Warga China merayakan Hari Buruh selama lima hari, salah satunya dengan berwisata bersama keluarga.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA, dari Beijing, China
·2 menit baca
Libur Hari Buruh atau May Day di China berlangsung selama lima hari, mulai 29 April hingga 3 Mei 2023. Di ibu kota Beijing, Senin (1/5/2023) siang, warga merayakan libur panjang ini dengan bertamasya ke tempat wisata.
Kepadatan terlihat jelas saat ribuan warga sibuk berlalu-lalang di sekitar Lapangan Tiananmen di Distrik Dongcheng, Beijing. Mereka datang bersama keluarga, sahabat, atau pasangan. Cuaca cerah dengan suhu berkisar 26 derajat celsius.
”Es lilin! Es lilin!” ujar salah satu penjual perempuan bertopi di jalan kepada warga yang ingin mendinginkan tubuh. Tampak deretan laki-laki dan perempuan dewasa hingga anak-anak sibuk mengulum es di sepanjang trotoar di area Xijiaomin Xiang.
Selain mengantre masuk ke tempat bersejarah itu, warga juga menjelajahi kawasan sekitar Lapangan Tiananmen, terutama Qianmen Street. Qianmen Street adalah sebuah kawasan pejalan kaki dengan sejarah lebih dari 500 tahun yang terkenal sebagai area berbelanja bernuansa China tempo dulu.
Warga memenuhi ruas jalan dari segala arah sehingga sulit untuk berjalan leluasa. Beberapa petugas polisi sibuk mengatur agar lalu lintas tetap tertib. Pengunjung menambah kesibukan mereka dengan bertanya-tanya.
Aroma teh, kopi, daging bakar, dan tahu goreng memenuhi udara. ”Makan malam sudah tersedia di rumah,” kata salah satu pengunjung pria memperingatkan putranya sembari berjalan melewati berbagai jajanan.
Tampak tangan-tangan mungil anak-anak di Qianmen Street memegang erat sate daging berukuran raksasa atau shaokao yang mengundang selera. Di tangan lainnya, beberapa dari mereka mengayunkan bendera China dengan riang.
May Day merupakan salah satu libur tahunan utama di China. Pada tahun ini, libur selama lima hari ini menandai istirahat panjang bagi kebanyakan warga China sejak negara ini mengoptimalkan respons terhadap pandemi Covid-19 pada Desember tahun lalu.
Lebih dari 240 juta wisatawan diproyeksikan melakukan perjalanan di dalam atau di luar China daratan selama May Day. Jumlah ini meningkat lebih dari 20 persen dari jumlah pra-pandemi pada 2019.
”Kota-kota utama seperti ibu kota Beijing, serta Shanghai dan Guangzhou, diperkirakan akan mengalami permintaan yang lebih besar pada liburan Hari Buruh ini,” kata pejabat transportasi, Li Huaqiang, seperti dikutip media CGTN.
Dengan lonjakan warga yang melakukan perjalanan, pariwisata diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 120 miliar yuan atau sekitar Rp 254,5 triliun bagi perekonomian.
Di Indonesia, sudah menjadi rutinitas bahwa Hari Buruh diperingati dengan aksi demonstrasi buruh menuntut kesejahteraan. Sebaliknya, fenomena itu tidak terlihat di Beijing.