Sri Lanka Izinkan Kapal China Merapat, Abaikan Tekanan India dan AS
Laman analisis perkapalan menggambarkan Yuan Wang 5 sebagai kapal peneliti dan survei. Namun, India dan AS mengatakan kapal itu memiliki penggunaan ganda sebagai kapal mata-mata.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·4 menit baca
COLOMBO, SELASA – Otoritas Sri Lanka akhirnya mengizinkan kapal Yuan Wang 5 bersandar di Pelabuhan Hambantota meski ditentang India dan Amerika Serikat. Sembilan hari lalu, Colombo meminta Beijing untuk menunda rencana kunjungan kapal peneliti dan survei militer China itu karena diduga berfungsi ganda sebagai kapal mata-mata.
Kantor berita AFP dan Reuters, Selasa (16/8/2022), melaporkan, Yuan Wang 5 berlabuh di Hambantota, pelabuhan yang dikelola China, setelah negosiasi yang alot. Otoritas pelabuhan itu mengatakan, kapal diizinkan masuk dengan syarat tidak melakukan penelitian dan survei apa pun.
Sedianya kapal itu tiba pekan lalu. Kementerian Luar Negeri Sri Lanka dalam surat kepada Kedutaan Besar China di Colombo kala itu meminta China agar tidak melanjutkan pelayaran kapal Yuan Wang 5 ke wilayah Sri Lanka. Permintaan disampaikan menyusul keberatan oleh India yang berbagi keprihatinan Barat tentang kegiatan China di kawasan tersebut.
Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe meyakinkan para pemimpin partai politik di negaranya bahwa kunjungan kontroversial itu tidak akan berjalan sesuai rencana. Namun, setelah negosiasi yang intensif, Sri Lanka mengumumkan kapal diizin berlabuh di Hambantota selama enam hari untuk mengisi bahan bakar dan logistik lain. Kapal China itu diizinkan masuk dengan syarat tetap mengaktifkan sistem identifikasi otomatis (AIS) selama berada di perairan Sri Lanka dan tidak melakukan penelitian ilmiah.
”Kami memberikan fasilitas (pelabuhan) yang sama dengan yang kami berikan ke semua negara lain,” kata Juru Bicara Pemerintah Sri Lanka Bandula Gunawardana kepada wartawan. ”Semua negara penting bagi kami,” ujarnya untuk menjelaskan alasan otoritas Sri Lanka mengizinkan kapal China bersandar di Hambantota.
Pelabuhan Hambantota dikelola perusahaan pengembang, kontraktor, dan operator pelabuhan terbesar China, China Merchants Port (CMPort), sejak Desember 2017 untuk masa konsesi 99 tahun. Pelabuhan menjadi bagian CMPort yang mencakup 36 pelabuhan di 18 negara dan wilayah setelah Sri Lanka gagal mengembalikan utang lebih dari 1 miliar dollar AS pinjaman dari Bank Exim China.
Sri Lanka banyak meminjam dana untuk pembangunan infrastruktur dari China antara tahun 2005 dan 2015, era di bawah kepemimpinan klan Rajapaksa. Pada tahun 2017, Colombo melepaskan kendali atas Hambantota yang terletak di jalur pelayaran utama internasional itu.
China adalah kreditor bilateral terbesar Sri Lanka, memiliki lebih dari 10 persen dari total utang luar negeri Sri Lanka, negara yang terletak di Samudra Hindia itu. Piutang China hingga April 2022, yang gagal dibayar Sri Lanka, mencapai lebih dari 51 miliar dollar AS.
Duta Besar China untuk Sri Lanka Qi Zhenhong mengatakan, kunjungan Yuan Wang 5 adalah bagian dari pertukaran normal antara kedua negara. ”China dan Sri Lanka menikmati persahabatan yang luar biasa,” kata Qi kepada wartawan pada upacara penyambutan kapal.
China mengatakan, sama sekali tidak dapat dibenarkan bagi negara-negara tertentu menggunakan ”isu keamanan” untuk menekan Sri Lanka. ”Kami mendesak pihak-pihak terkait untuk melihat kegiatan penelitian ilmiah kelautan China secara rasional,” kata seorang pejabat China sebelum Colombo memberikan izin untuk kunjungan kapal Yuan Wang 5.
Laman analisis perkapalan menggambarkan Yuan Wang 5 sebagai kapal peneliti dan survei. Namun, India dan AS mengatakan, kapal itu memiliki penggunaan ganda sebagai kapal mata-mata. Bagi New Delhi, penguasaan Hambantota oleh China merupakan ancaman dan dikhawatirkan menjadi pangkalan militer Beijing.
Tidak ada parade militer untuk menyambut kapal itu. Di dermaga hadir beberapa anggota parlemen, tetapi tidak ada politisi senior atau pejabat tinggi lain yang hadir. ”Hidup persahabatan China dan Sri Lanka,” demikian tulisan spanduk merah-putih di dek atas kapal, yang memiliki setidaknya empat antena parabola.
Sehari sebelum kedatangan kapal China itu, India menghadiahkan pesawat pengintai Dornier 228 ke Sri Lanka dalam upaya meningkatkan kemampuan pengawasan maritim negara pulau itu. Menurut laporan India, Yuan Wang 5 dapat digunakan untuk pelacakan luar angkasa dan satelit serta memiliki kegunaan khusus dalam peluncuran rudal balistik antarbenua.
Dukungan Beijing sangat penting bagi Colombo untuk merestrukturisasi pinjaman dari luar negeri agar memenuhi syarat untuk talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Pada 4 Agustus 2022, Presiden Wickremesinghe mengulangi komitmen tegas Sri Lanka terhadap kebijakan Satu China setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Dia menyerukan agar ”tidak ikut campur tangan dalam urusan internal negara” China. (AFP/REUTERS)