Pendekatan Arab Saudi yang cenderung senyap dan berimbang membuahkan hasil gemilang. Arab Saudi dipercaya terlibat dalam pertukaran tawanan Rusia-Ukraina.
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
Harian milik Arab Saudi, Asharq Al-Awsat edisi Kamis (22/9/2022) yang terbit secara serempak di London, Kairo, Beirut, dan Jeddah, menurunkan berita besar di halaman pertama tentang keberhasilan mediasi Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), membebaskan 10 milisi asing yang ditangkap Rusia di Ukraina timur. Mereka terdiri dari lima warga Inggris, dua warga AS, serta masing-masing seorang warga Kroasia, Maroko, dan Swedia.
Pembebasan 10 warga asing tersebut merupakan bagian dari tukar-menukar tahanan antara Rusia dan Ukraina yang dilaksanakan pada Rabu (21/9) lalu. Dalam pertukaran tersebut, Ukraina membebaskan 55 tahanan dan Rusia membebaskan 225 tahanan.
Keberhasilan MBS menyukseskan pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina itu menjadi prestasi besar diplomasi Arab Saudi di era MBS. Keberhasilan ini menunjukkan pola diplomasi senyap dan kebijakan politik berimbang di tingkat global yang dianut MBS. Pola itu membuktikan pilihan tersebut menjadi kebijakan yang benar dan efektif.
Pendekatan MBS
Sesungguhnya andil terbesar keberhasilan MBS menjadi mediator dalam transaksi tukar-menukar tahanan Rusia-Ukraina tersebut berada di tangan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan kata lain, mulus terjadinya transaksi tukar-menukar tahanan Rusia-Ukraina itu berkat MBS mampu mengetuk hati Putin.
Mengapa Putin tampak luluh terhadap bujukan MBS? Adalah Putin ingin membalas budi kepada MBS atas kebijakan Arab Saudi yang cenderung menguntungkan Rusia dalam perang Rusia-Ukraina yang meletus sejak 24 Februari lalu.
Putin tampak tidak melupakan sikap MBS yang menolak menerima telepon dari Presiden AS Joe Biden, pada hari pertama invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Sebaliknya MBS menerima telepon dari Putin pada 3 Maret 2022.
Putin juga tidak melupakan sikap Arab Saudi yang berani menolak permintaan AS untuk menaikkan produksi minyaknya untuk menekan kenaikan harga minyak dunia saat awal meletusnya perang Rusia-Ukraina. Saat itu, harga minyak dunia sempat melewati 100 dollar AS per barel.
AS saat itu melihat Arab Saudi merupakan satu-satunya negara produsen minyak yang memiliki cadangan minyak yang mampu menutupi kekosongan minyak Rusia di pasar dunia dan menjaga harga minyak dunia akibat sanksi Barat atas Rusia.
Putin semakin berutang budi dan sekaligus menghargai sikap Arab Saudi yang bersama Rusia berkomitmen mempertahankan keutuhan dan kebijakan OPEC Plus.
Dalam pertemuan virtual OPEC Plus pada 31 Maret 2022, semua negara anggota OPEC dan Rusia sepakat memegang teguh kebijakan menjaga stabilitas pasar dengan hanya menambah 432.000 barel per hari mulai bulan Mei 2022. Dampak dari keputusan itu, hingga saat ini harga minyak dunia masih terjaga di bawah 100 dollar AS per barel. Harga minyak mentah dunia pada hari Jumat (23/9) sebesar 89,49 dollar AS. Sebelum pertemuan itu, harga minyak mentah sempat menyentuh angka 120 dollar AS per barel.
Banyak alasan Arab Saudi untuk menjaga komitmen dengan OPEC Plus. Pertama, Arab Saudi memang tidak mampu jika harus menutupi produksi minyak Rusia yang mencapai 8 juta barel per hari. Kedua, harga minyak dunia memang sudah cenderung tinggi sebelum meletus perang Rusia-Ukraina. Perang Rusia-Ukraina bukan satu-satunya faktor pemicu kenaikan harga. Ketiga, jika Arab Saudi mengabaikan OPEC Plus, hal itu menjadi awal bubarnya OPEC Plus yang dibentuk pada tahun 2016. Apabila OPEC Plus bubar, stabilitas harga minyak dunia hancur.
Di sini ada titik temu kepentingan strategis Rusia-Arab Saudi untuk terus menjaga OPEC Plus. Titik temu itu terwujud dalam pertemuan OPEC Plus pada 31 Maret 2022, sekaligus ”berperan” pada mulusnya pertukaran tawanan perang Rusia-Ukraina.
Ini yang membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy langsung mengutus utusan khususnya, Rustem Umerav, bertemu MBS di Jeddah pada Selasa (20/9/2022) lalu untuk menyampaikan terima kasih kepada MBS. Zelenskyy kembali menyampaikan terima kasih dalam percakapan telepon dengan MBS, Kamis (22/9/2022).