Jenazah Ratu Elizabeth II di Edinburgh, Warga Sambut dengan Penuh Kehangatan
Lebih dari 6 jam sebelum kedatangannya, warga Skotlandia telah memadati sepanjang jalan antara Aberdeenshire dan Edinburgh (berjarak sekitar 228 kilometer) menyambut jenazah Ratu Elizabeth yang dibawa ke Edinburgh.
Oleh
M PASCHALIA JUDITH (EDINBURGH, SKOTLANDIA), DENTY PIAWAI NASTITIE (LONDON, INGGRIS)
·4 menit baca
EDINBURGH, KOMPAS — Puluhan ribu warga berdiri mengular di tepi jalan untuk menyambut iring-iringan rombongan jenazah mendiang Ratu Inggris Elizabeth II dari Puri Balmoral, Aberdeenshire, ke Edinburgh, ibu kota Skotlandia, Minggu (11/9/2022). Jenazah Ratu disemayamkan di Istana Holyroodhouse—kediaman resminya di Skotlandia—sebelum diterbangkan ke London, Inggris, Selasa besok.
Hari Senin ini, jenazah Ratu akan dibawa ke Katedral St Giles. Ini merupakan bagian dari rangkaian sebelum prosesi pemakaman kenegaraan di Westminster Abbey, London, 19 September nanti.
Ratu Elizabeth II wafat pada Kamis (8/9/2022) di Puri Balmoral, Aberdeenshire, sekitar 228 kilometer utara Edinburgh. Jalur perjalanan yang dilewati jenazah Ratu melukiskan salah satu jalan yang merekam kenangan perjalanan semasa hidupnya.
Sementara di London, warga terus berdatangan ke Istana Buckingham untuk memberi penghormatan terhadap mendiang Ratu. Orang lanjut usia, remaja, dan anak-anak hadir membawa ikatan bunga. Di antara bunga-bunga itu terlihat kartu ucapan serta foto dan gambar wajah Ratu. Saking banyaknya bunga, kini masyarakat diimbau tidak meletakkan bunga di Buckingham.
Kenangan membekas
Sambutan warga di sepanjang jalan yang dilewati jenazah Ratu Elizabeth II mencerminkan begitu membekasnya kenangan publik atas kehangatan Sang Ratu semasa 70 tahun memimpin. Di Edinburgh, warga memenuhi trotoar jalan Royal Mile, menyambut kedatangan jenazah Sang Ratu.
Iring-iringan jenazah Sang Ratu berangkat dari Balmoral pukul 10.00 waktu setempat, lalu mengunjungi Aberdeen dan Dundee. Istana Holyroodhouse di ujung jalan Royal Mile menjadi titik terakhir iring-iringan jenazah Ratu.
Jenazah Ratu tiba di depan Istana Holyroodhouse sekitar pukul 16.20 waktu setempat. Riuh rendah tepuk tangan warga—semacam ungkapan ”selamat jalan” untuk Sang Ratu— menyambut iring-iringan jenazah memasuki puri tersebut.
Pantauan Kompas, kerumunan orang telah memadati trotoar jalan Royal Mile sejak pukul 10.00 atau lebih dari enam jam sebelum kedatangan jenazah Ratu. Jalan Royal Mile pun ditutup untuk publik.
Tak jauh dari Istana Holyroodhouse, Laura Mcintosh (30) menggandeng dua putranya sambil membawa buket bunga. Kedua putranya memegang gambar interpretasi kartun lego terhadap Ratu Elizabeth II. Bagi Laura yang tinggal di Skotlandia, Sang Ratu meninggalkan kesan istimewa.
”Ratu begitu inspiratif bagi kami. Mengingat apa yang diberikannya kepada negeri ini, saya dan anak-anak ingin memberikan penghormatan terakhir,” ujarnya kepada Kompas.
Inspirasi itu, kenang Laura, tampak dari beragam acara kerajaan yang digelar di Edinburgh. Acara-acara itu sarat dengan aksi derma. Berdasarkan informasi dari laman resmi pemerintah Edinburgh, Sang Ratu menilai aksi sukarelawan dan derma sangat penting. Ia bekerja sama dengan 30 organisasi derma, asosiasi militer, badan profesi, dan organisasi pelayanan publik di kota itu.
Setiap akhir Juni hingga awal Juli, Sang Ratu biasanya mengunjungi Edinburgh dan mengadakan Holyrood Week, yang salah satunya berupa pesta kebun. Sekitar 8.000 tamu dari Skotlandia diundang ke acara tersebut.
Sebelum jenazah Ratu tiba, warga di sepanjang Royal Mile mendengarkan proklamasi atau pengumuman resmi Raja Charles III. Proklamasi itu dibacakan Lord Lyon King of Arms. ”God save the King!” sorak warga seusai pembacaan proklamasi yang diikuti oleh 21 tembakan dari Kastel Edinburgh.
Charles sudah otomatis menjadi Raja Inggris setelah Ratu Elizabeth II. Ia diumumkan secara resmi menjadi raja baru Inggris di London, Sabtu lalu. Pengumuman serupa dilakukan di wilayah Inggris Raya dan 14 negara lainnya, termasuk Australia, Kanada, Jamaika, Selandia Baru, dan Papua Niugini.
”Raja Charles III tampaknya tidak terlalu akan membawa dampak langsung bagi kehidupan warga Skotlandia secara administratif. Selain itu, saya juga ingin menggarisbawahi monarki yang tidak membayar pajak kepada negara,” ujar A Davidson, pemuda Aberdeen yang kuliah di University of Glasgow.
Keistimewaan Skotlandia
Ratu Elizabeth II memiliki darah keturunan dari kerajaan Skotlandia, yakni Royal House of Stewart and Robert II, raja Skotlandia. Skotlandia menjadi salah satu tempat Sang Ratu menghabiskan masa kecilnya. Pangeran Philip, suami Sang Ratu, juga mendapatkan gelar sebagai Duke of Edinburgh.
Lord Robert Aldridge, representasi Ratu di Edinburgh, mengatakan, Skotlandia akan berbangga karena Sang Ratu menikmati waktu di tempat itu. ”Duka masyarakat sangat menyentuh dan merefleksikan hubungan istimewa antara kota ini (Edinburgh) dan Sang Ratu,” katanya di laman pemerintah Edinburgh.
Agar warga dan pengunjung dapat memiliki beragam cara untuk mengungkapkan rasa dukanya, pemerintah Edinburgh menyiapkan buku dukacita di Perpustakaan Pusat Edinburgh. Sekitar pukul 11.00, masyarakat dan pengunjung tampak mengantre di depan pintu perpustakaan untuk menuliskan ungkapan dukanya.