Anne, Putri yang Setia Menemani Ratu Elizabeth II
Putri Anne, putri semata wayang mendiang Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, selalu setia menemani Sang Ibu di saat-saat terakhirnya.
LONDON, RABU — Langit kelabu dan hujan yang mengguyur kota London, Selasa (13/9/2022) malam, tidak menghalangi ribuan warga untuk berkerumun di sepanjang jalan yang menghubungkan Pangkalan Udara Kerajaan Northolt di timur kota London hingga ke Istana Buckingham.
Mereka ingin melihat iring-iringan kendaraan yang membawa peti jenazah mendiang Ratu Elizabeth II sekaligus melambaikan tangan ke mobil jenazah untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada perempuan penguasa Kerajaan Inggris terlama tersebut.
Kerumunan tidak hanya terjadi di darat. Hampir enam juta orang mengakses platform pemantau penerbangan, FlightRadar24, untuk mengikuti perjalanan pesawat C-17 Globemaster dari Edinburgh ke London yang membawa peti jenazah Ratu dan rombongannya. Pengelola platform sempat menginformasikan adanya ketidakstabilan ketika mereka diserbu jutaan orang yang memantau penerbangan pesawat dengan nomor registrasi KRF01R itu.
Baca juga : Putri Anne, Sosok Tenang di Kerajaan Inggris yang Selalu Bergolak
Situasi sama pernah terjadi saat pesawat Ketua DPR AS Nancy Pelosi terbang menuju Taiwan. Meski sama-sama membeludak, jumlah orang yang mengakses platform tersebut hanya sepertiga dari total jumlah pengakses platform yang mencoba mengikuti proses penerbangan ”Kittyhawk”, call-sign pesawat yang mengangkut mendiang Ratu.
Beberapa pelayat telah bersiap untuk melihat kedatangan peti jenazah mendiang Ratu Elizabeth II sejak Senin (12/9/2022). Membawa kursi masing-masing atau bahkan kemah, mereka juga melengkapi dirinya dengan mantel dan jas hujan serta payung.
”Saya hanya ingin melihat peti mati dan hampir dipastikan akan terjadi kekacauan di Westminster (Westminster Abbey),” kata Joseph Afrane (59). Dia memilih menunggu di dalam mobil dan baru keluar ketika iring-iringan kendaraan mendekat. ”Meski sedih, sebenarnya suasana di sini cukup bagus,” tambahnya.
Peti jenazah mendiang Ratu menurut rencana akan dipindahkan dengan prosesi khusus ke tempat persemayaman, dari Istana Buckingham ke Westminster Hall, Rabu siang waktu setempat. Diperkirakan prosesi itu akan memakan waktu sekitar 38 menit.
Lihat juga : Antrean Warga untuk Memberi Penghormatan Sang Ratu di Katedral St Giles
Pemerintah Inggris memperkirakan antrean pelayat bisa mencapai 4,5 mil atau 7,2 kilometer di sepanjang Sungai Thames. Belum ada rencana pemerintah untuk membatasi jumlah pelayat.
Situasi ini telah membuat polisi dan aparat keamanan bekerja keras. Mereka mulai melakukan persiapan dan latihan pengamanan proses pemakaman kenegaraan yang akan dihadiri oleh ratusan kepala negara dan pemerintahan serta keluarga kerajaan negara-negara sahabat.
”Ini adalah tantangan besar bagi Kepolisian Metropolitan dan bagi saya secara pribadi. Akan tetapi, kami telah mempersiapkannya selama bertahun-tahun,” kata Kepala Kepolisian London yang baru diangkat, Mark Rowley, kepada televisi Sky News. Prajurit dari resimen Divisi Rumah Tangga, yang membentuk pengawal raja, mulai berlatih untuk prosesi pemakaman di London pada Senin hingga Selasa malam.
Hampir di semua lokasi yang disinggahi oleh jenazah mendiang Ratu, putri satu-satunya, yaitu Putri Anne, selalu berada di samping peti jenazah. Dalam perjalanan menemani jenazah mendiang Sang Ayah, Pangeran Philip, yang wafat setahun lalu, Putri Anne selalu berjalan berdampingan dengan Pangeran Charles.
Kini, dia menjalani peran itu sendirian. Pada saat yang sama, Pangeran Charles, yang telah diumumkan menggantikan posisi Sang Ibu sebagai raja, kini telah memulai tugasnya.
Menurut laman kantor berita BBC, terungkap bahwa mendiang Ratu Elizabeth II berharap putri tunggalnya, yang kini secara resmi bergelar Putri Kerajaan (Princess Royal), harus mengambil peran utama untuk mengawal perjalanan peti matinya. Peran yang sama pernah dijalani oleh mendiang Ratu Elizabeth II ketika menemani jenazah Raja George VI pada tahun 1952 ke peristirahatan terakhirnya.
Baca juga : Rakyat Inggris Raya Menyongsong Perubahan di Bawah Raja Charles III
Putri Anne, dalam sebuah pernyataan, Selasa (13/9/2022), mengatakan, dia beruntung bisa menemani Sang Ibu dalam waktu-waktu terakhirnya. ”Saya beruntung bisa berbagi 24 jam terakhir kehidupan Ibu tersayang saya. Merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa untuk menemaninya dalam perjalanan terakhirnya. Menyaksikan cinta dan rasa hormat yang ditunjukkan oleh begitu banyak orang dalam perjalanan ini sangat menyentuh hati dan membangkitkan semangat,” katanya.
Anne, yang kini berusia 72 tahun, jarang memperlihatkan kesedihannya di depan publik. Akan tetapi, dalam perjalanan menemani jenazah Sang Ibu, sejak di Istana Balmoral hingga tiba di London, kesedihan tergurat pada wajahnya.
Dia membungkuk ketika tentara membawa peti mati ke kediaman resmi raja Skotlandia, Istana Holyroodhouse. Anne berjaga di peti mati bersama saudara-saudaranya di Katedral St Giles di Edinburgh pada Senin.
Putri Anne dikenal hampir tidak pernah menolak tugas dan pelayanan. Selama bertahun-tahun, dia dan Charles, dinilai oleh banyak pengamat, sebagai bangsawan yang bekerja paling keras.
Anne yang memiliki gaya bicara yang sama dengan mendiang ayahnya, Pangeran Philip, pernah mengatakan bahwa kehidupan putri kerajaan tidak sama dengan cerita-cerita dalam dongeng. ”Kamu belajar dengan cara yang sulit. Tidak ada sekolah untuk bangsawan,” katanya suatu hari.
Baca juga : Lintasan Relasi Ratu Elizabeth II dengan Para Presiden Indonesia
Pada 2021, Putri Anne melakukan 387 kegiatan resmi, dua kegiatan lebih banyak dari Pangeran Wales saat itu. Catatan ini terus berkembang untuk keduanya pada tahun-tahun terakhir pemerintahan ibunya.
Dia telah menyelesaikan hampir 500 kunjungan ke luar negeri, 49 perjalanan di antaranya ke Jerman saja. Dia juga menjadi pelindung 300 badan amal, termasuk organisasi Save The Children yang telah dimulai sejak 1970.
Anne membesarkan anak-anaknya sendiri tanpa gelar kerajaan. Harapannya, mereka dapat memiliki kehidupan yang relatif normal.
Peran Anne sekarang dapat berubah, tergantung apakah kakaknya, Raja Charles III, akan memperkecil peran monarki atau tidak. Akan tetapi, Putri Anne diyakini akan mendapatkan dukungan kuat dari Raja atas peran barunya nanti.
Terkait hal ini, Anne sempat mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dan pengertian yang ditawarkan oleh Charles III. Ia juga mengaku menerima tanggung jawab tambahan dari Charles. (AFP)