”Kulkas” Penyelamat Sembilan Warga Mississippi dari Tornado Mematikan
Keputusan sepersekian detik saat terjadi bencana alam dahsyat dan mematikan bisa menjadi momen paling menentukan keselamatan jiwa. Keputusan pemilik restoran di Mississippi, AS, memberi banyak pelajaran soal hal itu.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·3 menit baca
AFP/CHANDAN KHANNA
Tracy Harden (kanan), pemilik restoran "Chuck's Dairy Bar", memeluk Barbara Nell McReynolds-Pinkins, juru masaknya, Senin (27/3/2023), di dekat kontainer pendingin yang menyelamatkan keduanya dan tujuh orang lainnya saat tornado menyapu bersih restoran di tempat itu hingga rata dengan tanah Rolling Fork, Mississippi, AS.
Dalam bencana alam yang dahsyat dan mematikan, keputusan sepersekian detik bisa jadi sangat menentukan: apakah warga akan selamat atau menjadi korban jiwa. Keputusan Tracy Harden, pemilik restoran Chuck’s Dairy Bar di Rolling Fork, kota kecil di Negara Bagian Mississippi, AS, Jumat (24/3/2023) malam, sungguh tepat dan telah menyelamatkan nyawa dirinya dan delapan orang lain dari hantaman tornado.
Malam itu, kilat dan petir menyambar dan bersahutan di angkasa. Lampu di Chuck’s Dairy Bar mulai berkedip-kedip. Dari tanda-tanda alam, Harden (48) tersadar bahwa tornado yang saat itu akan menerjang wilayahnya bisa lebih dahsyat dan mematikan.
”Ke ruang pendingiiin!” teriak Harden. Ia, suaminya, dan tujuh karyawannya pun berlarian masuk ke dalam kontainer metal warna abu-abu tua. Kotak ini biasanya digunakan untuk mengawetkan bahan makanan di restoran. Malam itu, kulkas tersebut tak hanya mengawetkan susu dan daging, tetapi telah menyelamatkan nyawa mereka.
Tornado saat itu meluluhlantakkan area yang diterjang dalam kecepatan lebih dari 160 kilometer per jam di wilayah selatan AS di Mississippi. Sedikitnya 26 orang tewas akibat hantaman tornado itu. Area dengan jumlah korban terbanyak adalah Sharkey County, county berpenduduk 4.200 jiwa, Mississippi barat. Di area ini, terdapat 13 orang satu keluarga tewas.
”Kami komunitas dengan relasi sangat erat; kami (komunitas) kecil. Dan ketika hal seperti ini terjadi, kami cenderung berkumpul bersama. Tak hanya kehilangan 13 orang, kami kehilangan 13 orang anggota keluarga,” tutur Angelia Eason, petugas pemeriksa mayat di Sharkey County.
AP/ROGELIO V SOLIS
Tracy Harden, pemilik restoran Chuck's Dairy Bar, mengamati reruntuhan puing bekas kerusakan yang ditimbulkan oleh tornado di Rolling Fork, Mississippi, AS, Sabtu (25/3/2023).
Selain menewaskan sedikitnya 26 orang, tornado meluluhlantakkan 400 rumah warga komunitas di wilayah tersebut. Pohon-pohon bertumbangan. Mobil-mobil terempas, bertumbukan dengan puing-puing lainnya yang disapu tornado.
Harden mengenang, memasuki malam saat itu hujan mengguyur deras dan angin bertiup kencang. Tak terdengar sirene penanda peringatan cuaca. ”Itu sebabnya, kami benar-benar tak khawatir sama sekali,” tuturnya.
Hujan deras, bercampur kilat, dan angin kencang menyatu seolah akan ”melumat ” wilayah itu.
Barbara Nell McReynolds-Pinkins, koki Chuck’s Dairy Bar yang biasa disapa ”Nyonya P”, baru saja menyelesaikan pesanan pelanggan, yakni steak hamburger dengan kentang dan salad. Segalanya berubah dengan cepat. Hujan deras, bercampur kilat dan angin kencang menyatu seolah akan ”melumat” wilayah itu.
”Benar-benar menakutkan,” ujar McReynolds-Pinkins, perempuan berusia 52 tahun itu.
Ketika hantaman badai semakin kuat, kata Harden, kerabatnya mengirimi pesan berisi peringatan bahwa tornado berkekuatan dahsyat tengah menerjang ke wilayahnya. ”Lampu sudah berkedip-kedip, dan saya teriak ‘Ruang pendingiiin!’,” ujarnya.
AFP/CHANDAN KHANNA
Tracy Harden, pemilik restoran Chuck's Dairy Bar menangis saat menuturkan kembali kisah terselamatkan dirinya, suaminya, dan sejumlah karyawannya dalam badai tornado di Rolling Fork, Mississippi, AS, Senin (27/3/2023).
Namun, sebelum suaminya mampu mencapai pegangan pintu kontainer pendingin, lampu sudah lebih dulu padam total. Ruangan pun gelap gulita. Saat berhasil masuk ”kulkas raksasa” itu, suami Harden menghela napas lega, kemudian menghitung satu per satu karyawannya. Mereka berjubel, menyatu dengan tumpukan kotak susu dan produk-produk daging.
”Saya menyebut nama satu per satu untuk memastikan bahwa kami semua sudah berada di dalam (kontainer pendingin),” ujar Harden.
Ia tak kuasa menahan perasaan saat mengenang peristiwa mengerikan pada malam itu. Sedemikian kuat hantaman angin kencang, suaminya hampir kehilangan pegangan pada pintu kontainer pendingin.
Pintu tersebut harus tertutup kuat agar mereka terlindung dari badai. Namun, pada saat bersamaan pintu itu juga tidak boleh ditutup terlalu rapat agar mereka tidak terkunci dan tersekap di dalamnya.
Tak lama berselang, lanjut cerita Harden, ”Dia (suami) berkata, ‘Aku melihat langit’. Itu artinya, atap restoran kami sudah lenyap.”
CHANDAN KHANNA
Pemandangan dari atas memperlihatkan restoran Chuck's Dairy Bar milik Tracy Harden lenyap dan rata dengan tanah, Senin (27/3/2023), setelah disapu tornado di Rolling Fork, Mississippi, AS. Tampak kontainer pendingin atau "kulkas raksasa" (kiri atas) yang telah menyelamatkan Harden dan delapan orang lainnya di restoran itu saat tornado menghantam.
Harden maupun McReynolds-Pinkins tak bisa memperkirakan, berapa lama mereka berada di dalam kulkas itu. Menurut Badan Layanan Cuaca Nasional, angin kencang berkecepatan 320 kilometer per jam merajam kulkas raksasa, tempat sembilan orang itu berlindung.
”Kami hanya bisa berteriak, menangis, dan berdoa. Lalu, tiba-tiba saja semua terhenti,” kata Harden.
Saat suami Harden membuka kulkas, pintunya tampak terganjal sesuatu. Mereka pun menelepon saluran untuk bantuan darurat 911. Mereka juga berteriak, meminta pertolongan. Saat itulah, pelanggan yang memesan steak hamburger—yang sudah selesai dibuat McReynolds-Pinkins sebelum tornado melanda—tiba. (AP/AFP/REUTERS)