Hubungan Indonesia Ekuador memang baru terjalin empat dekade. di antara negara Amerika Latin, Ekuador menjadi mitra dagang terbesar ke-5 bagi Indonesia.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
KBRI QUITO
Mahasiswa Universidad Tecnica de Ambato, Ekuador dan warga sekitar mengikuti pelatihan gamelan di kampus itu 14 November 2022. Dalam Pekan Budaya Indonesia di universitas itu, KBRI Quito antara lain memperkenalkan gamelan dan tarian Indonesia kepada mahasiswa dan pemuda Ekuador.
Dimulai sejak 1980, hubungan Indonesia-Ekuador masih menyisakan banyak ruang peningkatan. Selain perdagangan, Indonesia berusaha meningkatkan diplomasi budaya di negara yang dikenal karena keragaman hayati tertinggi di dunia itu.
Duta Besar RI di Quito Agung Kurniadi menyebut, hubungan Jakarta-Quito bisa terus ditingkatkan. Salah satu cara peningkatan hubungan itu melalui Pekan Budaya Indonesia. Pekan Budaya Indonesia diharapkan menjadi pintu masuk bagi mahasiswa Universidad Tecnica de Ambato untuk mengenal lebih jauh budaya Indonesia.
Diselenggarakan pada pertengahan November 2022, kegiatan itu menghadirkan delegasi kebudayaan Indonesia ke Ambato. Selain kuliah umum oleh Agung, pekan kebudayaan itu juga mementaskan tari legong Bali, pemutaran film Indonesia, dan pelatihan gamelan. KBRI Quito mendatangkan seniman gamelan asal Solo untuk mengenalkan gamelan kepada mahasiswa dan warga sekitar universitas itu.
Beasiswa
Agung juga menawarkan beasiswa belajar ke Indonesia bagi pemuda di kota yang terletak 130 kilometer dari Quito itu. Indonesia memang punya sejumlah program beasiswa untuk mahasiswa asing.
Indonesia antara lain punya Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Sejauh ini, mahasiswa dari 77 negara telah menerima BSBI. Selama tiga bulan di Indonesia, penerima beasiswa dibiayai tinggal dengan keluarga yang dipilih sembari belajar seni dan kebudayaan Indonesia. Penerima beasiswa belajar seni di sejumlah sanggar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Indonesia juga punya program internasional Developing Countries Partnership Scholarship (DCPS) Penerima bisa memanfaatnya untuk menuntaskan pendidikan sarjana di salah satu dari 16 perguruan tinggi Indonesia. DCPS salah satu upaya mengenalkan pendidikan dan lembaga pendidikan Indonesia ke negara lain.
Beasiswa itu tindak lanjut pertemuan Gerakan Non-Blok pada 1992 di Bandung, Jawa Barat. Awalnya, program itu disebut Beasiswa GNB. Sebab, penerimanya harus warga salah satu negara anggota GNB. Belakangan, asal peserta diperluas ke luar negara GNB.
KBRI QUITO
Duta Besar RI di Quito, Agung Kurniadi (kedua dari kiri) bersama pimpinan Universidad Tecnica de Ambato, Ekuador dan delegasi kebudayaan Indonesia pada 14 November 2022. Dalam Pekan Budaya Indonesia di universitas itu, KBRI Quito antara lain memperkenalkan gamelan dan tarian Indonesia kepada mahasiswa dan pemuda Ekuador.
Sementara program beasiswa paling lama dikenal sebagai Darmasiswa. Dikucurkan sejak 1974, beasiswa darmasiswa ditawarkan kepada seluruh warga yang punya hubungan diplomatik dengan Indonesia. Penerima Darmasiswa dapat tinggal setahun di Indonesia untuk belajar bahasa dan seni tradisi Indonesia. Sejauh ini, ada 71 perguruan tinggi menjadi tempat belajar peserta Darmasiswa.
Selain di Universidad Tecnica de Ambato, KBRI Quito pernah menawarkan berbagai program beasiswa itu kepada mahasisa Universidad de las Artes. Mahasiswa Universidad de Especialidades Espiritu Santo (UEES) juga pernah mendapat tawaran serupa.
Tawaran disampaikan Agung dalam kuliah umum soal Indonesia. Dalam setiap kuliah umum, Agung antara lain mengenalkan Indonesia dari sisi geografis, kebudayaan, hingga ekonomi. Tim KBRI Quito juga selalu membawa aneka hasil kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia.
Seperti Indonesia, Ekuador juga punya seni kriya tradisional. Masyarakat asli pegunungan Andes terkenal sebagai pembuat wastra dan aneka manik-manik untuk hiasan.
Pendekatan
Agung menyebut, pendekatan kepada pemuda salah satu metode diplomasi kebudayaan yang efektif. Seperti di berbagai negara lain, pemuda Ekuador juga terbuka pada pihak asing. Apalagi, jika negara asing tersebut punya kedekatan dengan Ekuador.
Meski bukan anggota pendiri GNB, Ekuador sudah 39 tahun bergabung dengan gerakan yang dimulai dari pertemuan di Bandung itu. Ekuador bergabung dengan GNB tiga tahun setelah menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia.
KBRI QUITO
Mahasiswa Universidad Tecnica de Ambato, Ekuador dan warga sekitar mengikuti pelatihan gamelan di kampus itu 14 November 2022. Dalam Pekan Budaya Indonesia di universitas itu, KBRI Quito antara lain memperkenalkan gamelan dan tarian Indonesia kepada mahasiswa dan pemuda Ekuador.
Hubungan Indonesia Ekuador memang baru terjalin empat dekade terakhir. Bahkan, KBRI Quito baru beroperasi sejak 2010. Sementara Kedutaan Besar Ekuador di Jakarta dibuka sejak 2004.
Kini, di antara negara Amerika Latin, Ekuador menjadi mitra dagang terbesar ke-5 bagi Indonesia. Amerika Latin dan Karibia memang dibidik menjadi pasar baru Indonesia. Kedekatan politik selama puluhan tahun menjadi salah satu modal untuk membangun kedekatan lebih jauh.Indonesia berharap hubungan dengan Ekuador semakin meningkat di masa pemerintahan Guillermo Lasso. Selama masa kampanye, Lasso menyebut Indonesia sebagai salah satu negara prioritas bagi peningkatan hubungan luar negeri.