Terpilih Jadi Ketua Partai Konservatif, Truss Dipastikan Jadi PM Inggris
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss terpilih sebagai Ketua Partai Konservatif. Dengan posisi barunya itu, Truss otomatis akan menjadi perdana menteri baru untuk menggantikan Boris Johnson.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·4 menit baca
LONDON, SENIN – Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss (47) terpilih sebagai Ketua Partai Konservatif, Senin (5/9/2022). Dengan posisi barunya itu, Truss otomatis akan menjadi perdana menteri baru Inggris menggantikan Boris Johnson. Johnson sebelumnya mengundurkan diri dari posisi sebagai Ketua Partai Konservatif.
Truss (47) menggeser mantan Kepala Departemen Keuangan Rishi Sunak. Dalam pemilihan internal partai Truss meraih 81.326 (57 persen) suara, sementara dan Sunak 60.399 suara. Hanya 170.000 anggota Partai Konservatif yang telah membayar iuran diizinkan untuk ikut memilih.
Setelah menduduki kursi Ketua Partai dan nanti dilantik menjadi Perdana Menteri Inggris, segera menjawab janji kampanyenya yaitu mengatasi krisis biaya hidup dan krisis ekonomi.
Ratu Elizabeth II dijadwalkan secara resmi menunjuk dan melantik Truss sebagai PM Inggris, Selasa (5/9/2022). Upacara akan berlangsung di areal perkebunan Balmoral di Skotlandia, tempat di mana keluarga Ratu menghabiskan musim panasnya di luar Istana Buckingham, London.
Kontes kepemimpinan telah berlangsung selama dua bulan yang menyebabkan Inggris tanpa kendali seorang pemimpin pemerintahan. Terutama setelah Johnson tidak membuat keputusan strategis dan kebijakan besar sejak dia mengumumkan mundur dari tampuk kekuasaan.
Di saat yang sama ketidakpuasan masyarakat meningkat akibat melonjaknya biaya energi dan harga makanan pokok. Inggris menghadapi ketidakstabilan ekonomi yang ditandai laju inflasi yang tidak terkendali, yaitu di atas 10 persen. Para pejabat bersikeras langkah-langkah untuk mengatasi krisis biaya energi untuk sementara ditangguhkan hingga perdana menteri baru terpilih.
Krisis ditandai antara lain, puluhan ribu pekerja melakukan pemogokan untuk menuntut upah yang lebih baik guna mengimbangi kenaikan biaya yang tak henti-hentinya. Inflasi di atas 10 terlah terjadi untuk pertama kalinya sejak tahun 1980-an.
Bank of England bahkan memperkirakan, inflasi akan bisa mencapai 13,3 persen pada Oktober 2022, tertinggi dalam 42 tahun. Lonjakan itu sebagian besar didorong oleh melonjaknya tagihan energi, yang melonjak hingga 80 persen untuk rata-rata rumah tangga mulai Oktober.
“Saya akan menyampaikan rencana berani untuk memotong pajak dan memulihkan kembali pertumbuhan kembali ekonomi kita. Saya akan mengatasi krisis energi dan menangani tagihan energi masyarakat. Namun, saya juga akan menangani masalah jangka panjang yang kita miliki yakni terkait pasokan energi,” kata Truss kepada anggota partai setelah dia terpilih.
Truss telah memenangkan dukungan dari banyak kaum Konservatif untuk membatalkan intervensi negara dan memotong pajak. Truss adalah seorang pengagum Perdana Menteri Inggris Margareth Thatcher, yang menjadi PM pada 1979 hingga 1990. Thatcher dikenal sebagai pendukung ekonomi pasar bebas.
Truss yang kini menjabat Menlu Inggris itu akan menjadi PM Konservatif keempat Inggris dalam enam tahun. Dia memasuki Downing Street setelah Johnson, Theresa May, dan David Cameron.
Johnson terpaksa mengundurkan diri setelah serangkaian skandal etika yang memuncak pada Juli, ketika lusinan menteri kabinet dan pejabat tingkat bawah berhenti sebagai protes.
Masa kecil
Di masa kecil, Truss pernah berbaris dalam demonstrasi menentang Thatcher. Di saat dewasa, dia mengagumi wanita pertama pemimpin Inggris itu. Sekarang, Truss justru akan memasuki Downing Street 10 dengan semangat Thatcher untuk mengubah Inggris. Dia menjadi wanita ketiga Inggris yang menjadi PM setelah Thatcher (1979-1990) dan Theresa May (2016-2019).
Bagi para kritikus, Truss adalah ideolog yang tidak fleksibel. Kebijakan sayap kanannya tidak akan membantu Inggris mengatasi gejolak ekonomi yang dipicu pandemi, Brexit, dan invasi Rusia ke Ukraina. Namun, beberapa orang melihat gema dari “Iron Lady” Thatcher dalam visi Truss tentang “jaringan kebebasan” yang mengikat demokrasi di seluruh dunia.
Lahir di Oxford pada tahun 1975, Mary Elizabeth Truss adalah putri seorang profesor matematika dan perawat. Dalam pidato tahun 2018, Truss mengatakan dia mulai mengembangkan pandangan politiknya sendiri lebih awal, “berdebat melawan orangtua sosialis saya di rumah tangga sayap kiri kami.”
Selama kampanye kepemimpinan, Truss menekankan latar belakangnya yang relatif sederhana. Tetapi dia membuat marah beberapa mantan teman sekelas dan guru ketika dia mengatakan bahwa siswa di sekolahnya “dikecewakan oleh harapan yang rendah, standar pendidikan yang buruk, dan kurangnya kesempatan.” Alumni sekolah itu antara lain akademisi, hakim dan menjadi anggota DPR. (AFP/AP/REUTERS)