Bos tertinggi Cosa Nostra, salah satu organisasi mafia di Italia, akhirnya ditangkap setelah buron sejak tahun 1993.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
Kepolisian Italia atau Carabinieri menangkap Matteo Messina Denaro (60), pemimpin tertinggi organisasi kejahatan Cosa Nostra. Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu kemenangan Italia dalam memberantas kejahatan terorganisasi. Perdana Menteri Giorgia Meloni bahkan ingin mengabadikan hari itu sebagai hari antimafia nasional.
Denaro ditangkap di klinik La Maddalena di Palermo, Sisilia, pada Senin (16/1/2023) pukul 10.00 waktu setempat. Kantor berita Italia, ANSA, melaporkan, ada 100 petugas Carabinieri yang terlibat. Denaro sudah menjadi pasien di klinik itu selama satu tahun untuk menjalani pengobatan kanker.
Ketika ditangkap, Denaro mengenakan busana mewah dengan jaket kulit berhias bulu di pinggirannya. Di pergelangan tangannya melingkar arloji seharga 35.000 euro. Oleh sebab itu, Kantor Kejaksaan Palermo mengeluarkan pernyataan bahwa Denaro, walaupun mengidap kanker, sehat dan kuat untuk berhadapan dengan pengadilan.
”Soal pengobatan kanker bisa dilakukan di penjara karena negara menjamin kesehatan setiap warga,” kata Jaksa Penuntut Umum Palermo, Maurizio De Lucia.
Ia mengatakan, aparat penegak hukum juga menyita aset sebesar 3 miliar euro milik Denaro yang tersebar di beberapa tempat di Sisilia. Sejumlah aset dipegang oleh pasangan hidupnya yang turut dibekuk oleh Carabinieri tidak lama setelah Denaro diringkus.
Buronan licin
Denaro saat ini merupakan pemimpin tertinggi Cosa Nostra. Ia buron sejak tahun 1993 setelah penangkapan bos tertinggi saat itu, Salvatore Toto Riina. Bertiga dengan Bernardo Provenzano yang merupakan tangan kanan Riina, mereka merupakan perencana sekaligus eksekutor dalam serangkaian pembunuhan dan serangan teror sepanjang 1992-1993.
Pada tahun 1992, Cosa Nostra menyerang dua jaksa penuntut, Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino, yang tengah menyusun perkara melawan mafia, dengan bom. Beberapa anggota keluarga Falcone dan Borsellino serta warga sipil lain turut tewas dalam ledakan tersebut.
Setelah itu, terjadi serangkaian serangan bom akibat ulah mereka. Serangan, antara lain, terjadi di sebuah galeri seni di Milan, dua gereja di Roma, dan galeri lukisan di Firenze. Carabinieri pun melakukan misi pemberantasan kejahatan terorganisasi nasional.
Ketika Riina dibekuk, Provenzane dan Denaro kabur. Provenzane, orang nomor dua di Cosa Nostra, berhasil ditangkap polisi pada tahun 2006. Sejak saat itu, perburuan fokus mencari orang nomor tiga, yaitu Denaro. Provenzone meninggal di penjara pada tahun 2016 dan Riina satu tahun sesudahnya.
Jenderal Carabinieri Pasquale Angelosanto menjelaskan, Denaro menggunakan berbagai nama samaran agar sulit dilacak. Ketika ditangkap di klinik La Maddalena, ia memakai alias Andrea Bonafede. Polisi menemukan jejak dia dan memastikan bahwa Bonafede memang Denaro.
Selama 30 tahun, Denaro berganti-ganti pasangan hidup. Pengaruh dia juga masih kuat di Cosa Nostra sehingga ia dijuluki pemimpin di balik layar. Carabinieri kesulitan mencari jejaknya karena mafia umumnya tidak berkomunikasi melalui telepon ataupun surat elektronik dengan alasan tidak ingin diretas. Mereka memilih bersurat yang disebut pizzini. Di rumah Denaro, polisi menemukan ratusan lembar pizzini.
Melawan kejahatan teroganisasi
PM Meloni memberi selamat kepada para aparat penegak hukum karena menunjukkan negara tidak tunduk kepada mafia. Bahkan, Meloni mengusulkan agar tanggal 16 Januari bisa dijadikan hari antimafia nasional. ”Perjuangan melawan kejahatan terorganisasi belum selesai, tapi kita patut menghargai para pahlawan yang berkorban menumpas mafia,” ujarnya.
Mafia merupakan istilah umum untuk kelompok-kelompok kejahatan terorganisasi di Italia. Istilah lain yang dipakai ialah lafamilia atau keluarga dan la fratellanza atau persaudaraan.
Peneliti dari European University Institute, Letizia Paoli, dalam makalahnya, Italian Organised Crime:Mafia Association and CriminalEnterprises yang terbit di jurnal Global Crime edisi Februari 2004 menjelaskan, Cosa Nostra adalah kelompok mafia dari Sisilia dan mencapai puncak kejayaan pada tahun 1980-an. Pamor mereka mulai pupus sejak penangkapan Riina.
Selain itu, ada tiga kelompok mafia lain. Mereka adalah 'Ndrangheta dari Calabria yang merupakan organisasi mafia terkuat saat ini. Laporan dari Kementerian Kehakiman Italia tahun 2011 menyebutkan, uang haram yang dihasilkan oleh 'Ndrangheta setara 3 persen pendapatan domestik bruto Italia di masa itu.
Terdapat pula Camorra dari Campania, dan Sacra Corona Unita dari Apulia. Meskipun kelompok-kelompok ini berasal dari kota-kota tertentu, wilayah operasional mereka mencakup seluruh Italia dan beberapa kelompok juga melakukan kejahatan lintas negara. (AP)