Pertama Kali, Pengusaha Asia Masuk Daftar Tiga Terkaya di Dunia
Selama beberapa tahun terakhir, Adani mengembangkan gurita perusahaannya dari operasionalisasi pelabuhan untuk batubara menjadi apa saja, dari pusat data, semen, hingga media. Kekayaannya sekitar Rp 2.038 triliun.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
NEW YORK, SELASA — Untuk pertama kali, pengusaha Asia masuk dalam daftar tiga teratas orang paling kaya di dunia menurut Indeks Miliarder Bloomberg pada Selasa (30/8/2022). Pengusaha India, Gautam Adani, hanya berada di belakang Elon Musk dan Jeff Bezos dalam jumlah kekayaan saat ini.
Dua pengusaha Asia, Mukesh Ambani dari India dan Jack Ma dari China, pun belum pernah masuk dalam daftar tersebut sejauh ini. Adani bahkan menggeser posisi pengusaha Perancis, Bernard Arnault, dan melewati kekayaan Bill Gates, bulan lalu.
Bloomberg melaporkan, tak banyak orang di dunia yang mendengar tentang Adani (60), beberapa tahun lalu. Kini, pria yang putus kuliah ini menjadi orang ketiga terkaya di dunia dengan kekayaan 137,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.038 triliun. Tahun ini saja, dia menambahkan 60,9 miliar dollar AS dalam pundi-pundinya.
Selama beberapa tahun terakhir, Adani mengembangkan gurita perusahaannya dari operasionalisasi pelabuhan untuk batubara menjadi apa saja, mulai pusat data, semen, hingga media. Adani Group kini memiliki pelabuhan dan mengoperasikan bandara swasta terbesar di India. Kekayaan bersih Adani merefleksikan lonjakan kapitalisasi pasar perusahaan terbuka seiring ekspansi agresif Grup Adani dalam bisnis lama dan baru.
Harga saham Adani Enterprises, yang dimiliki 75 persen oleh Adani, melesat lebih dari 2.400 persen sejak Maret 2020. Harga saham perusahaan lain di grup tersebut juga naik lebih dari 1.000 persen dengan valuasi 750 kali pendapatannya. Ini berkat fokus Adani pada sektor-sektor yang disebut Perdana Menteri India Narendra Modi krusial bagi tujuan jangka panjang India. Naiknya harga batubara global turut menambah kekayaan Adani.
Industri berlian
Adani lahir di kota Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, di keluarga kelas menengah. Ia keluar dari bangku kuliah untuk bekerja sebentar di industri berlian sebelum memulai bisnis ekspor tahun 1988. Pada 1995, Adani memenangi kontrak untuk membangun dan mengoperasikan pelabuhan komersial di Mundra, Gujarat. Sejak itu, pelabuhan ini menjadi yang terbesar di India. Pada saat yang sama, ia mengembangkan perusahaannya ke sektor pembangkit listrik tenaga uap dan tambang batubara di India dan luar negeri.
Meski demikian, pertumbuhan cepat kelompok usaha itu menjadi konglomerat terbesar dunia memicu kekhawatiran. Sejumlah analis pasar mengungkapkan keprihatinan atas struktur pemegang saham yang tak jelas dan kurangnya cakupan analis pada perusahaan-perusahaan Adani Group.
Selain melebarkan sayap di berbagai sektor, Adani sekarang merambah bisnis energi terbarukan dengan target ambisius. Langkah ke sektor energi dan infrastruktur ramah lingkungan ini telah mengantongi investasi dari perusahaan Warburg Pincus dan TotalEnergies SE. Ini menyokong Adani memasuki sektor yang sebelumnya didominasi perusahaan teknologi Amerika Serikat.
Adani mampu bergerak melewati para miliarder AS lainnya juga lantaran mereka belum lama ini meningkatkan filantropi. Pada Juli, Gates menyerahkan 20 miliar dollar AS bagi Bill & Melinda Gates Foundation. Warren Buffett mendonasikan lebih dari 35 miliar dollar AS dari kekayaannya untuk amal. Besarnya jumlah donasi itu mendorong mereka turun dari peringkat kekayaan Bloomberg. Gates kini berada di urutan keempat dan Buffett keenam.
Akan tetapi, Adani juga meningkatkan donasi dari kekayaannya. Pada Juni, saat merayakan ulang tahun ke-60, dia menjanjikan donasi sebesar 7,7 miliar dollar AS untuk sejumlah persoalan sosial. (AFP)