Balas Korut, Uji Rudal Korsel Tak Sepenuhnya Mulus
Militer sedang mencari tahu mengapa rudal permukaan ke permukaan itu gagal meluncur. Sejauh ini dipastikan tidak ada korban tewas atau cidera dalam insiden itu.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
SEOUL, RABU - Korea Selatan dan sekutunya terus menanggapi peluncuran rudal Korea Utara dengan keras. Sayangnya, sebagian upaya itu gagal mencapai tujuan.
Sehari selepas Korut menembakkan Hwasong-12 melintasi Jepang, Korsel unjuk kekuatan dengan menembakan sejumlah rudal. Salah satunya Hyunmoo-2 yang ditembakkan pada Rabu (5/10/2022) dari pangkalan di Gangneung, kota di timur Seoul. Sayangnya, ada rudal yang gagal meluncur dan malah jatuh lalu meledak di dalam pangkalan.
Pemerintah Kota Gangneung harus membuat pengumuman untuk menenangkan warga. Sebab, ledakan Hyunmoo-2 dikira serangan Korut. Ada pun militer Korsel tidak memberi penjelasan apa pun kepada warga.
Pemadam kebakaran kota sudah mendekati pangkalan selepas ledakan pada Rabu dini hari. Akan tetapi, seperti dilaporkan Yonhap dan Chosun Ilbo, pemadam diminta pulang oleh tentara pengendali pangkalan di sana.
Sejumlah warga kota mengaku melihat cahaya terang dari pangkalan. Mereka juga mendengar ledakan dari pangkalan di pesisir timur Korsel itu. Mereka juga mendengar desing-desing mesin pesawat dan rudal dari pangkalan itu.
Dalam pernyataan angkatan bersenjata Korsel disebut, penyelidikan atas kegagalan Hyunmoo-2 sedang berlangsung. Militer sedang mencari tahu mengapa rudal permukaan ke permukaan itu gagal meluncur. Sejauh ini dipastikan tidak ada korban tewas atau cidera dalam insiden itu.
Militer memastikan hulu ledak rudal itu tidak meletus. Militer meminta maaf atas insiden pada Rabu dini hari itu.
Latihan Lain
Korsel tidak hanya menembakkan Hyunmoo-2. Bersama Amerika Serikat, Korsel juga menembakan empat rudal permukaan ke permukaan. Rudal itu dioperasikan angkatan darat kedua negara dan menghantam sasaran buatan.
Kantor Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata (JSC) Korsel menyebut, latihan itu bagian dari upaya menunjukkan kesiapan Seoul menghadapi ancaman Pyongyang. Seoul dan sekutunya akan selalu siaga pada setiap manuver Pyongyang.
Beberapa jam sebelum penembakan di Gangneung, angkatan udara AS-Korsel juga menerbangkan sejumlah F-15K dan F-16. Mereka menembakkan bom berpengendali (JDAM). Bom yang dipesan pada Agustus 2021 dari AS itu ditembakkan dari jet F-15K. Seoul membayar 258 juta dollar AS untuk bom itu dan perangkat peluncurnya.
AS-Korsel mengerahkan empat F-15K dan F-16 dalam latihan itu. Meski ada delapan pesawat, hanya satu jet yang melepaskan bom ke arah Pulau Jikdo. “Lewat latihan gabungan ini, Korea Selatan dan AS menunjukkan kesiapan membalas pada apa pun ancaman Korut. Latihan ini juga untuk menunjukkan kemampuan menyerang di mana pun lokasi peluncuran,” demikian pernyataan JSC Korsel sebagaimana dikutip Yonhap.
Ada pun dalam pengumuman Komando Operasi Indo-Pasifik AS diungkap, AS-Jepang berlatih patroli udara di antara Korsel-Jepang. Latihan itu bagian dari upaya menunjukkan kesiapan AS dan sekutunya menghadapi ancaman di kawasan.
Serangkaian latihan itu bagian dari tanggapan AS dan sekutunya atas peluncuran rudal Korut pada Selasa pagi. Sejak awal 2022, Korut telah menembakkan 40 rudal. Bahkan, rudal terakhir ditembakkan melintasi Jepang lalu jatuh di pinggiran Samudera Pasifik.