Suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi, Paul, diserang dengan palu. Pelaku mengincar Nancy yang ketika peristiwa tidak ada di rumah.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
AP/J SCOTT APPLEWHITE
Ketua DPR AS Nancy Pelosi berpidato di Capitol, Washington DC, AS, 21 Juli 2022.
SAN FRANCISCO, SABTU — Kepolisian Kota San Francisco, Negara Bagian California, Amerika Serikat, mengumumkan bahwa penyerangan terhadap Paul Pelosi (82), suami dari Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi, adalah kesengajaan dan terencana. Mereka masih mendalami motif David Wayne Depape (42) menerobos kediaman Pelosi dan melakukan penganiayaan dengan palu.
”Penyerangan ini terencana karena Depape selama beberapa hari sebelumnya telah mengamati situasi di sekitar kediaman keluarga Pelosi,” kata Kepala Polisi San Francisco William Scott dalam jumpa pers yang dikutip oleh CBS, Jumat (28/10/2022) waktu setempat atau Sabtu (29/10) waktu Indonesia.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat dini hari. Operator 911, nomor telepon darurat di AS, Heather Grimes, menerima panggilan pada pukul 02.27 dari Paul. Menurut keterangan Grimes, Paul berbicara dengan nada tenang, seolah-olah sedang mengobrol dengan teman. Akan tetapi, ia menangkap ada beberapa kode darurat dari ucapan Paul.
Sebuah mobil polisi terlihat parkir di luar kediaman Ketua DPR AS Nancy Pelosi di San Fransisco, 28 Oktober 2022. Suami Pelosi, Paul, diserang dengan palu oleh seseorang yang menerobos rumah tersebut.
Paul berpura-pura menuntaskan pembicaraan, padahal ia tetap membiarkan telepon genggamnya menyala di atas rak buku. Dari sana, Grimes bisa mendengar percakapan antara Pelosi dan seorang laki-laki yang kemudian diketahui sebagai Depape.
”Kamu ini siapa? Kok bisa masuk ke rumah saya malam-malam begini? Mau apa?” Demikian pertanyaan Paul kepada Depape yang didengar oleh Grimes. Paul berkomunikasi tanpa meninggikan nada suara. Grimes pun segera mengirim unit polisi. Ketika kejadian, Nancy tengah berada di Washington DC.
Scott mengungkapkan, ketika polisi tiba di rumah, mereka menemukan Paul tengah bergumul dengan Depape. Ia sedang menahan tangan Depape yang memegang palu. Depape segera ditangkap dan Paul dilarikan ke rumah sakit.
”Bapak Pelosi menjalani operasi karena lengannya patah dan tengkoraknya retak. Akan tetapi, dokter memperkirakan ia bisa sembuh total,” kata juru bicara Nancy, Drew Hammill. Ia meminta agar keluarga Pelosi diberi waktu untuk menghadapi peristiwa ini secara privat.
Buket bunga terlihat di luar rumah keluarga Nancy Pelosi, Ketua DPR AS, di San Fransisco, 28 Oktober 2022. Suami Pelosi, Paul, diserang dengan palu oleh seseorang yang menerobos rumah tersebut.
Kepolisian San Francisco telah berhasil menerima kesaksian dari Paul. Dari olah tempat kejadian perkara, Depape masuk dengan memecahkan kaca di pintu samping rumah. Suara ini membangunkan Paul. Dalam keterangan sebelum dibawa ke rumah sakit, ia mengatakan bahwa Depape kemudian berteriak-teriak ”Di mana Nancy?” sebelum menyerang dengan palu.
Depape ditangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan, penyerangan, penganiayaan lansia, dan masuk tanpa izin. Polisi masih mendalami motif sesungguhnya.
Presiden AS Joe Biden ketika berkunjung ke kota Philadelphia mengecam keras perbuatan tersebut. ”Cukup. Kita semua harus menghentikan politik yang sarat kekerasan,” ujarnya kepada ABC News.
Senator dari Partai Republik yang merupakan oposisi, Mitch McConnell, turut mengutarakan kecaman. Ia mengaku senang Paul akan sembuh, tetapi juga mengingatkan di tengah ketegangan politik, keamanan para anggota keluarga politikus menjadi terancam.
Teori konspirasi
Polisi masih mengumpulkan keterangan dari orang-orang yang mengenal Depape. Sejauh ini, diketahui ia pekerja serabutan yang sudah menganggur selama beberapa bulan. Surat kabar Los Angeles Times menemukan, Depape aslinya warga negara Kanada yang bermigrasi ke AS 20 tahun lalu. Keluarga Depape di Kanada mengaku putus hubungan sejak kepergiannya. Mereka mengaku terkejut dengan perilaku Depape.
Ia sempat bergabung dengan komunitas nudis di San Francisco pada 2013 dan bekerja sebagai pembuat perhiasan dari anyaman. Tampaknya, kemudian ia berpisah dengan komunitas tersebut. Ia juga memiliki seorang putri dari pasangannya terdahulu. Ibu dan anak ini pun sudah bertahun-tahun tidak berhubungan dengan Depape.
Dari penelusuran akun media sosial Depape terlihat ia mengikuti berbagai teori konspirasi, yang antara lain menyangkal pandemi Covid-19, menyangkal perubahan iklim, mendorong kebencian kepada ras selain kulit putih, dan menolak kepemimpinan perempuan dalam politik.
Sejauh ini belum ada unggahan yang secara khusus mengincar Nancy ataupun Paul. Dugaan sementara ialah Depape membenci Nancy karena memimpin sidang pemakzulan Presiden Donald Trump pada 2021 setelah kerusuhan di Gedung Capitol pada Januari di tahun yang sama.