Menyentuh Surga di Kuil Zenkoji
Di Nagano, Jepang, terdapat Kuil Zenkoji yang menjadi salah satu saksi awal kedatangan agama Buddha di Jepang. Kuil ini menjadi tempat doa-doa terucap dan harapan bersemi.
Keberadaan Kuil Zenkoji di Prefektur Nagano menunjukkan sepenggal cerita awal kedatangan Buddha di Jepang sejak 1.400 tahun silam. Di kuil terkenal ini, ribuan pengunjung melantunkan doa tanpa putus demi kehidupan yang lebih baik.
Kuil Zenkoji berdiri sejak tahun 642 Masehi. Kuil ini menjadi kediaman patung Buddha bernama Ikko Sanzon Amida Nyorai. Konon patung ini adalah patung Buddha pertama yang tiba di Jepang setelah diboyong dari Semenanjung Korea pada tahun 552.
Patung ini dibawa melalui rute perjalanan mulai dari India, Korea, lalu berakhir di Jepang. Patung ini menjadi objek perselisihan antara klan Soga dan klan Mononobe. Ketika dibuang ke sebuah kanal, seorang laki-laki bernama Yoshimitsu Honda membawa dan meletakkan patung itu di rumahnya di Nagano.
Lihat juga foto-foto : Suatu Pagi di Kuil Sensoji
Dalam buku Living Buddhist Statues in Early Medieval and Modern Japan (2007) disebutkan, rumah Honda dijadikan Kuil Yoshimitsu dan kemudian disebut sebagai Zenkō-ji, yakni pembacaan alternatif dari karakter China mengenai Kuil Yoshimitsu. Namun, sejak tahun 654, patung Buddha tersebut tidak lagi diperlihatkan untuk siapapun (hibutsu).
Sebagai gantinya, kuil menampilkan patung replika suci yang dibuat pada 1195. Wujud patung ini berupa Amida Buddha di antara dua sosok pendamping. Ketiganya berada di bawah naungan satu "halo" atau semacam lingkaran cahaya suci. Patung replika ini muncul ke hadapan publik setiap tujuh tahun dalam acara Gokaicho.
“Sudah 1.000 tahun lebih tak ada yang melihat patung Buddha tersembunyi itu. Bahkan, pendeta utama juga tidak bisa,” kata Pemandu Khusus Kuil Zenkoji, Hiroyuki Yokoyama di Kuil Zenkoji, pertengahan Februari 2023. Kunjungan Kompas ke kuil itu bagian dari program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth (Jenesys) 2022 untuk Jurnalis Muda.
Dengan luas sebesar 59.000 meter persegi, kompleks Kuil Zenkoji mempunyai delapan bangunan penting. Di tengah kompleks, terdapat Aula Utama (Zenkoji Hondo), kuil utama tempat patung berada.
Dahulu Aula Utama pernah mengalami kebakaran, kemudian dibangun ulang di lokasi yang berbeda. Aula Utama sekarang merupakan bangunan dari kayu dengan panjang kira-kira 54 meter, lebar 24 meter, dan tinggi 26 meter. Di depan aula yang dibangun pada 1707 ini, pengunjung bisa memulihkan jiwa dan raga dengan asap dupa dari sebuah guci besar, lalu berdoa.
Apabila ingin memasuki Aula Utama bagian dalam yang beralaskan tatami, pengunjung membayar tiket sebesar 600 yen (sekitar Rp 68.000) untuk orang dewasa. Pelajar membayar dengan harga berkisar 50-200 yen (Rp 5.600-Rp 22.600. Mereka wajib membuka topi dan sepatu serta tidak boleh menggunakan kamera.
Di Aula Utama bagian dalam, tampak beberapa pengunjung berlutut di sisi kiri ruangan. Para biarawan beraktivitas di sebelah kanan. Pengunjung menghadap ke arah sejumlah patung Buddha yang tertata rapi. Ornamen indah warna emas, hitam, dan merah menghiasi ruangan hingga ke atas langit-langit ruangan.
Kotak patung Buddha
Pengunjung tidak bisa melihat patung Buddha, tetapi bisa melewati tempat patung itu tersimpan. Di pojok kanan Aula Utama, terdapat sebuah tangga menuju bawah tanah. Di situlah tempat kotak berisi patung Buddha bersemayam.
Pengunjung menuruni setidaknya tujuh anak tangga. Kegelapan lorong langsung menyambut. Hanya cahaya remang dari lilin kecil yang menyinari lantai setiap beberapa meter. Para pengunjung melangkah mengelilingi tempat penyimpanan patung, sementara tangan kanan mereka memegang dinding hingga ke arah tangga keluar.
Lihat juga foto-foto : Menyesap Air Suci di Kuil Kiyomizu-dera
Jika beruntung, tangan kanan pengunjung akan menyentuh kunci dari logam di tengah perjalanan dalam lorong tersebut. Ini adalah kunci di bawah tempat penyimpanan patung Buddha legendaris Kuil Zenkoji.
Masuk ke lorong itu ibarat masuk ke dalam tubuh Buddha. Kegelapan di dalam lorong sekaligus membuat pengunjung meningkatkan fungsi kelima indera. “Jika dapat memegang kunci tempat penyimpanan patung Buddha, dipercaya konon orang yang memegangnya bisa masuk surga,” ungkap Yokoyama.
Jika dapat memegang kunci tempat penyimpanan patung Buddha, dipercaya konon orang yang memegangnya bisa masuk surga.
Pengunjung yang melewati rute sepanjang 45 meter itu juga diyakini akan mengalami semacam proses reinkarnasi. Mereka percaya raut wajah mereka akan berbeda setelah keluar dari lorong gelap penyimpanan patung Buddha tersebut.
Selain Aula Utama, titik penting lainnya antara lain, Repositori Sutra (Kyozo), Gerbang Utama (Sanmon), bekas lokasi Aula Utama (Enmei Jizou), Kuil Aliran Tendai (Daikanjin), dan Kuil Aliran Jodo (Daihongan).
Ada pula Enam Jizo (Roku-Jizo) alias enam patung calon Buddha atau Bodhisattva yang mempresentasikan enam dunia setelah kematian. Selain itu, Kuil Zenkoji memiliki Gerbang Penjaga (Niomon) yang dibangun ulang pada 1915 pasca kebakaran. Dalam dua tiang gerbang, terdapat dua dewa penjaga raksasa dari kayu.
Kuil Zenkoji juga ramai didatangi wisatawan. Kawasan kuil dikelilingi pelaku usaha UMKM yang menawarkan perlengkapan ibadah dan suvenir. Satu restoran di sana, Fuchinobo, menyajikan Shojin Ryori, makanan vegetarian tradisional para biksu Jepang.
Doa pengunjung
Dalam sehari, Kuil Zenkoji bisa menerima lebih dari 1.000 pengunjung. Jumlah pengunjung bisa mencapai 3.000 orang pada akhir pekan. Ketika ada perhelatan acara besar, kuil ini bisa kedatangan lebih dari 73.000 pengunjung.
Kuil Zenkoji, tanpa melihat asal sekte dan agama, menjadi tempat di mana doa terucap dan harapan bersemi dalam hening. Di dekat Kyozo, terpancang papan pengumuman dari kayu. Pengunjung menggantungkan plakat kayu kecil (ema) berisi doa di sana.
Baca juga : PM Kishida Kirim Persembahan ke Kuil Yasukuni, Korsel Nyatakan Kekecewaan
Mereka mendoakan keberuntungan, kesehatan, keberhasilan di sekolah, dan kebahagiaan di sana. Di salah satu papan tertulis “I wish that my family has good luck” di antara puluhan papan bertulis huruf kanji. Tak jauh dari papan doa itu, ada tiang besi tertutupi ratusan kertas berisi ramalan masa depan seharga 100 yen.
Salah satu warga Nagano, F Yamada (73) menuturkan, ia sering berdoa di Kuil Zenkoji bersama keluarga, terutama saat Tahun Baru. “Saya berdoa untuk perdamaian, keluarga, dan keselamatan,” ujarnya.
Doa untuk perdamaian bukanlah hal baru di Kuil Zenkoji. Di atas Gerbang Utama kuil, tertulis kaligrafi “Zenkoji” yang juga menyiratkan bentuk dari lima burung merpati. Angka lima yang adalah angka ganjil melambangkan keberuntungan, sedang burung merpati melambangkan perdamaian.
Pada 1998, Kuil Zenkoji menjadi saksi saat perhelatan Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano. Jepang sebagai tuan rumah dan Komite Olimpiade Internasional meminta Amerika Serikat untuk melakukan gencatan senjata pada Irak selama acara. Bunyi lonceng khidmat di Kuil Zenkoji menjadi pembuka acara untuk mendoakan perdamaian dunia.
Melihat gejolak konflik global belakangan, doa dari Kuil Zenkoji untuk perdamaian dunia tentu semakin penting untuk terus dipanjatkan.