Ketika Biaya Pemakaman Abe Lebih Mahal daripada Pemakaman Ratu Elizabeth II
Berdasarkan laporan Bloomberg, biaya pemakaman Abe melebihi biaya pemakaman Ratu Elizabeth II. Setengah dari biaya pemakaman Abe digunakan untuk pengamanan.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
Pada Selasa (27/9/2022), di tengah upacara pemakaman kenegaraan bagi mendiang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, ribuan orang menggelar unjuk rasa di depan Gedung Diet atau Parlemen Jepang. Mereka memprotes pelaksanaan pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terkait penggunaan uang pajak rakyat.
Dalam upacara tersebut, sekitar 700 pejabat perwakilan negara-negara sahabat datang dan turut memberikan penghormatan untuk mendiang Abe. Warga Jepang juga diberi kesempatan memberikan penghormatan terakhir di sebuah taman dekat arena Nippon Budokan, lokasi upacara pemakaman. Mereka umumnya meletakkan bunga di stan khusus yang disiapkan.
Surat kabar The Strait Times dari Tokyo melaporkan, Rabu (28/9/2022), sekitar 15.000 pengunjuk rasa berkumpul di depan Gedung Diet. Di kota-kota lain di seantero Jepang juga terjadi demonstrasi serupa dalam skala lebih kecil. Mereka menolak upacara pemakaman Abe yang menggunakan uang negara. Apalagi, di Jepang tidak ada undang-undang ataupun aturan mengenai upacara pemakaman kenegaraan sejak Perang Dunia II.
Abe, mantan perdana menteri terlama Jepang pasca-Perang Dunia II, meninggal akibat ditembak pada Juli 2022. Ia ditembak dari belakang saat berpidato dalam sebuah acara kampanye di wilayah Nara, Jepang barat daya, menjelang pemilihan umum Majelis Tinggi Parlemen.
”Silakan jika mau menyelenggarakan acara besar-besaran, tetapi jangan pakai uang pajak rakyat,” kata Takakage Fujita, salah seorang pengunjuk rasa.
Berdasarkan laporan Bloomberg, biaya pemakaman Abe melebihi biaya pemakaman Ratu Elizabeth II. Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengungkapkan, biaya pemakaman Abe berkisar antara 11,8 juta dollar Amerika Serikat (AS) hingga 12 juta dollar AS atau sekitar Rp 180 miliar hingga Rp 183,2 miliar. Adapun biaya pemakaman Ratu Elizabeth adalah 8,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 129,7 miliar.
Setengah dari biaya pemakaman Abe digunakan untuk pengamanan. Sebanyak 20.000 anggota kepolisian diturunkan untuk menertibkan upacara yang dihadiri 4.300 tamu undangan. Di luar Aula Nippon Budokan, tempat pelaksanaan upacara, masyarakat yang hendak melayat setelah upacara kenegaraan mengantre hingga sepanjang 4 kilometer.
Jenazah Abe sudah dikremasi pada bulan Juli setelah disemayamkan selama empat hari di rumah duka. Dalam upacara kenegaraan ini, Akie Abe, janda Shinzo Abe, meletakkan guci berisi abu suaminya di atas altar. Anggota Pasukan Bela Diri Jepang menembakkan salvo 19 kali.
Setelah itu, berbagai tamu kehormatan, antara lain, Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin, Perdana Menteri India Narendra Modi, Wakil Presiden AS Kamala Harris, dan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menghaturkan hormat.
Biaya negara
Menurut survei kantor berita Kyodo, mayoritas responden tidak mempermasalahkan jika upacara pemakaman Abe dilangsungkan secara besar-besaran. Akan tetapi, 70 persen dari mereka keberatan dengan penggunaan uang negara. Apalagi, sejak Perang Dunia II selesai, undang-undang mengenai pemakaman kenegaraan dihapus.
Pemakaman kenegaraan terakhir yang dilaksanakan Jepang berlangsung pada tahun 1967 untuk mantan Perdana Menteri Shigeru Yoshida. Ia adalah perdana menteri yang memimpin kebangkitan ekonomi Jepang setelah ambruk akibat Perang Dunia II. Ketika itu, masyarakat juga mengkritisi skala upacaranya, tetapi mereka masih bisa memaklumi karena biaya pemakaman ditanggung oleh partai politik penyokong Yoshida dan keluarga kerajaan Jepang.
Permasalahannya, selain menggunakan uang pajak, pelaksanaan pemakaman Abe juga tidak melalui persetujuan Diet. Perdana Menteri Fumio Kishida memutuskannya secara sepihak. Ia memanfaatkan kekuasaan eksekutifnya untuk mengucurkan anggaran negara. Hal ini diprotes rakyat. Sebab, selain tidak ada payung hukumnya, penggunaan uang negara itu juga melanggar Undang-Undang Dasar Jepang.
Masyarakat Jepang, dalam jajak pendapat Kyodo, berargumen bahwa Kishida tidak ingin kalah dari Inggris yang menggelar upacara pemakaman kerajaan untuk Ratu Elizabeth II. Akan tetapi, hal ini tidak sesuai dengan konteks persepsi masyarakat Jepang terhadap Abe. Berbeda dengan konteks hubungan Ratu Elizabeth dengan rakyat Britania Raya dan upacara itu sebagai bagian dari promosi wisata serta budaya Inggris.
Kishida berdalih, upacara pemakaman itu juga merupakan agenda diplomasi yang penting untuk memantapkan hubungan Jepang dengan negara-negara sahabat. ”Saya akan maraton dialog bilateral dengan perwakilan dari 40 negara,” ujarnya.
Shinzo Abe meninggal akibat ditembak dengan senjata api rakitan oleh Tetsuya Yamagami di kota Nara pada Juli. Ketika itu, Abe sedang berkampanye di perempatan jalan.
Yamagami membunuh Abe karena politikus itu sering muncul di acara-acara Gereja Persatuan (Unification Church). Gereja yang oleh banyak pihak dikategorikan sebagai sekte ini meminta pengikutnya untuk menyumbang dalam jumlah besar.
Pengakuan Yamagami kepada surat kabar Asahi Shimbun mengungkapkan bahwa ibunya menjual harta benda keluarga karena menjadi anggota Gereja Persatuan. Keluarga mereka jatuh miskin. Penyelidikan internal Partai Liberal Demokratik (LDP) yang merupakan partai Abe dan Kishida menemukan bahwa setengah dari anggota mereka berhubungan dengan Gereja Persatuan. (AP)