Partai Komunis China memamerkan capaian-capaiannya di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping selama 10 tahun terakhir menjelang Kongres Nasional Ke-20 Partai Komunis China, 16 Oktober mendatang.
Oleh
LUKI AULIA, DARI BEIJING, CHINA
·4 menit baca
Rudal balistik antarbenua buatan China terbaru tipe Dongfeng-41 dan Dongfeng-17 ”menyambut” pengunjung pameran bertema ”Maju di Era Baru” di halaman gedung pameran Beijing Exhibition Center, Rabu (12/10/ 2022) pagi, di Beijing, China. Pandangan langsung tertuju ke arah dua rudal berukuran masif itu.
”Wow, ini betulan? Bukan contoh bohongan, kan? Besar sekali,” kata Son Minea, wartawan Kamboja, seusai berswafoto di depan dua rudal tersebut. Dari semua yang dipamerkan di halaman bangunan megah tahun 1950-an rancangan arsitek Soviet itu, dua rudal tersebut paling ”laris” menjadi latar belakang swafoto pengunjung.
Selain kedua rudal itu, pesawat tanpa awak (drone), helikopter, kendaraan militer lain, bagian dari kapal selam untuk penelitian bawah laut, dan robot-robot untuk misi luar angkasa China juga dipamerkan. Pesawat tanpa awak yang dipamerkan adalah drone tempur siluman, GJ-11 Sharpe Sword, yang mampu menyerang dari jauh dan melakukan pengawasan di laut. Teknologi ini sejak lama didominasi Amerika Serikat.
Di sisi lain halaman Beijing Exhibition Center juga dipamerkan capaian pembangunan infrastruktur, seperti bangunan tertinggi di Beijing, pembangunan dam atau bendungan, kincir angin raksasa, pesawat dan mobil mewah produksi dalam negeri, serta truk atau alat berat yang digunakan dalam bidang pertanian.
Pameran ini diadakan dalam rangka Kongres Nasional Ke-20 Partai Komunis China (PKC) untuk menunjukkan kemajuan pembangunan yang dicapai PKC selama 10 tahun terakhir. Dengan luas total bangunan lebih dari 30.000 meter persegi, pameran ini dibagi menjadi enam bagian dan memajang 6.000 obyek pamer, seperti gambar, obyek, dan model.
Pada pameran yang sama, lima tahun yang lalu, ketika Kompas juga datang ke pameran di lokasi ini, tidak ada rudal balistik, helikopter, drone, atau kendaraan militer yang dipajang. Pada waktu itu hanya dipamerkan miniatur-miniaturnya. Yang dipamerkan waktu itu justru teknologi robot tentara, seperti dalam film Robocop.
Wajar jika dua rudal balistik itu menyedot perhatian pengunjung karena baru kali ini pemerintahan Presiden China Xi Jinping mengizinkan rudal terbaru ini dilihat publik dari jarak sangat dekat. Sebelumnya, dua rudal ini pernah diarak melalui Lapangan Tiananmen dalam ulang tahun ke-70 Republik Rakyat China pada tahun 2019. Kedua rudal balistik buatan China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT) seberat 80 ton ini diperkirakan mampu melaju dengan kecepatan 25 mach atau 30.626 kilometer per jam.
Rudal jarak jauh DF-41 bahkan diklaim mampu membawa 10-12 kepala nuklir yang dapat mencari sasarannya sendiri atau Multiple Independent Reentry Vehicle (MIRV) dan mampu menjangkau jarak hingga 15.000 kilometer. Ini berarti rudal ini mampu mencapai wilayah Amerika Serikat paling tidak dalam waktu 30 menit.
Adapun rudal jarak menengah, Dongfeng-17, merupakan rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang dirancang bisa bermanuver dengan kecepatan tinggi untuk menghindari pertahanan anti-rudal. DF-17 dapat diluncurkan dari rudal dan begitu terpisah kecepatannya bisa mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara dan konon sulit dicegat.
Setelah puas berkeliling di halaman Beijing Exhibition Center, saatnya masuk ke ruang pamer dalam yang didominasi warna merah, sesuai warna PKC. Segala capaian pemerintahan Xi dan PKC diceritakan dalam pameran ini, seperti capaian pada bidang teknologi, militer, lingkungan hidup, pendidikan, sosial budaya, dan partisipasi China di komunitas internasional.
Sayangnya, seluruh teks menggunakan bahasa China. Untung saja tersedia penerjemah bahasa Inggris yang menerjemahkan semua perkataan mbak-mbak pemandu pameran yang juga berbusana merah.
Yang menarik di pameran ini, potret Xi terpajang di segala sudut ruang pamer. Ada di mana-mana dan dalam berbagai ukuran. Ada Xi sedang berpidato, rapat, bertemu dengan anggota partai, membagikan penghargaan, mengobrol dengan warga etnis minoritas, dan Xi yang dikelilingi simpatisan berpakaian tradisional.
Pesan tersirat yang terbaca adalah Xi merupakan sosok atau aktor utama yang berada di balik semua capaian PKC selama 10 tahun terakhir. ”Ide-ide Xi Jinping memandu pembangunan ekonomi negara kita menuju pencapaian luar biasa,” begitu tulisan yang tertera di salah satu keterangan di ruang pameran.
Pameran capaian PKC atau Xi ini seakan mengingatkan pada pameran pembangunan di Tanah Air semasa pemerintahan Presiden Soeharto. Ketika meninjau pameran ini, akhir September lalu, Xi mengatakan, sejak kongres PKC ke-18 tahun 2012, Komite Pusat PKC telah menyatukan dan memimpin seluruh rakyat dari berbagai kelompok etnis untuk menyelesaikan berbagai persoalan penting. Bagi Xi, PKC telah mencetak prestasi bersejarah dan perubahan.
”Kita memasuki era baru dengan tahapan dan kemajuan baru. Ini yang menjadi kekuatan dan pendorong perubahan kita,” kata Xi, seperti dikutip kantor berita China, Xinhua.
Pengunjung pameran pada Rabu pagi lalu padat dan semua tergabung dalam rombongan. Mayoritas dari mereka berpakaian formal dan mengenakan pin partai yang tersemat di dada. Akibatnya, sulit untuk bergerak bebas dan melihat satu per satu obyek pameran.
Mbak-mbak pemandu pameran pun berbicara dan berjalan cepat dari satu obyek ke obyek lain sehingga kerap kali kami kehilangan jejak. Suara kresek-kresek pada earphone alat penerjemah pun menjadi tanda bahwa kami sudah terpisah jauh dari si pemandu. Malas mengejar si pemandu, akhirnya hanya bisa menikmati foto-foto saja dan mengira-ngira peristiwanya.
Pesan dari pameran itu tersampaikan dengan jelas: selama 10 tahun terakhir, PKC di bawah kepemimpinan Xi berhasil membuat kemajuan pesat dan membawa China memasuki era baru.