini dipublikasikan situs BBC, Kamis (11/5/2023). Majalah Fortune dan harian The Telegraph sudah memublikasikan perjuangan Johnson menjadi muda kembali sejak 27 Januari 2023. Waktu itu, Johnson mengklaim berhasil menahan laju penuaannya hingga 24 persen.
Selain jumlah biayanya yang besar, rutinitas harian untuk menjadi muda kembali itu terlihat menyiksa. Secara rutin, ia harus meningkatkan otot-otot di dasar panggul dengan pulsa elektromagnetik, menjalani pemindaian dengan MRI, memeriksa lemak tubuh, mengecek variabilitas detak jantung, serta memeriksa sampel darah dan feses. Selama dua jam sebelum tidur, kepalanya harus disinari cahaya biru demi menjaga kulit.
Setiap hari Johnson bangun pukul 05.00, kemudian berolahraga selama satu jam dengan 25 ragam latihan, meminum lusinan pil suplemen, termasuk kreatina, dan membersihkan giginya dengan minyak pohon teh. Karena harus diet vegan yang ketat, ia makan 1.977 kalori per hari, termasuk susu almon, kenari, biji rami, beri, dan banyak sayuran campuran. Ia mendapatkan kembali kulit mudanya dengan tujuh jenis krim, bersama dengan pengelupasan asam dan terapi laser serta menyuntikkan ”perancah lemak” ke wajahnya.
Kini Johnson (45) memiliki tingkat kebugaran dan kapasitas paru-paru usia 18 tahun dan kualitas kulit usia 28 tahun.
Membaca proses itu saja sudah melelahkan, apalagi menjalaninya. Namun, jerih payah Johnson rupanya terbayar. Tim medisnya menyatakan, kini Johnson memiliki tingkat kebugaran dan kapasitas paru-paru usia 18 tahun dan kualitas kulit usia 28 tahun. Gusinya juga kini setara dengan gusi usia 17 tahun. Adapun kondisi jantungnya kini sesehat orang usia 37 tahun.
Baca juga: Kecantikan yang Tak Sekadar Tampilan Luar
Kelinci percobaan
Harian Daily Mail, 5 April 2023, menyebutkan, seluruh upaya menjadi muda kembali ini semata-mata karena Johnson merelakan tubuhnya menjadi kelinci percobaan untuk memproduksi teknologi antipenuaan baru. Menjadi kelinci percobaan tak selalu berhasil. Adakalanya Johnson mengalami reaksi alergi ketika lemak disuntikkan ke wajahnya hingga wajahnya bengkak parah. Pernah juga lemak tubuhnya drop sampai tinggal 3 persen hingga berisiko jantungnya rusak.
Meski demikian, di situs webnya, Johnson mengaku merasa lebih bahagia, lebih hidup, lebih puas, bersikap lebih baik kepada orang-orang di sekitarnya, tidak cepat tersinggung, dan pikiran senantiasa jernih.
”Misi saya dimulai setelah saya menjual perusahaan start up saya seharga 800 juta dollar AS. Dulu, saya tidak bisa menahan diri untuk banyak makan hanya untuk menenangkan rasa sakit hidup. Ketika pukul 19.00 tiba, saya tidak bisa menahan perilaku merusak diri sendiri,” tulis Johnson.
Rekayasa tubuh
Bangkit dari keterpurukannya, Johnson bertekad merekayasa tubuhnya dengan bantuan Oliver Zolman (29), seorang dokter yang meneliti terapi penuaan di Cambridge, Inggris. Media Bloomberg menyebutkan, dengan pengobatan regeneratif, Zolman membantu membalikkan proses penuaan di setiap organ Johnson dengan biaya hingga 1.000 dollar AS atau sekitar Rp 14,8 juta per jam.
Uji cobanya relatif berhasil. Usia biologis Johnson memuda 5,1 tahun. ”Kami belum mencapai hasil yang luar biasa. Pada kasus Johnson, kami sudah mencapai hasil meski kecil, tetapi masuk akal dan ini sudah kami perhitungkan,” kata Zolman yang mengawasi seluruh prosedur medis pada Johnson.
Zolman menambahkan, sebagian besar prosedur medis itu ekstrem dan menyakitkan. Ia juga mengukur hasilnya dengan tes darah, MRI, ultrasonografi, dan kolonoskopi.
Sesakit apa pun prosesnya, Johnson tidak akan berhenti mencari cara tetap bugar dan awet muda, sekaligus mengeksplorasi potensi teknologi antipenuaan yang baru. Johnson bukan miliarder dari Silicon Valley pertama yang mencari mata air awet muda. Miliarder lain, Peter Thiel, telah mendanai penelitian antipenuaan dan menantang kematian.
Para ilmuwan juga berharap bisa memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi gen umur panjang dan mengembangkan obat yang bisa membantu orang hidup lebih lama. Para peneliti di Harvard Medical School berhasil membalikkan penuaan pada tikus tua dan buta dengan menemukan dan memperbaiki gangguan pada gen mereka.
Guru Besar Genetika di Institut Blavatnik di Sekolah Kedokteran Harvard David Sinclair menjelaskan bahwa tikus tua dan buta yang menjadi tikus percobaan itu bisa melihat lagi, mengembangkan otak yang lebih cerdas, menjadi lebih muda, dan jaringan otot serta ginjalnya lebih sehat.
”Hasil awal menunjukkan, penuaan adalah proses yang bisa dibalik, bisa didorong maju dan mundur sesuka hati. Tubuh kita menyimpan salinan cadangan masa muda kita yang bisa dipicu untuk beregenerasi,” kata Sinclair, yang juga ahli antipenuaan pada Paul F Glenn Center for Biology of Aging Research di Harvard Medical School.
Baca juga: Merasa Kurang Ganteng, Jutaan Pria China Pilih Bedah Plastik
Namun, penelitian Sinclair dan timnya masih jauh dari selesai. Setelah tikus, akan diuji ulang pada primata. Jika berhasil, barulah mungkin 20-30 tahun baru bisa uji klinis antipenuaan pada manusia. Dianalisis lagi, diuji lagi, jika aman dan berhasil, barulah diproduksi massal. Mungkin 100 tahun lagi baru ada hasil nyatanya.
Daripada menunggu lama atau memakai cara cepat ala Johnson yang membutuhkan biaya sangat besar, Sinclair mengingatkan, perilaku sehat juga bisa memperbaiki sel-sel tubuh dan membuat awet muda atau setidaknya menua dengan lebih sehat. Orang yang menjalani gaya hidup sehat memiliki usia biologis lebih sedikit. Bagaimana kiatnya?
Kiatnya, fokus makan makanan lebih sehat, makan lebih sedikit, tidur cukup, olahraga rutin untuk mempertahankan massa otot, jangan memusingkan hal-hal kecil, dan memiliki kelompok sosial yang baik. Setiap hari sangat berarti. Bagaimana Anda menjalani hidup, itu yang menentukan panjang pendek usia kita. Live your life at the fullest. Jam biologis kita akan terus berdetak.