Aparat Kepolisian Israel dan Warga Palestina Bentrok di Masjid Al-Aqsa
Bentrokan kembali terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel menggerebek masjid dan menangkap sejumlah warga yang dituduh sebagai penghasut. Insiden ini dikecam Palestina dan Mesir.
Oleh
LUKI AULIA
·3 menit baca
Jerusalem, Rabu - Bentrokan antara aparat kepolisian Israel dengan sejumlah warga Palestina terjadi di dalam Masjid Al-Aqsa setelah aparat kepolisian Israel menggerebek masjid dan menyerang sejumlah warga Palestina, Rabu (5/4/2023) pagi. Aparat kepolisian Israel beralasan terpaksa masuk ke dalam masjid untuk mengusir orang-orang yang menghasut atau memprovokasi warga yang berada di dalam masjid dan membarikade diri dengan kembang api, tongkat, dan batu.
Insiden ini mengkhawatirkan karena bisa mengarah ke situasi yang lebih panas bahkan kerusuhan. Gerakan Islam Palestina yang menguasai Jalur Gaza, Hamas, mengecam tindakan Israel ini dan meminta warga Palestina yang berada di Tepi Barat untuk beramai-ramai mendatangi Masjid Al-Aqsa untuk mempertahankannya.
Insiden kekerasan ini terjadi pada pertengahan Bulan Ramadhan dan ketika masyarakat Yahudi sedang bersiap menjalankan prosesi menjelang perayaan Paskah pada Rabu malam. Untuk menguatkan alasan mereka, kepolisian Israel merilis rekaman video yang menunjukkan ada ledakan kembang api di dalam masjid dan orang-orang yang melempar batu.
Ada rekaman video lain yang menunjukkan aparat kepolisian anti-huru-hara lengkap dengan tameng masuk ke masjid di tengah-tengah rentetan ledakan kembang api. Rekaman itu kemudian menunjukkan pintu yang dibarikade dan kotak kembang api di lantai serta polisi yang menggiring setidaknya lima orang ke luar masjid dengan kondisi tangan diborgol.
“Para penghasut ini membarikade masjid beberapa jam setelah sholat Tarawih dan ini mengganggu ketertiban umum dan menodai masjid. Sudah mencoba berkomunikasi dengan mereka tetapi sia-sia sehingga polisi terpaksa masuk kompleks untuk mengeluarkan mereka. Tujuannya supaya sholat Subuh tidak terganggu dan mencegah gangguan kekerasan. Tetapi ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh para agitator,” sebut pernyataan tertulis dari kepolisian Israel.
Talab Abu Eisha (49) yang berada di masjid saat insiden terjadi mengatakan, lebih dari 400 laki-laki, perempuan, dan anak-anak sedang sholat di dalam masjid ketika polisi mengepung masjid. “Anak-anak muda ketakutan dan mulai menutup pintu. Polisi mulai menyerbu sudut Timur, memukuli, dan menangkap orang-orang. Polisi mencegah semua laki-laki berusia di bawah 50 tahun untuk lewat gerbang Kota Tua menuju masjid untuk sholat Subuh,” ujarnya.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi Israel memukuli warga Palestina dengan pentungan dan popor senapan. Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan puluhan jemaah yang sedang sholat mengalami luka-luka akibat penggerebekan itu.
Setelah kabar bentrokan di Al-Aqsa tersebar, beberapa roket ditembakkan dari Jalur Gaza menuju wilayah Israel. Militer Israel membunyikan sirene peringatan roket di beberapa titik di pusat kota Israel di sekitar Jalur Gaza. Israel mengaku ada lima roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza tetapi berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara di sekitar Sderot di Israel selatan dan empat lainnya jatuh di daerah tak berpenghuni.
Sementara di Gaza, puluhan demonstran turun ke jalanan. "Kami bersumpah untuk mempertahankan dan melindungi masjid Al-Aqsa," kata mereka.
Pemerintah Mesir mengecam penyerbuan Israel ke masjid itu dan serangan terhadap jamaah yang sedang beribadah di dalam masjid. "Mesir menganggap Israel, kekuatan pendudukan, bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya ini yang dapat merusak upaya gencatan senjata dimana Mesir terlibat bersama dengan mitra regional dan internasionalnya," sebut pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Mesir.
Selama beberapa bulan terakhir, suasana di wilayah Jerusalem Timur dan Tepi Barat, tegang dan membuat warganya khawatir akan terjadi kekerasan lebih parah karena adanya konvergensi bulan suci umat Islam dan Paskah. Konfrontasi semacam itu di kompleks suci yang diperebutkan, tempat suci ketiga dalam Islam yang juga merupakan situs paling suci dalam Yudaisme dan disebut sebagai Temple Mount, telah memicu perang lintas batas yang mematikan antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza di masa lalu.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, memperingatkan Israel tindakan seperti itu “melanggar semua garis merah dan akan menyebabkan persoalan besar”. (REUTERS/AFP/AP)