Elon Musk "Si Penjelajah" Bertengger di Puncak Orang Terkaya
Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia setelah menggeser Jeff Bezos, pemilik Amazon.
Oleh
Mahdi Muhammad
·5 menit baca
AFP/DAVID MCNEW
Elon Musk saat berbicara tentang perkembangan roket Falcon 9 di markas dan pabriknya di Hawthorne, California, Senin (17/9/2018). Musk akan mundur sebagai chairman Tesla.
Sejak usia 20-an, Elon Musk dikenal sebagai penjelajah, penyuka hal-hal baru yang menantang, dan menguji dirinya hingga ke batas kemampuannya. Musk yang lahir di Afrika Selatan 49 tahun lalu, pada usia 25 tahun telah menciptakan Zip2, platform periklanan daring. Lima tahun kemudian dia menjual ciptaannya itu ke Compaq Computer dan mulai menimbun pundi-pundi kekayaan.
Kemudian, Musk mencoba peruntungannya menciptakan bank daring X.com. Lagi-lagi, perusahaanya itu menarik perhatian para pengembang teknologi Silicon Valley, termasuk sebuah perusahaan piranti lunak, Confinity Inc.
Kebetulan, keduanya sama-sama tengah mengembangkan sistem pembayaran daring yang dinilai akan memudahkan konsumen dibanding sistem perbankan konvensional, terutama karena harus mengantre dan lain sebagainya.
Tak lama kemudian, kedua perusahaan ini memutuskan untuk merger dan mengganti namanya menjadi PayPal, sistem pembayaran daring yang dikenal saat ini. Selang dua tahun setelah merger, PayPal diakusisi oleh eBay seharga 1,5 miliar dollar AS.
Kini Musk menyusuli bos Amazon, Jeff Bezos, dan ditasbihkan sebagai orang terkaya di dunia. Kekayaan Musk ditaksir mencapai 180 miliar dollar AS. Bahkan, menurut taksiran CNBC, kekayaan Musk lebih dari 185 miliar dollar AS. Sebagian besar karena harga saham Tesla yang melambung selama satu tahun terakhir.
Tanggapan Musk ketika kabar bahwa dirinya menyalip kekayaan Jeff Bezos, sangat sederhana. "Aneh sekali. Nah, kembali bekerja…,” cuit Musk di Twitter.
Tesla
Menolak untuk takluk pada arus besar dan sebaliknya menciptakan arus besarnya sendiri mungkin menjadi hal yang paling cocok disematkan pada Musk. Laki-laki pemilik tiga kewarganegaraan ini, yaitu Afrika Selatan, Kanada dan Amerika Serikat, mencoba menciptakan gelombang disrupsi besar ketika menciptakan dan kemudian meluncurkan mobil listrik Tesla, yang dimulai sejak 2003.
Satu per satu, mobil listrik kreasi Tesla yang diotaki Musk, muncul di pasaran dan mulai mendapat perhatian banyak pihak, terutama karena teknologi baterai lithium-ion yang pada saat peluncurannya memukau.
Dengan posisi pengisian hingga penuh, sekitar empat jam, mobil mampu menempuh jarak hingga sekitar 90 kilometer (bergantung dari rute yang ditempuh dan gaya mengemudi).
AFP
Para tamu melihat Tesla Model 3 selama upacara peletakan batu pertama pabrik Tesla di Shanghai, China, Senin (7/1/2019). CEO Tesla Elon Musk memimpin peletakan batu pertama itu.
Setelah itu, berturut-turut beberapa model diluncurkan, seperti Model S dan Model X. Dari beberapa model yang diluncurkan, Model 3 adalah yang paling ditunggu banyak konsumen, di tahun 2016, terutama konsumen kalangan menengah.
Salah satunya adalah harga yang terjangkau, yaitu sekitar 35.000 dollar AS atau sekitar Rp 490 juta (kurs Rp 14.028 per dollar AS). Tesla Model 3 adalah kunci utama tujuan Musk yang lebih besar memperbarui transportasi warga.
Musk, di tahun 2018, pernah menyatakan, kesuksesan Tesla sangat penting bagi masa depan dunia. “Ini sangat penting untuk semua kehidupan di Bumi,” kata Musk.
Bapak tujuh orang anak itu mencapai titik sulit ketika di tahun 2018 produksi Tesla meleset dari target meski telah menghabiskan banyak uang. Posisi Musk sebagai CEO Tesla sempat goyah.
Selain itu, pada Agustus 2018, Musk juga sempat mengguncang pasar ketika dia mengumumkan melalui Twitter bahwa dia mempertimbangkan menjadikan Tesla sebagai perusahaan privat. Dia juga membual kalau dirinya telah "mendapatkan" pembiayaan untuk melakukannya.
Musk dengan cepat membatalkan upaya go-private itu, tapi terlibat dalam perselisihan pahit dengan Securities and Exchange Commission (SEC), yang menuduh Musk melakukan penipuan dan berujung pada denda 20 juta dolar AS.
Selain itu, Musk juga dituntut mundur sebagai CEO Tesla dan diminta mengikuti protokol yang diawasi dewan soal penggunaan media sosialnya.
Instagram/Elon Musk/Getty
Robot Starman duduk di balik kemudi mobil Tesla Roadster merah di dalam rudal Heavy Falcon yang telah sukses diluncurkan ke angkasa pada 6 Februari oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk.
Pernyataan Musk tidak hanya membuat panas orang-orang yang berkecimpung dalam dunia teknologi atau keuangan. Perdebatan Musk dengan seorang penjelajah gua asal Inggris, Vernon Unsworth, berujung pada gugatan pengadilan.
Ceritanya, Unsworth mengejek tawaran Musk untuk menggunakan kapal selam mini dalam upaya penyelamatan pesepakbola anak yang terperangkap di sebuah gua di Thailand pada musim panas 2018.
Ejekan itu dibalas Musk dengan panggilan “pedo guy” pada Unsworth di media sosialnya. Dalam sidang pengadilan pada Desember 2019 juri menyatakan bahwa hal itu bukanlah pencemaran nama baik.
Menolak diam
Bila di tahun 2020 bagi sebagian besar orang adalah waktunya hibernasi, terutama karena pandemi, Musk menolak diam. Selain proyek SpaceX-nya yang telah melangkah jauh ke luar angkasa, Tesla, yang menjadi sumber kekayaan utamanya saat ini, secara mengesankan mampu meningkatkan produksinya.
Caranya pun kontroversial. Dia menolak pembatasan sosial yang diwajibkan oleh pemerintah negara bagian California dan meminta produksi mobilnya tetap berjalan di pabrik mereka di kawasan itu.
Pemerintah negara bagian menolak hal itu dan Musk mengancam akan memindahkan fasilitas pabriknya dari wilayah itu ke Texas, yang dinilai lebih bebas. Presiden AS Donald Trump dikabarkan mendukung keinginan Musk.
"California telah menang untuk waktu yang lama dan mereka menerima begitu saja,” kata Musk. Kedua pihak akhirnya berkompromi dengan pabrik Tesla dibebaskan dari jam malam terbaru setelah pekerja dianggap penting.
Kompas
Foto tanggal 29 Mei 2014, Elon Musk, CEO dan CTP SpaceX tengah memperkenalkan pesawat luar angkasa SpaceX Dragon V2 di markas SpaceX di Hawthorne, California.
Langkah itu, meski kontroversial, membuat Tesla berhasil meningkatkan produksinya. Tidak hanya di California sendiri, tapi juga di Shanghai, China, yang telah memulai kembali perekonomiannya lebih dulu dibandingkan negara-nengara lain yang masih berjibaku dengan Covid-19.
Musk juga mengambil risiko dengan membangun pabrik baru yang berujung pada laporan keuangan yang sangat baik.
Kinerjanya yang diluar perkiraan, memungkinkan harga saham Tesla nail lebih dari 700 persen sepanjang tahun. Kini, valuasi Tesla jauh lebih baik dibandingkan valuasi gabungan para pembuat mobil top dunia.
Harga saham Tesla sendiri, Kamis (7/1/2020), melonjak 6,3 persen menjadi 803,78 dollar AS per lembar saham pada perdagangan bagi. Kenaikan harga saham ini membuat kapitalisasi pasar perusahaan berada di atas 750 miliar dolar AS. (AFP).