Simpang Siur Rudal Uni Soviet yang Meledak di Polandia
Rudal yang meledak di wilayah Polandia yang berbatasan dengan Ukraina adalah jenis S-300. Rudal ini adalah tinggalan masa Uni Sioviet yang stoknya dimiliki Rusia, Ukraina, dan negara-negara sempalan Uni Soviet.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
Siapa yang bertanggung jawab atas rudal yang meledak di wilayah Polandia pada Selasa (15/11/2022) sore waktu setempat masih simpang siur. Hal yang pasti, rudal itu adalah buatan era Uni Soviet yang kini dimiliki Rusia, Ukraina, dan negara-negara sempalan Uni Soviet lainnya.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang sedang di Bali menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sangat berhati-hati memberikan keterangan. Ia bersama para pemimpin negara-negara NATO yang termasuk G20 menggelar pertemuan mendadak di sela-sela KTT G20 di Bali.
Saat ditanya seusai pertemuan, apakah tidak terlalu dini menyatakan rudal ditembakkan dari Rusia, Biden menyatakan, arah tembakan justru menunjukkan sebaliknya. ”Ada informasi awal yang justru membantah dugaan itu. Saya tidak ingin menyatakan sesuatu sampai kami benar-benar merampungkan investigasi. Namun, baiklah kita lihat nanti,” katanya.
Pada Selasa (15/11/2022) sore waktu setempat, terjadi ledakan yang menewaskan dua orang di Desa Przewodow di Polandaia. Desa itu terletak 7 kilometer dari perbatasan Polandia-Ukraina.
Rudal adalah jenis S-300 tinggalan era Uni Soviet. Baik militer Rusia maupun Ukraina memiliki stok-nya. Dugaan awal yang disampaikan Pemerintah Polandia adalah bahwa rudal itu merupakan bagian dari 90 rudal yang ditembakkan Rusia ke Ukraina pada Selasa sore.
Sebagian rudal mengarah ke Lviv, Provinsi Ukraina yang berbatasan dengan Polandia. Sebagian lagi menghantam Kyiv dan berbagai provinsi lain di Ukraina.
Rudal adalah jenis S-300 tinggalan era Uni Soviet. Baik militer Rusia maupun Ukraina memiliki stoknya.
”Kami setuju mendukung investigasi yang dilakukan Pemerintah Polandia terkait ledakan di desa di Polandia, dekat perbatasan dengan Ukraina. Hal itu akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Biden.
Selanjutnya, Biden menambahkan, NATO secara kolektif akan menentukan langkah selanjutnya. Ini menjadi kesepakatan dalam pembicaraan para anggota NATO di Bali.
Pertemuan yang dipimpin Biden di Bali melibatkan AS, Jerman, Belanda, Jepang, Spanyol, Italia, Perancis, dan Inggris. Semua negara tersebut, kecuali Jepang, adalah anggota NATO. Polandia adalah juga anggota NATO.
Pasal 5 Piagam NATO kurang lebih menyebutkan, setiap serangan terhadap salah satu anggota NATO dianggap serangan terhadap NATO secara kolektif. Oleh karena itu, serangan balasannya juga akan bersifat kolektif.
Pemerintah Polandia saat ini tengah mengkaji apakah perlu mengajukan permohonan konsultasi kepada NATO atau tidak. Sebagaimana diatur Pasal 4 Piagam NATO, anggota NATO bisa mengajukan permintaan konsultasi terhadap isu yang menjadi perhatian, terutama yang berkaitan dengan keamanan, untuk dibahas di NATO.
Rudal jelajah Rusia tidak mungkin mencapai wilayah Polandia. Namun, sistem rudal S-300 Ukraina, jika berfungsi abnormal, bisa.
Mengutip kantor berita Rusia, Ria Novosti, ahli militer Rusia menyatakan, rudal jelajah Rusia tidak mungkin mencapai wilayah Polandia. ”Namun, sistem rudal S-300 Ukraina, jika berfungsi abnormal, bisa,” katanya.
Kementerian Pertahanan Rusia melalui akun Telegramnya menyatakan, tembakan rudal ke wilayah Polandia adalah provokasi yang disengaja. Tujuannya untuk mengeskalasi situasi. (REUTERS)