Kongres Nasional Partai Komunis China ke-20 akan memilih para pemimpin yang akan menentukan arah masa depan China, lima tahun ke depan.
Oleh
LUKI AULIA dari BEIJING, CHINA
·4 menit baca
BEIJING, KOMPAS —Kongres Nasional Ke-20 Partai Komunis China akan berakhir pada Minggu, 23 Oktober. Hasil kongres bukan hanya soal perpanjangan masa kepemimpinan Presiden China Xi Jinping, melainkan juga komposisi badan elite partai atau Komite Sentral Partai Komunis China. Badan ini terdiri dari sekitar 200 orang.
Selain menunjuk anggota komite, tugas kongres juga menunjuk 25 anggota Politbiro dan tujuh anggota Komite Tetap Politbiro. Kendali kekuasaan pemerintahan China yang sebenarnya ada di tangan tujuh orang tersebut.
Media di Hong Kong, South China Morning Post, Kamis (20/10/2022), memperkirakan ada empat posisi teratas di Komite Tetap Politbiro yang akan berpindah tangan. Hampir setengah anggota Komite Sentral kemungkinan juga akan diganti. ”Jika lebih banyak anggota diganti, akan lebih menguntungkan Xi karena ia bisa memasukkan lebih banyak pendukungnya dari Politbiro ke Komite Tetap Politbiro,” kata Nis Grunberg dari Institut Mercator untuk Studi China di Berlin, Jerman.
Pada Sabtu ini, Partai Komunis China (PKC) diharapkan akan mengungkapkan Komite Sentral PKC yang baru. Pada hari penutupan kongres itu, sebanyak 2.296 delegasi akan memberikan suara untuk mendukung laporan kongres dan amendemen konstitusi partai. Mereka juga akan memilih Komite Sentral PKC baru dari daftar terpilih. Jumlahnya kira-kira 200 anggota penuh dengan hak suara dan sekitar 170 anggota alternatif. Kongres baru-baru ini memasukkan sekitar 8 persen lebih banyak nama daripada kursi yang tersedia.
Pada Minggu, saat sidang pleno pertama, komposisi Politbiro baru dan anggota Komite Tetap Politbiro akan diumumkan. Sehari setelah kongres selesai, Komite Sentral PKC yang baru akan bersidang secara tertutup untuk menyusun daftar Politbiro. Biasanya anggota Politbiro terdiri atas 25 orang. Adapun anggota Komite Tetap Politbiro biasanya berkisar 5-9 orang. Saat ini jumlahnya tujuh orang.
Para ahli mengatakan, daftar dua badan elite PKC biasanya sudah disiapkan sebelum kongres dimulai. Sebanyak 200 anggota Komite Sentral dengan hak suara akan memilih ”ya” atau ”tidak” pada setiap calon yang diusulkan untuk kedua komite.
Komite Sentral kemudian akan memilih satu orang dari Komite Tetap Politbiro untuk menjadi sekretaris jenderal. Pada hari itu juga, sekretaris jenderal yang baru—hampir pasti Xi—akan memimpin Komite Tetap Politbiro yang baru ke sebuah ruangan di Aula Besar Rakyat tempat para wartawan berkumpul.
Anggota Komite Tetap Politbiro akan masuk dalam urutan peringkat. Sekretaris jenderal kemudian akan memperkenalkan tim barunya dan berbicara tentang visi misi mereka ke depan. Tim baru yang diperkenalkan mencakup juga dua atau tiga orang yang akan menjadi perdana menteri baru untuk menggantikan PM Li Keqiang yang memasuki masa pensiun. Yang harus dicermati ketika Komite Tetap Politbiro masuk ke ruangan Aula Besar Rakyat adalah siapa yang berjalan di belakang Xi. Ini penting karena kemungkinan besar dialah yang akan menjadi PM.
Ada sejumlah nama calon pengganti Li yang sejak beberapa bulan lalu sudah lalu-lalang di media massa. Nama-nama itu, antara lain, Wang Yang dan Hu Chunhua yang berpikiran liberal, anak didik mantan presiden Hu Jintao dan pernah disebut-sebut sebagai calon pemimpin China. Namun, siapa pun yang terpilih kemungkinan tidak ada yang akan berbeda pandangan atau melenceng dari kebijakan Xi. Sebab, Xi sudah mengurangi peran PM selama 10 tahun berkuasa.
”Komposisi Politbiro dan Komite Tetap Politbiro baru semestinya menunjukkan keseimbangan politik kekuasaan di Beijing. Hanya ini lebih seperti kontes loyalitas pada Xi karena konsolidasi kekuatan Xi luar biasa," kata Neil Thomas, analis senior China di Eurasia Group.
Di dalam Komite Tetap Politbiro diperkirakan akan bergabung sekutu dekat Xi, yakni Ketua PKC Provinsi Guangdong Li Xi, Kepala Staf Kepresidenan Ding Xuexiang, Ketua PKC Chongqing Chen Min'er, dan Ketua PKC Shanghai Li Qiang. Li Qiang adalah arsitek dari kebijakan lockdowndi China. Penasihat lama Xi dan Komite Tetap Politbiro nomor lima saat ini, Wang Huning, juga kemungkinan akan dipromosikan.
Banyak pengamat meyakini Xi akan kembali berkuasa sebagai sekretaris jenderal partai dan nantinya dikukuhkan sebagai presiden China di Kongres Rakyat Nasional berikutnya pada Maret 2023. Presiden adalah peran simbolis dan seremonial yang memungkinkan Xi mengunjungi negara lain dan terlibat dengan para pemimpin dunia sebagai kepala negara China. Tak cukup menjadi presiden dan sekjen partai, Xi kemungkinan akan total mendominasi partai dengan menjadi ”pemimpin rakyat” atau bahkan ”ketua partai”, predikat yang sama dengan yang dipegang pendahulunya, Mao Zedong.
Pada 2017, Xi dan PKC mulai memasukkan referensi ”Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok untuk Era Baru” ke dalam konstitusi negara. Namun, kali ini, kata para pengamat, PKC mungkin akan mempersingkat rumusan referensi itu menjadi ”Pemikiran Xi Jinping” saja. ”Kedengarannya konyol, tetapi ini menunjukkan besarnya dukungan pada Xi di dalam elite partai karena sampai mengangkat status dan ideologinya ke tingkat yang sama dengan Mao Zedong,” sebut konsultan kebijakan China, Trivium China.
Setelah kongres berakhir, dalam beberapa pekan atau beberapa bulan mendatang, PKC akan mengumumkan para pejabat baru dalam pemerintahan Xi.