Gantikan Ardern, PM Hipkins Fokus Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
Chris Hipkins dilantik menjadi Perdana Menteri Selandia Baru, Rabu (25/1/2023). Ia akan mulai rapat kabinet pertama untuk memaparkan rencana kebijakannya, termasuk upaya pemulihan ekonomi pascapandemi.
WELLINGTON, RABU —Pemimpin Partai Buruh, Chris Hipkins, dilantik sebagai perdana menteri ke-41 Selandia Baru, Rabu (25/1/2023), menyusul pengunduran diri Jacinda Ardern yang mengejutkan pada pekan lalu. Partai Buruh memilih mantan Menteri Penanggulangan Covid-19 dan kepolisian itu untuk memimpin partai dan negara, Minggu (22/1/2023), setelah Ardern mengaku tidak memiliki kekuatan lagi untuk memimpin negara.
Hipkins berjanji fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Hipkins akan menghadapi tantangan yang tak mudah. Apalagi mengingat ia hanya memiliki waktu kurang dari sembilan bulan sebelum ikut serta dalam pemilu. Jajak pendapat terbaru menunjukkan popularitas Partai Buruh menurun di kalangan pemilih.
Baca juga: PM Selandia Baru Mendadak Pensiun
Ratusan orang berkumpul di halaman gedung parlemen Selandia Baru ketika Ardern pamitan, Rabu. Ia memeluk semua anggota parlemen secara bergantian. Ardern kemudian mengajukan pengunduran dirinya kepada perwakilan Raja Inggris Charles III di Selandia Baru, Gubernur Jenderal Cindy Kiro. Setelah itu, Kiro meresmikan upacara pengambilan sumpah singkat Hipkins dan Wakil PM Carmel Sepuloni yang merupakan orang pertama keturunan Kepulauan Pasifik yang memegang posisi itu.
Hipkins akan mengadakan rapat kabinet pertama pada Rabu malam. ”Ini hak istimewa dan tanggung jawab terbesar dalam hidup saya. Saya bersemangat menghadapi tantangan yang ada di depan,” kata Hipkins.
Hipkins yang dikenal sebagai ”Chippy” itu mulai dilihat publik karena kompetensinya dalam menangani Covid-19 meski ia mengakui sempat beberapa kali salah dalam penanganan tersebut. Ia pernah salah bicara saat menggunakan kalimat ”bentangkan kakimu” ketika hendak memberi tahu rakyat Selandia Baru untuk menjaga jarak secara sosial ketika keluar rumah untuk meregangkan kaki. Kecerobohannya itu lalu menjadi viral dan ini yang dikhawatirkan akan menjadi batu ganjalan dalam pemilu, 14 Oktober 2023.
Jajak pendapat 1News-Kantar yang dirilis pada Desember 2022 menunjukkan dukungan terhadap Partai Buruh turun menjadi 33 persen dari 40 persen pada awal 2022. Ini berarti Partai Buruh tidak akan bisa menjadi mayoritas bahkan dengan mitra koalisi tradisional Partai Hijau yang memiliki kursi parlemen sebesar 9 persen. Partai Nasional dari oposisi mendapat keuntungan dari popularitas Partai Buruh yang turun.
Selama dua tahun terakhir, pemerintahan kiri-tengah Ardern terganjal berbagai persoalan, seperti pandemi Covid-19, inflasi yang melonjak, resesi yang menjulang, dan oposisi konservatif yang bangkit kembali. Ardern pertama kali terpilih sebagai PM pada 2017 lalu terpilih lagi pada 2020. Setelah mengundurkan diri, Ardern masih menjadi anggota parlemen. Namun, ia kemudian menyatakan niatnya untuk mundur dari panggung politik dan terlepas dari tekanan politik sehari-hari. Ia berencana menikah dengan pasangannya, Clarke Gayford, dan akan menemani anaknya, Neve, setiap hari.
Baca juga: Cerita Sukses Australia dan Selandia Baru
Meski tidak seperti Ardern yang selalu menarik perhatian banyak orang, Hipkins juga terkenal di Selandia Baru karena ramah dan dianggap cerdas dalam politik. Publik kerap menyoroti selera berpakaiannya yang buruk dan kecintaannya pada minuman diet Coke. Hipkins pernah menjadi aktivis mahasiswa dan pernah ditangkap pada akhir 1990-an ketika ikut aksi unjuk rasa memprotes reformasi yang diusulkan untuk perguruan tinggi. ”Mudah-mudahan rakyat Selandia Baru mengenal saya sebagai orang yang terbuka, tidak keberatan mengakui kesalahan, dan bisa menertawakan diri sendiri,” kata Hipkins.
Sebelum bergabung dengan parlemen, Hipkins adalah penasihat senior dua menteri pendidikan dan bertugas di kantor mantan PM Helen Clark. Hipkins pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 2008 dan diangkat sebagai Menteri Kesehatan pada 2020 sebelum akhirnya menjadi Menteri Penanggulangan Covid-19. Dengan pendekatan ”kerja keras, lakukan lebih awal” Ardern untuk Covid-19, negara pulau berpenduduk 5 juta jiwa itu termasuk yang pertama menutup perbatasannya.
Kebijakan itu dipuji di seluruh dunia karena berhasil melindungi rakyat Selandia Baru hingga paruh pertama tahun 2021. Namun, masyarakat kemudian lelah dengan strategi tanpa toleransi, termasuk penguncian nasional jika ada satu kasus Covid-19 yang ditemukan. Kritik atas penguncian meningkat di saat pemerintah berusaha mengendalikan virus Delta sejak Agustus 2021.
”Selama 5,5 tahun terakhir, saya menghadapi tantangan berat dan saya tetap manusia yang bisa salah. Saya mengaku salah. Namun, saya tetap berkomitmen memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat yang bekerja keras dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka sendiri dan keluarga mereka,” kata Hipkins yang hobi naik sepeda dan naik gunung itu. (REUTERS/AP)