Video Presiden Sudan Selatan "Ngompol" Viral, Enam Wartawan Ditahan
Sebuah video rekaman berdurasi sekitar 30 detik beredar luas di media sosial pada Desember 2022. Dalam video itu, Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, tampak mengompol saat prosesi acara negara.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
JUBA, MINGGU – Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, mengompol di saat berkumandangnya lagu kebangsaan pada acara peresmian proyek negara. Sebanyak enam wartawan ditahan pemerintah sebagai buntut kejadian yang viral dalam bentuk video rekaman di media sosial pada Desember 2022 itu.
Sebuah video rekaman berdurasi sekitar 30 detik beredar luas di media sosial pada Desember 2022. Video itu tentang potongan acara yang berkaitan dengan proyek jalan di Sudan Selatan.
Dalam video itu, Kiir berdiri di depan tengah menjadi fokus dalam rekaman. Di sekitarnya berdiri sejumlah pejabat dalam negeri serta perwakilan pejabat atau pengusaha asing. Ada pula sejumlah pasukan pengamanan presiden.
Kiir awalnya tampak biasa saja, seolah semuanya baik-baik saja. Namun kemudian dia menengok ke bawah saat celananya sudah basah dan air mengalir di lantai.
Kiir mengenakan busana berwarna abu-abu. Di tengah berkumandangnya lagu kebangsaan, tiba-tiba celananya basah. Bahkan air yang diperkirakan air seni presiden yang berumur 71 tahun itu sampai mengalir ke lantai.
Kiir awalnya tampak biasa saja, seolah semuanya baik-baik saja. Namun kemudian dia menengok ke bawah saat celananya sudah basah dan air mengalir di lantai. Sesaat kemudian, fokus kamera bergeser ke kanan sampai durasi video rekaman selesai.
Rekaman video ini tidak pernah ditayangkan stasiun televisi Sudan Selatan. Namun konten ini viral di media sosial. Kejadian ini membuat berang Pemerintah Sudan Selatan.
Persatuan Wartawan Sudan Selatan pada Sabtu (7/1/2023), menyatakan, pemerintah menahan enam wartawan karena dianggap bertanggung-jawab pada viralnya video rekaman tersebut. Menurut Presiden Persatuan Wartawan Sudan Selatan Patrick Oyet, keenam wartawan itu ditahan pada Selasa dan Rabu pekan ini.
”Mereka diduga memiliki pengetahuan tentang bagaimana video terkait insiden presiden itu bisa sampai keluar. Kami khawatir karena orang-orang yang ditahan mendekam lebih lama dari ketentuan hukum,” katanya kepada Reuters.
Ketentuan hukum di Sudan Selatan, apparat hukum hanya bisa menahan tersangka maksimal 24 jam sebelum membawa perkara ke pengadilan.
Keenam wartawan yang ditangkap tersebut meliputi Joseph Oliver dan Mustafa Osman (operator kamera), Victor Lado (editor video), Jacob Benjamin (kontributor), serta Cherbek Ruben dan Joval Toombe (operator ruang control). Mereka bekerja untuk Perusahaan Penyiaran Sudan Selatan.
Menteri Informasi Sudan Selatan, Michael Makuei belum bersedia memberikan tanggapan. Demikian pula dengan juru bicara Badan Keamanan Nasional David Kumuri.
Menyusul viralnya video rekaman terkait insiden Kiir tersebut, muncul dugaan dari sebagian masyarakat Sudan Selatan bahwa kondisi kesehatan Kiir tidak baik. Sejumlah pejabat pemerintah berkali-kali menyanggah dugaan ini.
Muncul dugaan dari sebagian masyarakat Sudan Selatan bahwa kondisi kesehatan Kiir tidak baik.
Kiir menjadi satu-satunya presiden Sudan Selatan sejak negara itu memisahkan diri dari Sudan pada 2011. Pemerintah berulang kali menunda jadwal pemilihan umum. Pemilihan umum Sudan Selatan mestinya digelar 9 Juli 2015. Pemerintah kemudian menundanya menjadi 2018.
Lagi-lagi, pemerintah menundanya. Kali ini, jadwalnya mundur menjadi 2024. Alasannya, implementasi perjanjian damai untuk mengakhiri perang saudara selama lima tahun terakhir berjalan lambat. Sudan Selatan didera konflik internal selama beberapa tahun terakhir. (AP/REUTERS)